O6 :: Pertengkaran

50.1K 5.4K 331
                                    



Follow instagram ;
@yustikam_

Backsound ; Little Mix - Secret Love Song
• • •

Kantin sekolah pagi itu terlihat ramai dengan murid yang memilih sarapan di sekolah. Seperti Sera saat ini sedang berdiri di stand penjual nasi kuning, tadi ia tidak sempat sarapan karena adiknya meminta berangkat bareng dan buru-buru, katanya belum mengerjakan PR. Terpaksa Sera berangkat ke sekolah tanpa sarapan. Sejak kakinya menginjak sekolah wajah masam masih terpampang di wajahnya, ia masih kesal dengan adiknya.

''Bu, Sera dulu dong Bu, lapar nih.'' Sera mengerucut bibirnya, bersedekap.

''Iya ini, Neng.'' Ibu penjual nasi kuning itu menyerahkan sepiring nasi.

Sera tersenyum lebar, tapi saat akan mengambil alih makanan itu satu tangan sudah terulur terlebih dulu, merebut piring berisi nasi kuning itu dan langsung membayarnya.

''Makasih, Bu.''

Sera sontak menoleh, mendapati Frishca anak 12-IPS-5 sedang berdiri di sampingnya dengan wajah menyebalkan. ''Heh! Itu kan pesanan gue!''

''Oh? Emang?'' Frishca menaikkan sebelah alisnya, membuat wajahnya semakin terlihat menyebalkan.

''Sini! Ini pesanan gue.'' Sera juga memegang piring itu.

''Eh, apaan sih?! Siapa cepat dia dapat dong!'' Frishca kembali menarik piring itu.

''Nggak bisa dong! Gue kan yang pesan dari tadi!''

Terjadilah aksi rebut-merebut piring membuat para murid yang berada di kantin sontak menatap kejadian itu. Bahkan si ibu penjual nasi kuning pun sudah mencoba melerai tapi kedua perempuan itu tampak tak peduli.

''Ra, lo ngapain?'' Pertanyaan itu membuat Sera menoleh ke samping, mendapati Bagas.

''Ini dia ngeselin banget! Ini pesanan gue malah dia yang rebut,'' ujar Sera.

''Eh, apaan deh? Gue kan udah bilang siapa cepat dia dapat!'' Frishca melotot tidak terima karena dituduh merebut nasi kuning milik Sera.

''Dan gue yang paling tercepat! Jadi ini punya gue!'' Sera kembali menarik piring itu.

''Eh ya, nggak bisa gitu dong! Gue udah bayar!''

''Eh, gilak! Lo ngeselin banget ya!'' Sera melotot.

''Ra, udah, Ra. Lo bisa pesan lagi,'' ujar Bagas.

''Nggak mau, Gas. Gue udah nungguin dari tadi, dan perempuan ini dengan nggak tau malunya langsung ngerebut nasi kuning gue!"

''Udah sana lo pesan lagi! Ribet amat sih!'' Frishca mencoba kembali menarik piring itu ke arahnya.

''Elo yang ribet! Udah tau ini pesanan gue, eh lo dengan nggak tau dirinya main ambil!''

''Bodo! Pokoknya ini punya gue!''

Sampai akhirnya perdebatan kecil itu terhenti ketika satu tangan mengambil piring itu dari tangan Sera dan Frishca. Keduanya menoleh, mendapati Trisal dengan wajah datar.

''Jangan kayak anak kecil, lo bisa pesan lagi. Apa susahnya buat ngalah?'' Trisal menatap Sera.

Sera terdiam dengan mata mengerjap, menatap Trisal tidak percaya. Sementara Frishca tersenyum sinis merasa sangat menang karena ada Trisal yang sudah membelanya.

''Masalah makanan aja diributin.'' Trisal menggelengkan kepala tak habis pikir, kemudian menyerahkan piring berisi nasi kuning itu ke Frishca.

''Eh, Sal, apaan sih lo? Jelas-jelas Sera yang duluan pesan.'' Bagas mendekat satu langkah ke arah Trisal.

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang