CHAPTER 32

356 33 4
                                    

"Eomma, museun soriya? Abeoji apa itu benar?", tanya Seo Joon tidak percaya.

"Ne, itu benar Seo Joon ah...Ayah sakit...Dokter bahkan sudah tidak sanggup lagi menangani penyakitku ini...Mereka sudah menyerah...Hanya keajaiban dan kebaikan hati seseorang yang mau mendonorkan jantungnya untukku...Itupun jika jantungnya cocok denganku...", ucap tuan Park menceritakan kepada anak - anaknya.

"Ayah dari gadis yang kalian hina setiap hari itu adalah penyelamat nyawa ayah kalian...Tanpa dia, ayah kalian tidak akan ada dihadapan kalian saat ini...Tanpa bantuan dari orang tua kandung Rosé, keluarga kita sudah tinggal di jalan 12 tahun yang lalu...", ucap nyonya Park.

Seo Joon dan Bom terdiam. Mereka shock. Tentu saja mereka shock, mereka bahkan tidak tahu jika ayah mereka sakit parah. Hal yang membuat mereka lebih shock lagi adalah kenyataan bahwa ayah dari gadis yang mereka benci selama ini justru malaikat penyelamat bagi keluarga mereka.

"Young ah, apa kau tahu tentang hal ini?", tanya Seo Joon.

"Ne, hyung...Awalnya aku juga tidak menerima keputusan eomma appa mengadopsi dan membawa Rosé ke rumah ini...Tapi setelah mereka menceritakan semuanya padaku saat masih di Busan dulu, aku mulai bisa menerima kehadiran Rosé...Aku justru merasa kasihan kepada Rosé...Masih kecil tapi sudah ditinggalkan kedua orang tuanya dan juga kakak kandungnya...Maka dari itu aku selalu ada disisinya tidak seperti kalian yang membencinya tanpa tahu kenyataan dibalik semua itu...Kalian seperti anak kecil yang takut merasa kehilangan apa yang sudah kalian miliki...Lalu bagaimana dengan Rosé? Dia bahkan sudah kehilangan segalanya sejak masih kecil...Anak usia 5 tahun sudah kehilangan segalanya...Orang tua, kakak, rumah, harta, dan lainnya...Kalian? Kalian bahkan memiliki keluarga yang sangat lengkap...Appa, eomma, aku, rumah, harta, bahkan perusahaan...Jujur, aku benci kepada kalian...Tapi Rosé yang selalu mengingatkanku bahwa kalian adalah saudara kandungku jadi aku tidak boleh membenci kalian...", ucap Jin Young dengan nada sarat kemarahan dan kebencian kepada kedua kakaknya itu.

Lagi - lagi Bom dan Seo Joon dibuat shock oleh sebuah kenyataan yang sesungguhnya menampar mereka. Bom hanya bisa menunduk dan tanpa ia sadari, airmata menetes dipipinya.

"Ada hal yang perlu eomma dan appa tahu terutama kalian...!!!", ucap Jin Young sembari menunjuk kearah Bom dan Seo Joon di akhir kalimat.

"Apa itu, Jin Young ah? Apa ini ada hubungannya dengan Rosé?", tanya tuan Park.

"Ne, appa...Ini ada hubungannya dengan Rosé...", ucap Jin Young singkat.

"Ada apa dengannya? Aaa~ bagaimana kabarnya? Eomma sudah lama tidak melihatnya...Eomma sungguh sangat merindukannya...", ucap nyonya Park sedih.

"Malam itu setelah nuna mengusir Rosé dari rumah, Rosé diculik dan hampir saja diperkosa jika saja sahabatku tidak datang tepat waktu...", ucap dengan nada penuh amarah dan tatapan tajam membunuhnya.

"MWO?!!!", ucap tuan dan nyonya Park bersamaan dengan ekspresi terkejut.

Bom membulatkan kedua matanya lalu mengangkat kepalanya menatap kearah Jin Young. Seo Joon membeku ditempatnya.

"Jika saja saat itu nuna tidak mengusirnya dari rumah...Jika saja nuna tidak mengatakan kata - kata yang menyakitkan...Semua itu tidak akan terjadi...Semua ini salah nuna dan kau, hyung!!! Selama ini aku sudah menahan diri untuk tidak membenci kalian karena Rosé yang memintanya...Sekarang aku tidak peduli lagi...Aku akan keluar dari rumah ini...Aku tidak sudi tinggal di rumah bersama orang yang kejam dan bengis seperti kalian berdua...Aku bahkan tidak sudi menganggap kalian sebagai kakakku...Karena kalian berdua Rosé menderita...Aku sudah tidak bisa menahan diri lagi...Aku akan tinggal bersama Rosé...", ucap Jin Young tajam lalu beranjak pergi tanpa peduli dengan orang yang ada di ruang makan itu.

Let Me : Will you, for me?Where stories live. Discover now