CHAPTER 54

419 33 4
                                    

Sebulan sudah Rosé tidak sadarkan diri. Entahlah apa yang menyebabkan Rosé masih betah berada di alam mimpi. Mark dan Jin Young silih berganti menjaga Rosé. Kondisi Rosé perlahan - lahan berangsur membaik namun mata indah itu nampaknya masih enggan untuk terbuka. Mark tak beranjak sedikit pun dari sisi Rosé. Ia bahkan rela meninggalkan segala urusan kompetisi dan juga kuliah. Mark memindahkan segala keperluannya sehari - hari ke ruang VVIP Seoul Medical Centre. Raymond Tuan, ayah Mark, bahkan tak bisa membujuk putranya agar kembali ke rumah.

"Mark, kembalilah ke rumah nak...", ucap ayah Mark membujuk anaknya agar kembali ke rumah.

"Aku akan kembali ke rumah jika Rosé sudah membuka mata indahnya untukku, dad...Aku tidak akan beranjak sedikit pun dari ruangan ini...", ucap Mark keras kepala sembari menggenggam lembut jemari tangan Rosé.

Raymond Tuan menghela nafasnya lelah. Ia sudah tidak tahu harus melakukan usaha seperti apa lagi untuk membujuk putranya agar kembali ke rumah.

Sementara itu disisi lain...

"Jin Young hyung, apa yang akan kau lakukan sekarang? Rosé hingga saat ini belum sadarkan diri...", tanya seorang pria kepada Jin Young.

"Kita hanya bisa menunggu kabar dari Mark hyung...Dia tidak mengijinkan siapapun menemani Rosé...", ucap Jin Young.

"Lalu bagaimana dengan kasus Mina, Tae Hyung dan Joon Hoe?", tanya seorang gadis kepada Jin Young.

"Polisi sudah menanganinya, Jennie ya...Polisi juga akan memanggil Jung Kook dan Ji Min sebagai saksi untuk dimintai keterangan...", ucap Jin Young.

"Ji Min sunbae, apa kau siap menjadi saksi untuk kasus Rosé ini?", tanya seorang gadis lainnya.

"Ne, aku siap Lisa ya...Aku tidak ingin mengecewakan kepercayaan Rosé padaku sebagai temannya...Rosé yang sudah membuatku sadar akan pentingnya persahabatan dan arti cinta sejati yang sesungguhnya...Biarkan Jung Kook aku yang bujuk...Dia masih terpukul dengan kejadian itu...Dia merasa bersalah dan menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa Rosé...", ucap Ji Min dengan wajah sendu.

"Kau benar, Ji Min ah...Kau beri pengertian kepada Jung Kook bahwa semua hal yang menimpa Rosé murni bukan kesalahannya...Semua ini karena Tae Hyung yang terlalu terobsesi dengan Jung Kook dan Mina yang terlalu terobsesi dengan Mark hyung...Kita hanya menunggu proses hukum dari pihak kepolisian...", ucap Jin Young.

"Lalu bagaimana dengan Joon Hoe?", tanya seorang pria yang diketahui bernama Yoon Gi.

"Biarkan aku yang bicara dengan Joon Hoe...", ucap seorang pria secara tiba - tiba.

"Apa kau yakin bisa membujuknya, Jin Hwan ah?", tanya Yoon Gi sembari mengernyitkan keningnya tanda tidak yakin dengan jawaban pria yang tiba - tiba muncul itu.

"Yoon Gi hyung, bukan hanya kau seorang sepupu Rose...Tapi aku juga sepupunya...Aku juga berhak mengkhawatirkan Rose...", ucap Jin Hwan kesal.

"Sudah...Sudah...Ini bukan saatnya kita berdebat...Kita pikirkan Rose yang hingga saat ini belum sadarkan diri dan mencari cara agar Mark mengijinkan kita menemui Rose...", ucap seorang pria dengan bijak.

"Kau benar, Seo Joon hyung...Kita harus pikirkan cara membujuk Mark hyung...Bom-ie nuna dan eomma terus menerus menangis karena melihat kondisi Rose...", ucap Jin Young.

Disisi lain...

In Heaven

Seorang gadis tengah berjalan disebuah padang luas dengan hamparan rumput serta hamparan bunga yang ada disisi kanan dan kirinya. Gadis itu menatap takjub melihat sekelilingnya.

Let Me : Will you, for me?Where stories live. Discover now