Jilid 38

1K 24 0
                                    

ILMU PUKULAN GELEDEK – PEK LUI CIANG

BEBERAPA KALI Toan Hongya mencoba keampuhan sisik2 yang terdapat disekujur tubuhnya, ia telah perintahkan kepada beberapa orang pengawal istana untuk menusukkan -tombak pada dirinya.
Memang per-tama2 para pengawal itu ragu-ragu dan tidak berani melaksanakan perintah itu dengan mempergunakan tenaga, mereka hanya menusuk perlahan.
Tetapi waktu melihat mata tombak itu tidak melukai raja mereka, barulah mereka berani menombaknya lebih keras. Malah akhirnya menombak dengan sungguh2, tetapi tidak ada mata tombak yang bisa melukai Toan Hongya.
Kenyataan seperti ini telah membuat Toan Hongya jadi sangat girang.
Bukankah itu suatu keuntungan buat dirinya, yang tidak kecil nilainya ?
Terlebih lagi ia sebagai seorang raja, tentu dengan kekebalan tubuhnva seperti itu memlbuat ia menjadi seorang raja yang perkasa sekali...........!
Begitu juga Toan Hongya sering menguji tenaganya sendiri.
Ia telah memukul sebatang pohon yang cukup besar batangnya, tetapi pohon itu begitu dihantam, seketika patah dan tumbang ......!
Jelas itu akibat dari tenaga serangan yang kuat sekali, dimana Toan Hongya sekarang benar2 telah memiliki kekuatan Gwakang (tenaga luar) yang mempergunakan kekerasan dan tenaga Lwekang (tenaga halus) yang cukup ampuh, sebab baik ia menyerang dengan keras atau lunak, ia bisa menumbangkan batang pohon itu.
Hek Wan juga selalu memberikan petunjuk-petunjuk kepada Toan Hongya.
Ternyata Hek Wan adalah seorang tokoh sakti dari rimba persilatan, karena ia merupakan seorang pendekar yang memiliki kepandaian sangat tinggi sekali, hanya selama itu Hek Wan hanya menyembunyikan diri dengan menyamar sebagai seorang yang tidak mengerti apa-apa.
Hek Wan berasal dari daratan Tionggoan, dan secara kebetulan ia telah mengembara dan tiba dinegeri Selatan ini, di Tailie ia mendengar perihal sakitnya raja tersebut tetapi dari mulut penduduk Tailie, ia mendengar raja itu senang mempelajari ilmu silat.
Maka setelah mendengar banyak tabib-tabib istana dan tabib lainnya yang gagal mengobati kaisar tersebut, Hek Wan lalu memutuskan untuk coba mengobati raja itu dengan mempergunakan saluran tenaga sinkang.
Begitulah, ia telah datang menghadap Toan Liang dengan menyamar sebagai akhli menambal mangkok.
Ia telah memberikan kisikan halus pada Toan Hongya cara memperdalam latihan tenaga sinkang.
Tentu saja sinkang yang diturunkan oleh Hek Wan merupakan latihan sinkang dari tingkat tinggi.
Itulah sebabnya Toan Hongya cepat sekali memperoleh kepulihan dari kesehatannya yang terganggu.
Hek Wan semula jadi heran, karena ia telah memecahkan tujuh buah cawan, namun selama itu Toan Hongya mengalami kesembuhan yang lambat. Ia menduga tentu terdapat sesuatu yang tidak beres pada diri Toan Hongya.
Untung saja Toan Hongya sendiri yang telah memberikan pengakuannya pada bola api yang dimilikinya, yang selalu berada diperutnya.
Dan juga Toan Hongya yang telah menceritakan perihal ular Kim Giok Coa itu, sehingga Hek Wan bisa segera mengambil tindakan2 yang diperlukan.
Sebagai tokoh sakti yang berpengalaman, Hek Wan mengerti benar apa artinya ular Kim Giok Coa itu.
Dengan perawatan yang teratur dan baik, Toan Hongya akhirnya bisa sembuh dari penyakitnya yang aneh, malah sekarang Toan Hongya telah menerima keberuntungan, sebab untuk hari2 mendatang Toan Hongya akan menjadi raja yang kebal terhadap serangan senjata tajam.
Keadaan seperti ini memang menggembirakan Toan Hongya.
Begitu juga kerabat istana, walaupun sisik2 yang terdapat ditubuh Toan Hongya merupakan urusan yang mengherankan, karena tubuh Toan Hongyg seluruhnya penuh oleh sisik, seperti sisik seekor ular.
Hek Wan yang menerima permintaan Toan Hongya untuk menjadi guru raja ini, telah menepati Janjinya, ia menurunkan berbagai ilmu yang hebat-hebat kepada Toan Hongya, sehingga dalam dua tahun saja Toan Hongya telah memperoleh kemajuan yang sangat pesat sekali.
Dalam waktu yang sangat singkat itu Toan Hongya menjadi seorang jago yang mempunyai kepandaiannya, sinkang maupun ginkangnya sangat lihay.
Dengan memperoleh didikan Hek Wan, Toan Hongya bisa memiliki kepandaian yang begitu tinggi, raja ini bertambah semangat melatih diri untuk mempertinggi ilmu silatnya.
Hampir setiap sore hari Toan Hongya selalu melatih diri dengan giat, terkadang sampai menjelang tengah malam.
Sedangkan perhatiannya pada soal pemerintahan semakin berkurang.
Sesungguhnya Toan Hongya bermaksud untuk mengundurkan diri sebagai seorang kaisar, ia berntaksud untuk manjadi rakyat biasa, meninggalkan kekuasannya yang akan diberikan kepada salah seorang akhli waris Tailie, tetapi justru semua kerabat Istana Tailie mendesak agar Toan Hongya tetap memangku jabatannya itu, jangan meninggalkan mereka. Hal inilah yang memaksa Toan Hongya harus tetap berkuasa penuh di Tailie, yang setiap hari selalu disibuki dengan mengurus persoalan masalah kerajaan dan pekerjaan rutinnya sebagai se-orang kaisar.
Sejauh itu Toan Hongya tetap tidak melalaikan latihan2nya untuk memperdalam ilmu silatnya. Ia terus juga melatih diri. Yang diutamakan adalah latihan tenaga sinkangnya.
Suatu hari Hek Wan telah berkata kepada muridnya tersebut ; „Muridku, sekarang engkau telah memiliki kepandaian yang tinggi, baik ilmu pedang dan juga tenaga lwekangmu telah cukup sempurna. Sinkangmu juga telah cukup tinggi. Yang tinggal hanyalah latihan belaka dan pengalaman bertempur. Sekarang ini engkaupun telah memiliki sisik-sisik yang kuat dan ampuh, yang membuat tubuhmu menjadi kebal.
Maka dari itu, kini aku ingin menurunkan semacam ilmu kepadamu.......!"
Mendengar perkataan gurunya tersebut, Toan Hongya cepat2 menekuk lututnya, ia telah memberi hormat kepada gurunya itu.
„Tecu menantikan penjelasan dari suhu," katanya.
Hak Wan tersenyum, dan perintahkan muridnya itu untuk berdiri.
„Dengarlah muridku, aku hendak menurunkan semacam ilmu kepadamu....... ilmu itu merupakan ilmu pukulan biasa, tetapi hanya latihannya saja yang berlainan dan akan membuat angkau bertambah ........ dan kukira ilmu pukulan yang baru kuciptakan itu memang hanya sesuai untuk dirimu yang telah memiliki sisik sehingga tubuhmu menjadi kebal........... !''
„Ilmu apakah itu, suhu ?" tanya Toan Hongya.
„Pek Lui Ciang ?" tanya Toan Hongya.
Hek Wan mengangguk.
„Ya.. . . !" mengangguk Hek Wan membenarkan pertanyaan muridnya.
„Benar, pukulan Geledek itu tentu akan membuat engkau lebih liehay lagi......!"
Kemudian Hek Wan mengajak muridnya ketaman.
---oo0oo---

Pertikaian Tokoh - tokoh Persilatan (Hoa-san Lun-kiam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang