Jilid 75

733 24 0
                                    

UDARA masih dingin di pagi hari itu, tetapi di jalan raya Khu Miang tampak berjalan tiga orang, seorang wanita dan dua orang lelaki, yang seorang telah berusia lanjut, sedangkan yang seorang lagi berusia masih muda. Mereka tidak lain dari Oey Yok Su bersama Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lao. Ketiga orang ini memang telah melakukan perjalanan bersama, dan juga telah beberapa kota yang mereka singgahi di samping itu telah beberapa kampung yang mereka lewati selama mengembara dalam rimba persilatan.

Selama dalam pengembaraan itu, mereka bertiga selalu melakukan perbuatan2 yang mulia menolong orang2 yang tengah tertindas. Tetapi justru ketiga orang ini juga memiliki adat yang aneh, dimana mereka jika memang merasa senang pada seseorang, walaupun orang itu jahat, boleh jadi mereka berdiri di pihak penjahat itu. Dan jika memang mereka menyukai seseorang, walaupun orang itu melakukan suatu perbuatan yang salah, bisa jadi mereka membenarkannya. ltulah keanehan sifat ketiga orang ini, yang hampir bersamaan, sehingga merasa cocok untuk mengembara bersama.

Tetapi secara keseluruhannya memang Oey Yok Su, Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan merupakan orang2 yang memiliki kepandaian yang tinggi dan hati yang mulia, maka banyak juga perbuatan mulia yang mereka lakukan di samping watak mereka yang memang agak aneh seperti itu.

Waktu mereka tengah melakukan perjalanan hari itu, justru mereka telah melihat di kejauhan tampak sebuah rumah terpencil, yang jauh dari rumah2 penduduk lainnya. Sebuah rumah tembok yang cukup kokoh.

Malah Lu Liang Cwan telah menahan langkah kakinya, ia berkata kepada Lauw Cie Lan dan Oey Yok Su.

„Tunggu dulu," katanya. „Aku mendengar seperti ada orang yang tengah ........ bertempur .... aku mendengar suara men-deru2nya angin serangan."  

Lauw Cie Lan juga memasang pendengaranaya, dan ia memang mendengar suara men-deru2 angin serangan yang kuat sekali. Disamping itu, memang terdengar suara bentakan per-lahan yang menunjukkan ada orang yang tengah bertempur dan saling melancarkan serangan diseriai suara bentakan.

Oey Yok Su yang memang memiliki kepandaian dibawah kepandaian Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan, mendengar paling belakang dimana iapun akhirnya mendengar suara angin men-deru2 perlahan dan juga suara bentakan itu.

Setelah saling pandang sejenak, Lu Liang Cwan berkata: „Mari kita pargi melihat kesana.
Lauw Cie Lan dan Oey Yok Su menganggukkan kepalanya dan mereka telah berlari, dengan cepat sekali, untuk menuju kearah dari mana datangnya suara orang bertempur itu. Di saat itu Oey Yok Su berlari cepat sekali karena ia mempergunakan ginkangnya untuk berlari lebih dulu. Sedangkan Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan memang berlari dengan seenak mereka.
Dalam waktu sekejap mata tampak mereka telah tiba dirumah baru itu. Mereka juga melihat Ang Cit Kong dan Ong Tiong Yang......
Sedangkan Ang Cit Kong dan Ong Tiong Yang juga telah melihat kedatangan mereka maka Ong Tiong Yang segera mebnyambutnya keluar.
Maafkan, siapakah Samwie (tuan bertiga)?" tanya Ong Tiong Yang bertanya begitu, karena ia melihat bahwa ketiga orang tersebut memiliki kepandaian sangat tinggi dan berlari cepat sekali, tentunya mereka bertiga bukan orang sembarangan.
Oey Yok Su yang telah tiba terlebih dulu dari Lu Liang.Cwan dan Lauw Cie Lan, berkata perlahan dengan perasaan beran pada wajahnya.
„Jika memang tidak salah, ditempat ini terdapat orang yang sedang bertempur.....! "
Ong Tiong Yang mengangguk, dan menunjuk kearah dalam.
„Mereka telah bertempur cukup lama, dan tat mau dipisahkan." ia menjelaskan.
Oey Yok Su melongok kedalam dan terlihat Ang Bian dan Tok Cun Hoa yang tengah bertempur saling menyerbu dan menerjang tak hentinya, untuk merubuhkan lawannya masing2, keadaan demikian membuat Oey Yok Su mengerutkan alisnya, karena ia melihat kepandain kedua orang itu bukan kepandaian yang sembarangan, dimana mereka memang memiliki kepandaian yang tinggi dan juga jurus2 silat yang aneh.
Dalam keadaan demikian tampak Lu LiAng Cwan dan Lauw Cie Lan yang telah tiba saling pandang waktu mereka melihat pertempuran antara Ang Bian dan Tok Cun Hoa.
Kepandaian mereka tinggi sekali, entah siapa mereka berdua......?" tanya Lauw Cie Lan setelah mengawasi sejenak kepada kedua orang yang tedgah bertempur itu.  

Pertikaian Tokoh - tokoh Persilatan (Hoa-san Lun-kiam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang