Follow instagram ;
@yustikam_Backsound ; Pamungkas - Kenangan Manis
• • •Sera turun dari motor Bagas, lalu berdiri di samping cowok itu sambil tersenyum dan mengucapkan, ''Makasih ya, Gas.''
Bagas tersenyum lalu mengangguk pelan. ''Sama-sama. Em, by the way, besok kan weekend lo ada acara nggak?''
Sera tampak berpikir, kemudian menggeleng. ''Nggak deh, emang kenapa?''
''Gue mau ngajak lo nonton, mau?''
''Mau!'' Sera menjawab antusias dengan senyum lebar.
Bagas terkekeh. ''Besok gue jemput siang ya.''
''Oke.''
''Ya udah, lo masuk gih, gue pulang.''
''Iya, hati-hati ya, Gas.''
Bagas mengacungkan jempolnya lalu pergi.
Sera menghela napas, melangkah menuju rumah. Terlihat motor adiknya terpakir di perkarangan rumah. Tumben sekali adiknya itu sudah pulang, biasanya Gefan pulang selalu malam terlebih kedua orangtuanya jarang di rumah membuat lelaki itu menjadi bebas.
Sera berpikir, wajar saja jika lelaki bebas dalam pergaulan tapi satu hal yang membuatnya takut terjadi pada Gefan. Barang terlarang seperti narkoba yang sedang marak di kalangan remaja. Menghela napas, Sera menggelengkan pelan kepalanya. Tidak! Ia percaya Gefan tidak berani memakai barang jahat itu.
''Tumben lo udah pulang?'' tanya Sera saat mendapati Gefan duduk di depan TV dengan tangan sibuk memainkan stik games.
''Gue baru beli CD games baru jadi nggak sabar buat maininnya,'' jawab Gefan tanpa menoleh pada lawan bicara.
''Lo udah makan?''
''Udah, tadi dimasakin si Mbak.''
Sera mengangguk, saat akan melangkah menuju kamar. Suara perempuan membuatnya menoleh dan mendapati wanita paruh baya yang datang dari arah dapur.
''Non, kalau mau makan lauknya ada di meja makan masih anget-anget.''
Sera mengangguk. ''Nanti Sera makan, Mbak. Sekarang mau ganti baju dulu.''
''Iya, Non.''
Sera melanjutkan langkahnya menuju kamar. Tiba di kamar, gadis itu menaruh tas di atas sofa lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya. Melangkah menuju tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya yang terasa sedikit lelah karena hampir seharian berada di sekolah, sebelum duduk kakinya sempat menendang sesuatu di bawah tempat tidur. Kedua alis Sera menaut, lalu menunduk untuk melihat.
Ternyata sebuah kotak hitam berukuran sedang. Sera terdiam sejenak, lalu mengambil kotak itu dan ia taruh di atas tempat tidur. Sera berpikir, kenapa setelah sekian lama ia lupa di mana menaruh kotak itu, kini dengan mudah ia menemukannya? Perlahan tangannya membuka tutup kotak.
Sera menggigit pelan bibir bawahnya ketika di dalam sana terdapat banyak foto dan barang kecil lainnya. Tangannya terulur mengambil beberapa foto. Sera terdiam mengamati foto-foto itu. Lalu matanya berhenti di foto yang tiba-tiba saja membuat dadanya terasa sesak. Hanya foto candid yang terlihat sederhana. Seorang cowok dan cewek tengah tertawa lepas dengan kolam air mancur di belakang mereka.
Air matanya kembali merebak. Setelah sekian lama ia tidak ingin membuka kotak itu, tapi kini dengan mudahnya tanpa alasan ia membuka kotak hitam itu yang justru kembali membuatnya ingat dengan kenangan indah dan hal itu malah membuat dadanya terasa sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable
Teen FictionTentang mereka yang berusaha untuk saling menjauh, dan tentang mereka yang berusaha untuk saling melupakan. Copyright © 2016 by YustikaM