Jilid 13

1.2K 34 0
                                    

SAM TONG SINKANG (TENAGA SAKTI TIGA RUANG)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SAM TONG SINKANG (TENAGA SAKTI TIGA RUANG)

TETAPI waktu Tu Li Sing melangkah sampai dipintu, Tang Cun Liang telah mengulurkan tangannya, dia menepuk bahu sahabatnya itu.
Sebagai seorang jago yang memiliki kepandaian tinggi sekali, Ang See Kiam tentu saja mengetahui menyambarnya angin serangan itu, dengan gerakan yang tidak disadarinya, bahunya telah miring turun sendirinya, mengelakkan serangan tersebut.
Tetapi justru Tang Cun Liang telah menepuk dengan tepukan yang disertai tenaga lwekang yang bersifat lunak, yaitu Im, dia menyerang dengan tepukan yang menurun miring, maka biarpun bahu Ang See Kiam telah miring menenurun kebawah, tokh tangan Tang Cun Liang telah menyambar terus akan menepuknya pula.
Ang See Kiam terkejut, dia cepat-cepat menyingkir dengan melompat kesamping, tangan kanannya dikibaskan untuk menangkis serangan itu.
Namun waktu tangan mereka akan saling bentrok, Tang Cun Liang telah menarik pulang tangannya dan orang she Tang ini tertawa lebar.
„Kepandaianmu tetap hebat seperti dulu, tua bangka she Tu !" serunya diantara tertawanya itu.
Ang See Kiam juga tertawa, dia berkata dengan suara bergurau :
„Kau mengejutkan aku.........semula aku duga, engkau ingin main-main denganku disini............!"
„Justru aku memiliki permintaan kepadamu yang ingin aku mohon agar engkau bisa membantu aku.........!" kata Tang Cun Liang.
Ang See Kiam jadi terkejut.
„Katakanlah, permintaan apa yang kau inginkan dariku..........?" tanyanya sambil memandang Tang Cun Liang dengan sorot mala yang tajam.
„Aku ingin meminta kepadamu, agar kelak jika aku telah berpulang lebih dulu, maka sering-seringlah engkau perhatikan muridku, bimbingan berharga darimu sangat diperlukan sekali...........tentu arwahku akan puas sekali jika kelak engkau bisa memenuhi permintaanku itu !"
Tu Li Sing tertawa lebar.
„Kukira permintaan untuk nyebur kedalam kobaran api !" katanya bergurau.
„Baiklah, permintaanmu itu akan kuperhatikan. Mudah-mudahan saja umurku juga masih bisa panjaung terus, siapa tau justru dalam satu dua-tahun ini, akulah yang lebih dulu mcnghadap Giam Lo Ong untuk meminta diadili olehnya ?"
Kedua tokoh sakti rimba persilatan itu telah tertawa gelak-gelak.
Sedangkan Tang Cun Liang mengantar tamunya sampai dipintu kamarnya, dan Tu Li Sing sendiri dengan menjejakkan kakinya, tubuhnya ringan sekali mencelat keatas genting, dan dalam waktu sekejap mata dia telah menghilang dikejauhan.
Setelah Tu Li Sing berlalu, Tang Cun Liang mengajak Oey Yok Su meninggalkan penginapan untuk kembali keperahu mereka. Cukup banyak barang yang telah dibeli mereka untuk, dibawa kepulau.
Sepanjang perjalanan pulang kepulau mereka, Tang Cun Liang banyak menceritakan perihal pergolakan dan keadaan rimba persilatan, dimana banyak sekali tokoh-tokoh rimba persilatan yang memiliki tabiat aneh dan kepandaian yang tinggi sekali.
Oey Yok Su begitu tertarik mendengar cerita gurunya, ia mendengari terus sambil mengayuh perlahan-lahan, sehingga perahu mereka berlayar dengan perlahan, dan saat -itu memang cuaca baik sekali, laut jarang sekali dilanda gelombang yang besar.

GAMBAR 04
Sepanjang perjalanan pulang kepulau mereka,
Tang Cun Liang banyak menceritakan perihal
pergolakan dan keadaan rimba persilatan.

Tang Cun Liang sendiri sengaja menceritakan seluruh keadaan Rimba Persilatan, karena ia menghendaki agar muridnya ini memiliki pengetahuan yang Iuas, dan mengenal lebih mendalam tentang kehidupan tokoh-tokoh silat yang ada pada massa itu. Disamping itu juga Tang Cun Liang telah memberikan petunjuk-petunjuknya, tentang kepandaain aneh-aneh yang dimiliki oleh beberapa orang Rimba Persilatan. Tidak jarang Tang Cun Liang memberikan contohnya, sehingga Oey Yok Su bisa menangkapnya dengan cepat petunjuk-petunjuk yang diberikan gurunya. Hal itu bukan berarti Oey Yok Su akan mem-pelajari gerakan-gerakan ilmu silat dari tokoh-tokoh rimba persilatan yang diceritakan oleh gurunya, hanyalah ia bermaksud untuk mengetahuinya agar nanti dengan mudah bisa mencarikan jalan untuk mempelajari ilmu yang tinggi guna menghadapinya.
Memang Oey Yok Su juga menyadarinya, setelah lebih dua tahun ia berguru pada gurunya tersebut, ternyata ia mulai senang mempelajari ilmu silat. Dan akhirnya Oey Yok Su jadi keranjingan. Sebagai seorang yang telah keranjingan ilmu silat, iapun tidak melupakan latihan-latihan yang berat namun menyenangkan. Tidak mengherankan jika Oey Yok Su bisa memperoleh kepandaian yang tinggi dalam waktu yang singkat.
Setelah guru dan murid tiba dipulau Tho Hoa To, Oey Yok Su melatih diri lebih giat lagi.
Setiap petunjuk gurunya diperhatikan dengan baik.
Semakin bertambah usianya, semakin cerdas pula anak ini.
Bahkan Oey Yok Su mulai bisa melihat kenyataan hidup, seorang yang lemah dan tidak memiliki kepandaian apa, apa, tentu akan celakalah dia.
Dan inilah yang telah membuat Oey Yok Su jadi melatih diri dengan giat.
Tidak percuma dan sia-sia Tang Cun Liang mengambil Oey Yok Su men jadi muridnya, karena pilihannya memang tidak meleset, dimana selain Oey Yok Su sangat cerdas, iapun merupakan seorang anak yang memiliki bakat sangat terpuji untuk, mempelajari ilmu silat. Maka, dalam waktu tiga tahun, Yok Su telah memiliki kepandaian yang tinggi.
Begitulah, setiap hari Oey Yok Su telah menerima pelajaran ilmu silat dari gurunya. ilmu kelas wahid tentunya. Dan semua itu bisa dipelajari oleh Oey Yok Su dengan baik.
Waktu Oey Yok Su berusia tujuh belas tahun, ja merupakan seorang pemuda yang tampan, selalu rapih, pendiam dan bersikap sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu urusan. Yang terpenting justru Oey Yok Su kini telah memiliki kepandaaan tinggi sekali, kepandaian yang diperoleh dari gurunya. Seluruh kepandainn dan ilmu silat Tang Cun Liang telah diwariskan kepadanya, dan yang kurang buat Oey Yok Su hanyalah pengalaman belaka. Tetapi walaupun kurang pengalaman, tokh tidak sembarangan orang yang bisa merubuhkannya, karena Oey Yuk Su selain memiliki kepandaian yang tinggi, juga ilmunya itu merupakan ilmu silat yang luar biasa hasil ciptaan Tang Cun Liang, yang sebelumnya memang sangat terkenal sebagai salah seorang tokoh sakti rimba persiiatan.
Yang membuat Tang Cun Liang lebih kagum dan girang, justru Oey Yok Su kini telah dapat pula menguasai ilmu surat. Setiap sajak sajak kuno yang sulit-sulit telah berhasil dikuasainya dengan baik, begitu pula pengetahuan kesasteraannya, telah menakjubkan sang guru, karena Oey Yok Su bisa menghafal sebuah sajak yang sulit hanya dengan sekali membaca, untuk selanjutnya tidak satu hurufpun-akan terlupa lagi.
Disamping semua itu, Oey Yok Su juga telah mempelajari ilmu perbintangan dari gurunya. Tetapi khusus untuk ilmu ini Oey Yok Su tidak begitu banyak berhasil mempelajarinya, karena Tang Cun Liang sendiri kurang begitu menguasai ilmu tersebut.
Namun Oey Yok Su telah bertekad, bahwa ia kelak akan berusaha mempelajari ilmu perbintangan dengan baik sampai ia bisa menguasai seluruhnya.
Begitulah, Oey Yok Su setiap hari menghabiskan waktunya untuk melatih diri.
Gurunya sering menyatakan, dalam satu atau dua tahun lagi Oey Yok Su akan menjadi seorang pendekar muda yang sulit dicari tandingannya.
Memang Tang Cun Liang juga sering menyatakan kepada Oey Yok Su, jika muridnya ini berhadapan dengan jago tua yang merupakan tokoh persilatan, mungkin muridnya belum bisa menandingi, tetapi setidaknya Oey Yok Su tentu bisa mempergunakan kepandaiannya untuk menjaga keselamatan dirinya.
Kata-kata gurunya itu membuat Oey Yok Su jadi tambah giat melatih diri, sehingga ia sering lupa makan dan tidur.
Tidak jarang Tang Cun Liang ditengah malam buta rata mendengar angin berkesiuran keras diluar kamarnya, dan waktu Tang Cun Liang keluar, ia menyaksikan muridnya tengah, asyik melatih diri dengan ilmu-ilmu pukulannya. Angin sinkang yang keluar dari kepalan tangan muridnya itu berkesiuran keras sekali. Diam-diam sang guru jadi tersenyum girang, karena ia mengetahui bahwa muridnya kini memiliki kemauan yang keras untuk memiliki kepandaian yang tinggi sekali..

---oo0oo---

Pertikaian Tokoh - tokoh Persilatan (Hoa-san Lun-kiam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang