18 :: Putus

38.6K 4.7K 612
                                    


Follow instagram ;
@yustikam_

Backsound ; Lewis Capaldi - Someone You Loved
• • •

Koridor IPA pagi itu terlihat ramai. Trisal berjalan sambil bersiul dengan satu tangan masuk ke dalam celana abu-abunya, banyak sapaan dari beberapa siswi yang berada di sana dan Trisal hanya membalas dengan senyum ramah atau kadang melambaikan tangan, hal itu sontak membuat siswi yang menyapa merasa kegirangan mendapat respons seperti itu.

Langkah Trisal menjadi sedikit pelan saat kedua matanya menangkap loker kelas 12 IPA 2 sampai langkah itu berhenti. Cowok itu terdiam, kedua matanya menatap sekitar yang tidak seramai tadi. Menghela napas pelan, Trisal berjalan menghampiri salah satu loker di sana, lalu berdiri di hadapan loker yang beberapa hari ini sudah tidak ia hampiri. Tangannya mengambil kunci dari saku seragamnya, lalu membuka loker itu.

Masih sama, wangi parfum yang selalu membuatnya nyaman tercium ketika pintu loker itu terbuka. Trisal tersenyum tipis, mengambil sesuatu dari dalam celana abu-abunya dan menyimpannya di dalam loker tersebut. Buru-buru ia kembali menutup pintu loker dan menguncinya.

''Eh, Sal, ngapain lo?'' Suara itu membuat Trisal tersentak, langsung menoleh dan mendapati Eki berjalan menghampirinya bersama Agung.

''Mau maling ya lo?'' tuduh Agung.

''Sembarangan lo!''

''Iya, terus lo ngapain berdiri di depan lokernya si Sera?''

''Mana loker Sera?'' Kedua bola mata Trisal bergerak mencari loker yang dimaksud Eki.

''Halah!'' Agung tertawa. ''Ngeles aja lo, bilang aja pasti lo habis nyimpen surat itukan di dalem lokernya si Sera?''

Trisal mengerjap, menggaruk belakang kepalanya. ''Sembarangan lo kalau ngomong! Lagian surat apaan?''

''Halah-halah! Ngaku aja, Sal.'' Eki menyeringai.

''Pagi!'' Seruan itu membuat Trisal yang akan kembali membantah langsung bungkam, cowok itu menelan ludah ketika Sera kini sudah berdiri di antara Agung dan Eki. ''Ngapain kalian?'' tanya Sera.

''Ini si Trisal—"

''Gue duluan!'' Trisal berjalan tergesa-gesa meninggalkan mereka yang kebingungan.

''Kenapa tuh?'' tanya Sera.

Agung dan Eki saling pandang, tersenyum lalu mengedikan bahu. ''Tau, mungkin kebelet boker,'' jawab Agung.

''Heh! Jorok!'' Sera menggeplak tangan Agung membuat cowok itu meringis.

''Udah ah, kita duluan ke kelas ya, Ra,'' ujar Eki.

''Oke!''

Kedua cowok itu lalu melangkah pergi. Sementara Sera membuka lokernya, bibir gadis itu terkatup saat kedua bola matanya menangkap secarik kertas biru laut. Tangannya mengambil kertas itu dan membaca isinya.

Good morning! Have a nice day, and I love you.

Kedua mata Sera mengerjap membaca kalimat terakhir, I love you? Sebenarnya siapa yang selalu menyimpan surat itu dalam lokernya? Kemudian otaknya tiba-tiba berputar pada kejadian tadi. Tadi di depan loker ada Agung, Eki, dan Trisal. Trisal? Mengingat nama itu membuat Sera sadar, sedang apa Trisal di koridor IPA? Malahan berdiri di depan loker kelas 12 IPA 2. Memang di sana ada Eki dan Agung tapi bukan kah aneh jika Trisal juga berada di sana?

Sera semakin bingung, terlebih kini feelingnya mengatakan kalau surat yang selalu ada di lokernya itu dari Trisal. Bukan Sera merasa terlalu percaya diri namun hanya saja feelingnya mengatakan seperti itu. Gadis itu berdecak, menggeleng pelan lalu menyimpan buku di dalam lokernya dan kembali menutupnya. Menghembuskan napas pelan, gadis itu berjalan menuju kelas.

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang