Marry Me?

4.3K 420 6
                                    

Seoul, May 2014

Author's PoV

Park Jimin.

Seseorang di balik kesuksesan The Park Hotel dalam mengalahkan saingan terberatnya, Shin Hotel.

Sudah hampir setengah tahun Jimin bekerja keras untuk menyelesaikan kuliahnya sekaligus mengatur strategi agar mendapatkan project besar yang sangat menguntungkan.

Ya, project yang dianggap hidup dan mati oleh pria bernama Park Jihan.

The Park Hotel memenangkan tender dimana merekalah yang akan menyediakan tempat menginap disaat terselenggaranya acara penting yang dihadiri oleh para petinggi-petinggi negara asing di Seoul.

Park Jihan terlihat sangat puas, dibuktikan dengan senyumnya yang terus mengembang.

Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka, menampilkan sosok tampan Park Jimin. Jimin melonggarkan dasinya dan mendudukkan diri dihadapan Jihan.

"Tugasku sudah selesai. Sekarang, kuharap kau tidak lagi mencampuri urusanku dengan Hana. Ingat itu, appa." Kata Jimin, penuh penekanan.

"Baiklah." Kata Jihan sambil mengusap dagunya.

Jimin langsung melangkahkan kakinya keluar dari kantor ayahnya, kemudian melajukan mobilnya menuju kediaman keluarga Kim.

Jimin mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan.

"Yeoboseyo, Hyung. Apakah sudah siap?" Tanya Jimin pada seseorang di telepon.

Mendengar jawaban seseorang di telepon tersebut, Jimin pun tersenyum sambil memandangi kotak beludru berwarna biru sapphire yang tergeletak di kursi penumpang.


Hana's PoV

Hari ini entah sudah keberapa kalinya aku melirik ponselku. Waktu seakan berjalan begitu lambat.

Dimana Jimin?

Ia berjanji akan kemari setelah urusannya dengan ayahnya selesai.

Ya, aku sudah mengetahui masalah antara Jimin dengan ayahnya, Park Jihan. Ternyata hubungan ayah dan anak dari keluarga Park itu sangatlah rumit. Saling membenci karena takdir yang sudah digariskan oleh Sang Pencipta, yang mengharuskan ibu Jimin meninggalkan mereka begitu cepat.

"Hana-ya, aku pusing melihatmu mondar mandir sedari tadi." Kata Hoseok oppa yang sedang bermain playstation bersama Taehyung oppa.

"Biarkan saja hyung, sepertinya uri maknae sedang mengkhawatirkan Jimin." Kata Tae oppa tanpa meninggalkan fokusnya untuk bermain.

"Duduklah, Hana-ya. Ini, minumlah." Jin oppa menyodorkanku teh chamomile hangat. Di musim semi seperti ini, rasanya sangat menyenangkan minum teh chamomile di sore hari.

"Dimana Namjoon oppa dan Kookie?" Tanyaku. Seingatku, dua manusia itu tadi sedang bersantai. Tumben sekali mereka berkumpul.

"Ah, mereka sedang ada urusan dengan Yoongi hyung." Kata Hoseok oppa.

Aku hanya ber-'oh' ria dan kembali melirik ponselku.

Tidak ada notifikasi apapun dari Jimin.

Aku menghembuskan nafasku dan meneguk sisa teh chamomileku hingga habis.

"Sambil menunggu uri Chimchim, bagaimana kalau kau temani aku memasak?" Ajak Jin oppa.

AIR CONDITIONER (BTS JIMIN FF) || COMPLETED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang