CHAPTER 4

701 85 2
                                    

Mark melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Rosé yang ada disampingnya hanya bisa menatapnya dalam diam. Keheningan dan kecanggungan melanda mereka berdua.

"Gomawo...", ucap Rosé memecahkan kesunyian.

Mark menoleh sekilas kearah Rosé lalu menganggukkan kepalanya kemudian kembali fokus menyetir. Rosé hanya menghela nafas.

"Dimana rumahmu?", tanya Mark tiba - tiba sembari masih fokus menyetir.

"Eo?", ucap Rosé membeo karena terkejut dengan pertanyaan tiba - tiba Mark.

"Dimana rumahmu?", tanya Mark sekali lagi kali ini menoleh kearah Rosé.

Rosé terkesiap karena terkejut. "Rumah?", ulang Rosé.

Mark menghela nafas. "Ne, rumahmu...Aku akan mengantarmu pulang...Jadi, dimana rumahmu?", ucap Mark.

"A...A...Aku tidak ingin pulang...", ucap Rosé sembari menundukkan kepalanya.

Mark terkejut lalu membanting setir ke kanan untuk menepi. Setelah mobil berhenti, Mark menghadap kearah Rosé dengan tangan kiri masih berada di setir. Ia pun menghembuskan nafas pelan untuk meredakan emosinya.

"Jika kau tidak ingin pulang, lalu kau akan pergi kemana? Demi Tuhan, ini sudah sangat larut Rosé...Keluargamu pasti khawatir padamu...", ucap Mark geram.

"A...A...Aku tidak punya keluarga...Aku hanya tinggal sendiri disini...Karena bosan, maka dari itu aku pergi keluar...Awalnya aku ingin pergi ke rumah teman sekolahku tapi karena sudah larut malam, aku pikir aku tidak akan pergi kesana...", ucap Rosé dengan nada bergetar karena takut.

Mark menghela nafas kasar. Ia pun segera melanjutkan kembali laju mobilnya. Ia tidak ingin berdebat lagi dengan gadis ini. Ia sungguh lelah. Ia sudah sangat ingin istirahat.

Sementara itu dilain tempat...

Blues Night Club

"Hyaaa~ Yoon Gi ya, darimana saja kau ini? Kami sudah lama menunggumu disini...", ucap seorang pria kepada pria yang baru saja tiba.

"Mianhae, Seok Jin hyung...Aku tadi ada urusan lalu aku mampir ke rumah Mark, tapi Jung ahjumma mengatakan jika Mark tidak ada di rumah...Geundae, JB wae geurae hyung?", ucap Yoon Gi sembari menunjuk JB dengan tatapan matanya.

"Molla...Aku tanya dia kenapa, tapi jawabannya selalu sama 'Aniyo...Amugeotdo anya...' ...Aku tidak mengerti...Coba kau tanyakan padanya...", ucap Seok Jin dengan nada datar.

"JB ah, neo wae geurae?", tanya Yoon Gi.

"Jin Young-ie...", ucap JB dengan tatapan mata kosong.

Yoon Gi dan Jin mulai merasa tertarik dengan ucapan JB. Yoon Gi mengernyitkan keningnya bingung.

"Jin Young-ie? Ada apa dengan Jin Young, JB ah?", tanya Yoon Gi.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Jin Young, tapi tadi dia nyaris memukul dan mencekikku...Aku tidak pernah melihat Jin Young seperti itu sebelumnya...Itu membuatku shock...", ucap JB.

"Mwo?!! Jin Young hampir mencekik dan memukulmu? Eotteokhae?", ucap Jin tidak percaya sembari membulatkan kedua matanya.

Yoon Gi pun tak kalah terkejutnya dengan Jin. Yang mereka tahu bahwa Jin Young adalah pribadi yang tenang dan sangat dewasa diantara mereka berdelapan. Seok Jin, Yoon Gi, Mark, JB, Ho Seok, Jackson, Nam Joon dan Jin Young adalah delapan orang yang bersahabat. Mereka berdelapan sama - sama kuliah di universitas yang sama, yaitu Yeon Hwa Art University. Mereka berada ditingkat yang berbeda - beda serta jurusan yang berbeda - beda. Seok Jin, JB dan Jin Young berada di departemen yang sama yaitu Theatre and Movie Department. Sedangkan Yoon Gi, Mark, Ho Seok, Jackson, dan Nam Joon berada di Performing Art and Music Composed Department. Jin Young adalah maknae di kelompok mereka. Kelompok mereka sangat populer di kampus. Banyak mahasiswi yang jatuh cinta pada mereka dan tak sedikit pula mahasiswa yang ingin dekat serta berteman dengan mereka. Mereka sangat berprestasi.

"Apa yang Jin Young katakan padamu? Atau kau mengatakan hal yang membuatnya marah?", tanya Yoon Gi sembari memakan snack yang ada di meja itu.

"Jin Young bertanya padaku apakah aku melihat seorang gadis cantik berambut gold brown...Aku jawab bahwa gadis dengan ciri - ciri seperti itu banyak di taman itu...Dia sangat marah...Dia mengatakan bahwa gadis yang dia tanyakan itu adalah adiknya...Walaupun bukan adik kandungnya, tapi dia sangat sayang dengan adiknya...Dia nampak sangat frustasi...", ucap JB sembari menundukkan kepalanya.

"Mwo? Adiknya?", tanya Yoon Gi sembari mengernyitkan keningnya.

"Sshhh~ Jin Young memiliki seorang adik perempuan...Aku baru mendengarnya...Apa kau pernah bertemu dengan adiknya?", tanya Seok Jin penasaran.

"Hyung~ jika aku pernah bertemu dengannya, untuk apa aku berkata seperti itu? Aiisshhh...", ucap JB kesal.

Back to Mark - Rosé

Sky Apartment

Rosé bingung kenapa Mark membawanya kesini dan ini apartemen siapa. Itulah pertanyaan yang ada dibenaknya. Namun ia tidak berani mengatakannya kepada Mark.

2702's Unit

Tit Tit Tit

Tulilit

Ceklek

Lock pintu apartemen terbuka setelah Mark memasukkan beberapa digit kombinasi password apartemennya. Rosé masih setia mengekor dibelakang Mark.

Blam

Tulilit Klek

Pintu apartemen men-lock otomatis. Pintu itu terkunci.

"Silahkan duduk...Kau mau minum apa?", tanya Mark sembari berjalan menuju dapur.

"Hot chocolate...", ucap Rosé.

Selang tak berapa lama, Mark membawa dua mug berisi hot chocolate dan menyerahkan satu mug kepada Rosé.

"Gomawo...", ucap Rosé sembari menerima mug berisi hot chocolate.

"Tinggallah disini sementara waktu sampai kau memutuskan untuk kembali ke rumahmu...Apartemen ini milikku...Aku jarang menempatinya semenjak orang tuaku datang ke Korea...Apa kau masih sekolah?", ucap Mark.

"Ne, aku masih sekolah...Geurigo, gomawo...", ucap Rosé.

"Kau sekolah dimana?", tanya Mark sembari menyesap hot chocolatenya.

"Hwa Yang Art High School...", ucap Rosé.

Mark menolehkan kepalanya dengan cepat kearah Rosé. "Hwa Yang Art High School?", tanya Mark.

"Ne, waeyo?", tanya Rosé sembari mengernyitkan keningnya.

"Kau kelas berapa?", tanya Mark lagi tanpa menjawab pertanyaan Rosé.

"Kelas 2...", ucap Rosé.

"Apa kau mengenal Bam Bam?", tanya Mark.

"Bam Bam? Kekasih Lisa yang berasal dari Thailand itu?", tanya Rosé.

"Aku tidak tahu dia kekasih Lisa atau bukan, tapi memang dia berasal dari Thailand...Apa kau mengenalnya?", ucap Mark

"Ne, aku mengenalnya...Aku mengenalnya lebih tepatnya aku mengenal kekasihnya, Lisa...Karena Lisa adalah sahabatku di sekolah...Dia, Ji Soo dan Jennie adalah sahabatku di Korea...Hanya mereka yang aku punya...Bam Bam, Yu Gyeom dan Young Jae sering bermain bersama kami...Apa kau mengenal Bam Bam juga?", cerita Rosé sembari menatap Mark lekat.

"Ne, aku mengenal Bam Bam...Sama sepertimu dan Lisa, Bam Bam adalah sahabatku...Dia sudah aku anggap seperti adik kandungku sendiri...(hening sejenak)...Kau istirahatlah di kamar tamu di sebelah kiri dekat tangga itu...Aku akan istirahat di lantai 2...Besok pagi, aku akan mengantarmu ke sekolah...Jika kau sudah selesai minum, kau taruh saja di dapur atau di meja ini...Besok biar housekeeper atau Jung ahjumma yang membereskan...", ucap Mark sembari beranjak dari duduknya menuju kamarnya di lantai 2 setelah menaruh mug berisi hot chocolatenya diatas meja.

"Ne...", ucap Rosé.

Hari ini adalah hari terpanjang dan sangat melelahkan sepanjang hidupnya. Hari ini juga adalah hari terberat dalam sepanjang sejarah hidupnya. Menyebalkan.

------------------------ to be continued ----------------------

Let Me : Will you, for me?Where stories live. Discover now