O1 :: Perubahan

87.6K 6.5K 215
                                    


Follow instagram ;
@yustikam_

Backsound : The Chainsmokers ft. Halsey - Closer
• • •

Keadaan kelas 12-IPA-2 pagi ini terlihat ramai. Suara gaduh dari beberapa penjuru bangku mendominasi ruangan kelas. Sera duduk di bangku seraya menekuri sebuah novel favoritnya. Kedua telinga gadis itu tersumpal earphone, sesekali ia memejamkan mata menikmati alunan musik. Tiba-tiba tepukan di bahu membuatnya mendongkak dan mendapati Agung—sahabatnya. Kedua alis Sera menaut ketika melihat bibir Agung tengah komat-kamit namun entah berbicara apa.

Agung berdecak, kemudian melepas earphone yang menyumpal telinga Sera.

''Ih, Agung mah! Malah dilep—"

''Stop!'' potong Agung seraya menaruh jari telunjuk di depan bibir Sera. ''DARURAT, RA! DARURAT!'' teriaknya lalu mengguncang-guncang pundak Sera.

''Ish! Apaan sih lo!?'' Sera menepis tangan Agung dengan tatapan kesal. Agung ini benar-benar menyebalkan tingkat dewa! Setiap harinya ada saja tingkah laku dia yang membuat orang-orang kesal.

''Darurat, Ra! Gue—"

''Apa?! Belum ngerjain tugas Fisika?'' tebak Sera dan Agung malah nyengir tanpa dosa. ''Oke, cukup tau!''

Agung mendengus seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. ''Lagian gue nggak ngerjain tugas gara-gara siluman pecang kayak dia!'' Jari telunjuknya mengarah pada Dimas yang berjalan masuk ke dalam kelas bersama Bagas dan Eki.

Dimas yang memang tipikal cowok pendiam dan tidak banyak berbicara hanya merespons dengan menaikkan sebelah alisnya.

''Sembarangan nyalahin Dimas, lo!'' Eki menepuk belakang kepala Agung. "Itu mah karena lo nya aja yang males, nggak usah segala pake nyalahin orang!"

''Kok lo belain dia?'' Agung memasang tampang melas. "Sekarang lo gitu ya sama gue, Ki! Sekarang apa-apa lo belain Dimas, sebenernya gue apa sih di mata lo?!"

''Idih, anjeng! Muka lo minta dibilas pake sikat WC!'' Bagas mendorong wajah Agung seraya mengernyit jijik.

''Ya Allah, tolong hamba yang teraniaya ini.'' Agung mengangkat kedua tangannya ke atas layaknya sedang berdoa.

''Jijik,'' cibir Sera.

Agung terkekeh dan kembali menurunkan kedua tangannya, kemudian ia loncat dan duduk di meja Sera. ''Buruan, Ra!''

''Ish! Nggak sopan ya lo! Turun!'' seru Sera seraya menggeplak paha cowok itu membuatnya meringis pelan.

''Tau, lagian kerjaan lo main di club mulu.'' Bagas berkacak pinggang seraya menggelengkan kepala tak habis pikir.

''Ya udah sih ya, aku yang salah.'' Agung memasang wajah dramatis membuat mereka mengernyit geli.

Sera mendengus lalu memberikan buku Fisika miliknya kepada Agung. ''Nih, udah sana kerjain.''

''Wah! Lo emang dabesss, Ra!'' Agung mendekat hendak mencium pipi Sera, namun dengan cepat dicegah oleh Bagas.

''Lo belum pernah kena bogem Galen, ya?'' Bagas menatap Agung tajam.

Sementara yang ditatap tampak tertawa geli. ''Halah, segala pake bawa-bawa si manusia kutub. Bilang aja lo yang cemburu.''

Eki menepuk kepala Agung. ''Lo kalau ngomong emang suka bener," ujarnya membuat Agung langsung tertawa.

''Ih! Berisik! Udah kalian sana deh anjir, gue lagi baca nih jadinya keganggu, kan!'' seru Sera membuat ketiga lelaki yang berceloteh itu langsung bungkam.

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang