Save ME

4K 395 15
                                    

Jimin's PoV

Hari yang kutakutkan pun tiba.

Hari dimana seseorang yang semestinya kupanggil appa itu meneleponku.

"Tumben anda menelepon," kataku dengan tak ramah.

[Annyeong, Jimin-ah. Seperti biasa, kau tidak sopan pada ayahmu sendiri.] Kata pria itu sambil terkekeh.

"Apa mau anda?" Tanyaku lagi dengan dingin.

[Mauku? Hahahaha... Sederhana saja Jimin-ah. Jauhi Jung Hana. Dekati Jeon Jungmi.]

Apa?

Park Jihan sudah tahu hubunganku dengan Hana?

Tanganku bergetar saking kagetnya.

"Kau tidak berhak mengaturku." Kataku. Aku hendak menutup telepon, ketika orang itu menyuarakan sesuatu.

[Aku punya penawaran yang menarik. Kau kubiarkan dengan Jung Hana, tetapi dengan satu syarat.]

Aku pun mendengarkan orang itu berbicara, hingga kuputuskan sambungan telepon dengan gusar.

"Musun iriya, oppa?" Tanya Hana yang membuatku terperanjat.

"Ani. Tidak ada apa-apa. Ayo, lebih baik kita makan saja. Aku lapar." Kataku mengalihkan perhatiannya. Syukurlah, Hana mengangguk dan mengikutiku.

Wae?

Orang yang dulunya kuhormati, kusayangi seperti aku menyayangi eomma, berubah menjadi kejam seperti ini?

Ah, aku lupa.

Semuanya karena aku.

Flashback
Seoul, Winter 2006

"Tuan Park, begini... Nyonya Park menderita kanker rahim stadium akhir." Kata dokter Yoo, dokter keluarga kami.

Aku menutup mulutku, menahan tangis supaya suaraku tidak terdengar. Aku yang bersembunyi di balik pintu mendengarkan pembicaraan antara appa dengan dokter Yoo.

"Ige.. musun mariya? Maldo andwae! Yoo Jaesuk, kau pasti bercanda kan?!" Appa yang shock terhuyung dan jatuh ke lantai. Dokter Yoo segera memapah appa menuju sofa terdekat.

"Saat ini, yang terbaik adalah kemoterapi untuk menunda penyebaran sel kanker. Tuan harus meyakinkan Nyonya untuk menjalani terapi," kata dokter Yoo dengan tegas.

"Kau.. kau sudah tahu, kan?!" Teriak appa pada dokter Yoo. Dokter Yoo langsung menunduk dalam.

"Mianhamnida, Tuan Park. Tuan Park sendiri tahu kalau Nyonya divonis tidak bisa memiliki anak karena adanya kelainan pada rahimnya. Namun, saat ia mengandung Tuan Muda, ia berkeras untuk mempertahankannya apapun resikonya nanti. Dan ternyata sekitar tujuh tahun setelah Tuan Muda lahir, ia terdeteksi mengidap kanker. Hanya saja Nyonya tidak pernah mengatakan hal ini pada anda. Saya pun sudah bersumpah pada Nyonya untuk tidak mengatakannya pada siapapun, termasuk pada Tuan dan Tuan Muda. Nyonya takut Tuan Muda akan menyalahkan dirinya sendiri. Mianhamnida," dokter Yoo membungkuk dalam-dalam.

Appa menangis, dan melemparkan barang-barang yang ada di sekitarnya.

Aku mengendap-endap menuju kamar eomma, melihatnya yang pucat pasi dan terbaring lemah tak sadarkan diri.

"Eomma, mengapa kau mempertahankanku kalau pada akhirnya aku harus kehilanganmu? Eomma, jebal daedaphae. Tolong jawab aku." Kataku sambil menangis sesenggukan.

"Jimin-ah," panggil eomma. Aku langsung menengadahkan wajahku dan menatap eommaku. Ia tersenyum lembut, senyum khas seorang Han Somin.

AIR CONDITIONER (BTS JIMIN FF) || COMPLETED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang