Epilogue

4.4K 347 18
                                    

"Whoaa, daebak!" Pekik Taehyung sambil tertawa, disusul oleh yang lainnya.

"Aigoo Jin hyung, sepertinya anakmu tertukar dengan anak Jimin," ucap Namjoon sambil tertawa terbahak-bahak.

Mereka sedang berkumpul, merayakan ulang tahun kedua si kembar Park, Jiha dan Jina. Ulang tahun mereka dirayakan dengan sederhana, hanya keluarga dekat yang diundang untuk berkumpul bersama.

"Aku tak habis pikir, anakku sendiri tidak sependapat denganku. Malah anak Jimin yang sangat mirip denganku," Jin berdecih geli.

Bagaimana mereka tidak tertawa?

Jiha, sulung lelaki dari keluarga Park, menyukai warna pink. Ia memiliki wajah 'sama' seperti appanya, namun dengan postur tubuh yang lebih 'proporsional'. Ia merupakan bocah yang cukup tinggi.

Sedangkan Jina, si bungsu cantik dengan wajah yang juga seperti Jimin, namun memiliki bibir yang lebih tipis seperti ibunya itu justru menyukai warna mint.

Ketertarikan mereka pada warna-warna tersebut terlihat ketika Hana memberi mereka kartu warna untuk bayi berusia hampir setahun. Jiha menangis ketika kartu berwarna pink diambil oleh orang tuanya, begitu juga dengan Jina. Kartu berwarna unik tersebut sangat Jina sukai.

"Jadi Jiha-lah penyebab Jimin harus menahan malu untuk mewarnai rambutnya menjadi pink dulu," tutur Hoseok yang membuat Minyoung terkikik setuju.

"Kau terlihat sangat ingin memiliki anak. Kapan kalian menikah? Karirmu sudah melesat, Seo Minyoung. Tunggu apa lagi, kalian berdua?" Tanya Hana pada pasangan ribut itu.

"Secepatnya aku akan mengirim undangan pada kalian. Aku lelah mendengar ocehan kalian semua," ucap Minyoung yang dibalas kecupan dari Hoseok.









"Kim Jungjin, berhenti disitu!"
Jungkook berlari mengejar Jungjin, keponakan satu-satunya yang sibuk mengejar Jjanggu, anjing milik appanya. Jungjin sangat mirip dengan appanya, sangat menyayangi anjing berbulu putih itu. Sehingga bocah lelaki itu selalu merengek pada appanya untuk membawa Jjanggu supaya ia bisa bermain.

Sementara Yoongi, ia sibuk memejamkan matanya di sofa. Ia menyempatkan diri untuk mengambil cuti untuk berkumpul di rumah keluarga Park, namun bisa ditebak bahwa ia akan menyempatkan diri untuk tidur.

Sesi tiup lilin dilakukan dengan mengucap permohonan terlebih dahulu. Setelah Jiha dan Jina meniup lilin dibantu oleh Jimin dan Hana, ibu dari si kembar itu berdeham, hendak mengatakan sesuatu.

"Ehm... sebenarnya aku punya hal lain yang harus kuberitahukan, khususnya pada suamiku Park Jimin..." ucapnya dengan hati-hati.

Seluruh perhatian pun tertuju ke arahnya, tak terkecuali dengan kedua anaknya yang kini menatapnya tanpa berkedip.

"Park Jimin," panggil Hana, membuat Jimin menatap Hana dengan penasaran.

"Yes, Mrs. Park?"







"Apa kau senang kalau kau menjadi ayah tiga anak?" Tanya Hana dengan wajah penuh senyuman.

"M... mweo?" Tanya Jimin dengan bingung.




"WHOAAAAAA, CHUKKAHAE!!!" Teriak Taehyung dan seluruh manusia yang hadir. Bahkan Jjanggu ikut menggonggong, membuat Yoongi terbangun dari tidurnya.

"Ada apa sih?!" Teriak Yoongi, membuat yang lain tertawa.


"Benarkah?!?" Tanya Jimin, senyum merekah di wajahnya. Hana mengangguk.

Tanpa ba bi bu, Jimin langsung memeluk Hana. Ia tersenyum lebar, sangat lebar.

"Tentu saja aku senang. Kalau bisa, aku akan membuatmu menjadi ibu delapan anak." Ungkap Jimin, membuat Hana menghadiahi jitakan keras pada kepala Jimin yang kini dihiasi oleh rambut berwarna abu-abu.

"PARK JIMIN BYUNTAE!!!"

END

Epilogue udah nih, tinggal special chapter aja yang belom ehehe.

Thanks for reading!
And...
Vomment ditunggu guys 😘

XOXO,
🐻 Mint 🐻

AIR CONDITIONER (BTS JIMIN FF) || COMPLETED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang