CHAPTER 8

569 79 8
                                    

Yeon Hwa Art University

Mark memarkirkan mobilnya. Setelah ia mematikan mobilnya, ia pun keluar. Ia membukakan pintu untuk Rosé.

"Mark, kenapa kau membawaku kesini?", tanya Rosé.

Mark tidak menjawab pertanyaan Rosé. Ia terus berjalan sembari menggenggam tangan kanan Rosé. Rosé terkejut.

G8's Room

Ceklek

Blam

Seluruh member G8 menoleh kearah pintu yang terbuka lalu tertutup kembali. Mereka heran melihat Mark yang kembali bersama seorang gadis berseragam sekolah.

"Rosé...", panggil seseorang begitu melihat sosok gadis seragam sekolah.

Gadis yang dipanggil pun menoleh kearah suara yang memanggilnya. Ia terkejut. Tanpa sadar, ia melepaskan genggaman tangannya di tangan Mark.

"Jin Young oppa...", ucap Rosé.

Member G8 yang lain hanya diam dan saling memandang lalu mengendikkan bahu. Jin Young beranjak dari duduknya mendekati Rosé.

"Jin Young ah, ini adalah jawabanku...Awalnya aku ingin menjawab pertanyaanmu nanti malam di Blues Night Club...Namun karena satu dan lain hal, aku memutuskan untuk memberitahumu sekarang...", ucap Mark.

"Rosé, semalam kau tidur dimana? Apa yang terjadi padamu? Kenapa wajahmu pucat sekali?", tanya Jin Young sembari mengecek kondisi tubuh Rosé dan menangkup wajah Rosé.

"Oppa...", ucap Rosé lalu berhambur ke pelukan Jin Young lalu menangis.

"Apa yang terjadi padamu? Ceritakan pada oppa...", tanya Jin Young.

Rosé melepaskan pelukannya. Ia mengusap airmata dipipinya. Ia menggelengkan kepala lalu tersenyum.

"Oppa tidak perlu khawatir padaku...Ma...Maksudku Mark oppa sudah menjagaku dengan baik...", ucap Rosé.

"Bagaimana kau bisa mengenal Mark hyung? Apa semalam kau tinggal bersamanya?", tanya Jin Young tidak percaya.

"A...Ak...Aku...", ucap Rosé gugup.

"Dia tinggal di apartemenku...Kau tidak perlu khawatir...Aku tidak berbuat macam - macam padanya...Dia tidur di apartemenku dan aku tidur di rumahku...", ucap Mark santai.

Rosé terkejut mendengar perkataan Mark. Ia ingat dengan sangat jelas bahwa semalam Mark tidur di apartemen sama sepertinya. Ya~ walaupun pagi - pagi buta ia pulang ke rumahnya, tapi tetap saja Mark sudah mengarang cerita.

"Apa itu benar, Rosé?", tanya Jin Young.

Rosé menatap Mark dan Mark menatap balik Rosé. Seolah Mark berbicara melalui tatapan matanya. Rosé pun kembali menoleh kearah Jin Young.

"Ne, oppa...Oppa tidak perlu khawatir...", ucap Rosé sembari tersenyum.

"Kalau begitu kita pulang sekarang...Kajja...", ucap Jin Young sembari membereskan barang - barang milik Rosé lalu menarik tangannya.

Rosé terdiam. Ia merasa tidak rela jika harus pulang dan pergi meninggalkan Mark. Entahlah ia merasa hatinya hampa jika ia harus berpisah dengan Mark.

"Ani, oppa...Aku tidak akan pulang bersama oppa...", ucap Rosé tegas sembari melepaskan genggaman tangan Jin Young.

"Mwo? Rosé ya...", ucap Jin Young terkejut.

"Aku tidak ingin pulang...Itu bukan rumahku oppa...", ucap Rosé tegas dengan mata berkaca - kaca.

"Jika kau tidak pulang ke rumah, kau akan tinggal dimana? Demi Tuhan Rosé, jangan membuatku khawatir!!!", teriak Jin Young.

Let Me : Will you, for me?Where stories live. Discover now