CHAPTER 41

269 24 1
                                    

Seoul Medical Centre Hospital Roofgarden

"Hyung, apa kau cemburu melihat sikap Jung Kook kepada Rosé?", tanya seorang pria kepada pria yang ada disebelahnya.

"Hah~ bohong jika aku katakan aku tidak cemburu padanya, Jin Young ah...Aku sangat cemburu...Dia berani memanggil kekasihku dengan sebutan 'jagiya'...Tapi disisi lain, ia sedang terluka dan dia terluka karena melindungi Rosé...Entahlah, Jin Young ah...Jika aku bersikap dingin, Rosé pasti akan marah padaku...Dia pasti akan membenciku karena aku egois...Aku tidak ingin dia membenciku...Kau tahu, Jin Young ah...Aku melihat tatapan terluka, bersalah, dan khawatir di sorot mata Rosé...Itulah alasanku mengakui Jung Kook sebagai adikku di depan dokter serta mengambil tanggung jawab sebagai wali Jung Kook dan Ji Min selama mereka di Seoul...Apa kau pikir, hal itu mudah bagiku? Ani, Jin Young ah...Aku harus menerima pria yang hampir saja mencelakai Rosé...Itu sangat sulit...Aku tidak bisa berkata apapun saat Rosé sudah memaafkan mereka...", ucap pria itu sembari menerawang jauh ke depan.

"Mark hyung, apa arti Rosé untukmu dan arti Rosé bagi hidupmu?, tanya Jin Young.

Mark tersenyum. Ia menundukkan kepala lalu tertawa kecil. Jin Young yang melihatnya tertawa hanya mengernyitkan keningnya bingung.

"Rosé adalah oksigen, nyawa dan harapan untukku...Kehadiran Rosé dalam hidupku bagai sebuah mata air di gurun pasir yang sangat terik...Terlihat seperti fotomargana namun ini nyata...Apa aku pernah menceritakan tentang masa laluku dan keluargaku saat di LA dulu, Young ah?", ucap Mark.

"Ajik...Kau belum pernah menceritakan apapun kepadaku atau teman - teman yang lain...", ucap Jin Young.

Mark tersenyum miris. Ia pun menceritakan tentang masa lalunya dan juga tentang keluarganya saat ia masih ada di LA. Jin Young yang mendengarnya pun terkejut. Ia tidak menyangka jika kehidupan Mark yang selama ini mereka lihat tidaklah sesuai dengan kenyataan kelam masa lalunya. Kini ia mengerti mengapa Mark bisa semurka itu saat mendengar Rosé menghilang.

"Itulah kenapa aku bisa hilang kendali saat aku dengar Rosé diculik...Aku pengidap PTSD, Jin Young ah...Setelah aku bertemu dengan Rosé, penyakitku hilang...Namun, saat aku mendengar Rosé menghilang, penyakitku kambuh...Jika penyakitku kambuh, maka tidak ada yang bisa mengendalikanku...Hanya Rosé yang bisa mengendalikanku...Aku tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi...Hal itulah yang membuatku pindah ke Korea...Selama ini aku menyembunyikan penyakitku karena aku tidak suka dikasihani...Aku tidak ingin orang berteman denganku karena rasa kasihan mereka bukan karena mereka tulus...Rosé berbeda...Ia tulus dan bisa memberikan kenyamanan untuk orang yang ada di sekitarnya...Maka itu aku bisa menjadi diriku yang dulu sebelum penyakit itu datang...", ucap Mark.

"Apa yang lain tahu tentang penyakitmu ini, hyung?", tanya Jin Young.

"Hanya kau dan Rosé yang mengetahuinya...Aku harap penyakitku ini tidak kambuh di saat seperti ini, Jin Young ah...Jung Kook perlu perawatan intensif dan saat ini hanya Rosé yang bisa merawatnya...", ucap Mark sembari tersenyum miris.

"Hyung...", ucap Jin Young.

Lalu tiba - tiba...

"Oppa...Mark...", ucap seorang gadis dan seorang pria bersamaan.

Mark dan Jin Young menoleh kearah suara. Mereka terkejut melihat siapa yang datang. Mereka beranjak dari duduk mereka.

"Baby...Yoon Gi hyung...Kalian...", ucap Mark.

Rosé dan Yoon Gi menghampiri Mark dan Jin Young. Yoon Gi menatap Mark dengan tatapan tajam.

"Kenapa kau merahasiakan hal ini dari kami semua, Mark? Kau anggap apa kami ini hah?!!!", ucap Yoon Gi dengan menaikkan nada bicaranya.

Let Me : Will you, for me?Where stories live. Discover now