Kupikir, hidupku tidak akan sendirian lagi.
Untuk saat ini, aku bisa tersenyum.
Aku tidak akan bermimpi buruk tentang sakitnya kehilangan di malam hari, aku juga tidak akan merasa sendiri dan menyembunyikan diriku di balik selimut ketika hujan petir menyambangiku.
Aku juga tidak akan digerogoti kesepian, yang membuatku terpaksa mengingat kejadian itu.
_##_
AIR CONDITIONER
Chapter 4Flashback
Malam itu, Hana baru saja selesai menyalakan lilin ulang tahunnya yang ke tujuh belas, ketika ia mendengar suara guntur dan hujan bersahutan.
Ia memejamkan mata dan bergegas melakukan make a wish, meniup lilin yang dibiarkan berdiri tegak di meja tanpa adanya kue ulang tahun. Ia baru saja hendak meletakkan lilin yang hampir terbakar setengahnya itu ke dalam laci ketika tiba-tiba kegelapan menyelimuti rumahnya, hanya sesekali kilatan guntur dan petir yang memberi sedikit pencahayaan di ruangan dapur tersebut.
Ia berjalan dalam gelap, masih memegang lilin kecil itu dan mulai mencari korek api yang baru saja ia letakkan di dalam laci ketika tiba-tiba terdengar suara seseorang masuk melalui pintu di belakang gadis itu.
Hana langsung menghentikan aktifitasnya dan menempatkan dirinya di kolong meja terdekat di sudut ruangan dapur. Suara yang semakin lama semakin gaduh itu pun membuat Hana menajamkan pendengarannya.
Merasa suara tersebut tidak asing baginya, Hana pun melongokkan kepala ke luar dan melihat Kang Hansuk, anak dari Bibi Kang yang merupakan tetangganya memasuki rumahnya. Hansuk terlihat sedang mengunci pintu belakang dengan kunci yang dibawanya.
Suara derap langkahnya semakin mendekati dapur, dimana Hana bersembunyi. Hana seakan menahan nafasnya, sebisa mungkin menahan munculnya suara yang tidak diinginkan.
"Malam-malam begini dia pasti sedang bergelung di ranjangnya, kedinginan dan kesepian. Sial, gelap sekali! Tahu begitu tidak usah kumatikan lampunya. Baiklah, kita akan bermain malam ini," kata Hansuk yang membuat tubuh Hana seketika bergetar.
Hana semakin menciutkan dirinya di bawah meja. Air matanya mengalir tanpa ia sadari.
Suara langkah kaki itu terdengar semakin jauh dari tempatnya bersembunyi. Hana menghembuskan nafas lega, namun rasa tegang dan takut masih melingkupinya. Ia segera keluar dari tempat persembunyiannya dan segera berlari menuju pintu depan ketika Hansuk melihatnya.
Kang Hansuk yang sedang menaiki tangga pun segera berlari untuk mengejar Hana.
Hana yang panik berlari secepat yang ia bisa dan menggenggam kenop pintu, namun sayang pintu itu sudah ia kunci sendiri tadi sore.
"Kunci.. kunci dimana.." Hana yang tak bisa berpikir jernih pun menangis sejadi-jadinya. Sementara namja itu semakin mendekatinya, ia berlari memutar menuju tangga.
Ia masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya, meninggalkan Hansuk yang merupakan seniornya di sekolah yang kini sedang sibuk mendobrak pintu kamarnya.
"Yak Jung Hana! Buka pintunya!!" Teriak Hansuk dengan geram.
"Apa mau mu?" Tanya Hana dengan panik.
"Mauku? Hahaha.. Hana-ya, aku mau kau membuka pintu ini!" Teriaknya.
BRAK!
BRAK!
Dobrakan semakin kuat, dan Hana tidak tahu harus berbuat apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR CONDITIONER (BTS JIMIN FF) || COMPLETED ✔
FanfictionJung Hana, wanita biasa yang terbiasa hidup seorang diri, sampai ia bertemu dengan Park Jimin. Park Jimin, pria penakluk wanita dengan reputasi yang tak terkalahkan, sampai ia bertemu dengan Jung Hana. Lalu, apa hubungan mereka berdua dengan Air Con...