Follow instagram ;
@yustikam_Backsound ; Machine Gun Kelly ft. Camila Cabello - Bad Things
• • •Pagi hari ini Sera berjalan sendiri di koridor menuju loker, gadis itu memeluk beberapa buku untuk disimpan di loker. Hari ini ia tidak berangkat bersama Bagas, tadi cowok itu menghubungi untuk menyuruh Sera berangkat terlebih dahulu karena Bagas mungkin akan terlambat datang ke sekolah. Dia bangun kesiangan! Terpaksa, mau tidak mau Sera berangkat bersama adiknya.
Sesampai di hadapan loker, gadis itu menyimpan beberapa buku yang tadi ia bawa. Kedua bola matanya tak sengaja menangkap secarik kertas berwarna pink. Sera mengernyit, tangannya meraih kertas itu dan membaca isinya.
Good morning, have a nice day! By the way, congrats, Ra :)
Sera terdiam. Congrats? Untuk apa? Apa itu ucapan atas jadian Sera dan Bagas? Sungguh, hingga saat ini Sera tidak tahu siapa seseorang yang selalu memberi surat itu. Sera penasaran? Sangat! Tapi bagaimana caranya dia mencari tahu seseorang itu? Sera menghembuskan napas ringan, memilih kembali menyimpan kertas itu tanpa mau memusingkannya lagi lalu menutup loker tak lupa menguncinya dan melangkah menuju kelasnya.
Sesampainya di kelas beberapa murid ada yang sibuk mengobrol atau berlarian seraya bercanda. Sera melangkah menuju bangkunya. Gadis itu mengernyit saat melihat Agung duduk di bangku Dimas. ''Gung, kok lo jadi duduk sama Dimas?''
Agung terkekeh. ''Lo kan udah jadian sama Bagas, jadi lo duduk sama dia,'' ujar Agung kemudian beranjak untuk mendekat ke Sera. ''Ra, traktir Abang bisa kali ah.''
Sera mendorong wajah Agung. ''Traktir, traktir ndasmu!''
''Ra, lo jahat sama Agung yang tampan ini.'' Agung memegang dada dengan wajah dramatis.
''Nggak usah drama.'' Dimas yang baru saja datang, menggeplak belakang kepala Agung. ''Ini kenapa lo duduk sama gue?''
''Mas, harusnya kamu ngerti kalau semua ini rencana aku, Mas,'' jawab Agung membuat Eki yang sedari tadi memainkan ponsel, tertawa.
''Gung, lama-lama gue dandanin juga lo jadi cewek,'' ujar Eki.
''Sialan lo, Ki!''
''SERA!''
Semua anak yang berada di kelas menoleh ketika mendengar pekikkan Caca yang mampu membuat gendang telinga terasa mau pecah.
''Nggak usah teriak-teriak Ca, udah tau suara lo cempreng,'' tegur Nanda yang datang bersama gadis itu.
''Biarin aja sih, Nan, gue ini.'' Caca mendelik sebal lalu berlari menghampiri Sera. ''Sumpah, Ra! Gue nggak nyangka ternyata lo jadian juga sama Bagas!''
''Heboh deh, heboh,'' sindir Agung.
''Sirik aja lo!''
''Ra, gue nggak mau tau pokoknya lo harus traktir kita,'' ujar Nanda.
''Ish, kok jadi gue?'' Sera cemberut. ''Minta aja sama Bagas.''
Eki loncat, duduk di meja Sera dengan satu kaki yang dinaikan ke atas. ''Dari Bagas kita minta terus dari lo juga kita minta.''
Agung tertawa. ''Nah, bener tuh! Kita untung dua kali.''
''Iya bener, Ra, traktir dong. Kapan coba lo traktir kita.'' Caca terkekeh.
''Itung-itung rayain jadian lo sama Bagas,'' timpal Nanda.
Sera menghembuskan napas pasrah, tak bisa menolak permintaan teman-temannya. ''Iya deh iyaaa.''
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable
Novela JuvenilTentang mereka yang berusaha untuk saling menjauh, dan tentang mereka yang berusaha untuk saling melupakan. Copyright © 2016 by YustikaM