Jimin PoV
Aku melangkahkan kakiku menuju rumah keluarga Kim. Bukannya apa-apa, aku hanya ingin bertemu dengan gadis itu, Jung Hana.
"Whoa, Jiminnie! Palli wa! Aku sedang tidak ada teman main," panggil Taehyung yang sedang asik bermain playstation sendirian.
"Dimana Hana?" Tanyaku to the point. Yang ditanya hanya melongo tidak jelas. Dasar Kim Taehyung pabo.
"Kau mencari Hana?" Tanya Taehyung. Aku mengangguk.
"Whoa, daebak. Sudah berkali-kali kau kemari tapi tidak mencariku atau hyung yang lain. Kau mau apa dengan uri maknae eoh? Jangan macam-macam dengan Hana!" Ancam Taehyung dengan wajah sok seram. Aku tertawa.
"Tidak ada apa-apa. Apa aku harus ada urusan kalau mau menemuinya?" Tanyaku.
Skakmat. Kim Taehyung, seperti biasa, akan kalah jika berdebat denganku.
Memang, belakangan ini aku sering kemari untuk sekedar menemui Hana. Dengan beralasan untuk menemui Kim siblings tentunya.
Ironis memang, seorang Park Jimin - womanizer kelas buaya yang biasa menaklukkan hati para yeoja kini berhenti dari semua kegiatan malamnya dan sibuk melakukan pendekatan ala anak sekolah menengah pertama, hati-hati dan tanpa adanya skinship.
Lucu?
Memang.
Aku saja tidak mengerti mengapa aku melakukan pendekatan pada seorang yeoja dengan cara yang lain daripada biasanya. Sebagian diriku tertawa dan mengejek diriku yang sekarang, tetapi sebagian lain justru sibuk menyemangati bagaikan cheerleader berisik pendukung tim basket kampusku.
Kalian bingung?
Hmm, apalagi diriku.
"Jimin?" Panggil seseorang yang kucari. Aku segera menolehkan kepalaku dan melihat Hana yang berjalan mendekatiku.
"Annyeong, Hana-ya," kataku sambil melambaikan tangan.
"Kebetulan kau kemari. Baru saja aku mau memanggil Tae oppa untuk makan malam. Bergabunglah," kata Hana. Aku mengangguk dan mengikuti Hana, membiarkan Taehyung sendirian, menggerutu sambil mennekan-nekan joystick Playstationnya dengan brutal. Rasakan.
Aku terus melihat Hana yang dengan gembira menyiapkan makan malam. Pikiranku melayang pada kejadian dua minggu yang lalu, saat Hana menangis di pelukanku. Rasa marah dan kesal tiba-tiba kembali muncul ke ubun-ubun, membuatku ingin menghajar pria bernama Hansuk dan mematahkan tulang-tulangnya sekarang juga.
Sepertinya.. aku mulai mencintai gadis ini.
Ah, ani.
MEMANG aku mencintai gadis ini.
_##_
Author PoV
Suasana makan malam di kediaman keluarga Kim tidak seramai biasanya, karena Tuan dan Nyonya Kim melakukan perjalanan bisnis selama beberapa minggu di Jepang. Kini hanya tersisa Taehyung, Hana dan Jimin yang menyantap makanan dengan lahap.
"Mian aku terlambat," kata Hoseok yang langsung dengan sigap mengambil jatah makanannya.
"Oppa, pelan-pelan. Sini, biar aku saja yang ambilkan," kata Hana sambil mengambil piring Hoseok dan mengisinya dengan berbagai makanan.
"Aku tidak diambilkan?" Tanya Jin yang tiba-tiba muncul dengan wajah lelah.
"Tentu saja akan aku ambilkan, oppa. Kemarikan piringmu," kata Hana dengan semangat. Jin pun menyerahkan piringnya pada Hana sambil tersenyum. Jimin pun kesal dan hanya mempoutkan bibirnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR CONDITIONER (BTS JIMIN FF) || COMPLETED ✔
FanfictionJung Hana, wanita biasa yang terbiasa hidup seorang diri, sampai ia bertemu dengan Park Jimin. Park Jimin, pria penakluk wanita dengan reputasi yang tak terkalahkan, sampai ia bertemu dengan Jung Hana. Lalu, apa hubungan mereka berdua dengan Air Con...