CHAPTER 27

315 28 9
                                    

Rosé terus berlari tanpa arah tujuan. Ia menangis. Hatinya terluka. Luka lama yang ia kubur dalam - dalam kini terbuka kembali. Mark berlari mengejar Rosé. Ia tahu pasti jika saat ini gadisnya membutuhkannya. Ia panik karena ia belum menemukan gadis mungilnya itu.

Mark PoV
"Oh Tuhan~ tolong lindungilah gadisku dimana pun dia berada...Tidak ada yang aku inginkan selain gadisku itu...Aku mohon Tuhan..."

Setelah cukup lama mencari, akhirnya Mark dapat menemukan gadisnya yang tengah berjongkok dengan kepala merunduk, menangis kencang. Mark bernafas lega lalu secara perlahan menghampiri gadisnya.

"Rosé ya...", panggil Mark lembut tepat dihadapan Rosé.

Rosé menengadahkan kepalanya melihat orang yang memanggilnya. Ia berdiri sembari mengusap pelan airmata dipipinya lalu berhambur ke pelukan Mark yang ada dihadapannya. Ia menangis lagi di dalam dekapan hangat pria itu. Mark mendekap erat gadis mungilnya sembari mengusap lembut punggungnya.

"Menangislah sepuasmu dalam dekapanku, baby...Menangislah sepuasmu malam ini...Tapi besok, aku tidak ingin lagi melihat ada airmata dipipimu...", bisik Mark lembut ditelinga Rosé.

Disisi lain...

Tuan's Family House

"Apa kau yakin jika itu Mark, putraku?", tanya pria paruh baya kepada asisten pribadinya, Park Hyung Shik.

"Ne, sajangnim...Tuan muda sekarang sudah banyak perubahan...Tuan muda sudah bisa mengekspresikan emosinya...Bisa tersenyum...Namun, semua itu terjadi hanya kepada gadis itu saja sajangnim...Gadis itu masih muda...Dia masih siswi senior high school...Sajangnim juga bisa menanyakannya kepada Jung ahjumma...Tuan muda selalu meminta Jung ahjumma ke apartemen pribadinya hanya untuk mengurus gadis itu...", ucap Park Hyung Shik.

"Mwo? Apartemen Mark? Apa mereka tinggal bersama?", tanya pria paruh baya itu yang tak lain adalah ayah kandung Mark.

"Animnida, sajangnim...Tuan muda hanya memberikan apartemen pribadinya untuk gadis itu tinggali...Tuan muda sering menemani gadis itu hingga malam kemudian pulang setelah memastikan semua keadaan gadis dan keadaan disekitarnya aman...", ucap Hyung Shik lagi.

"Hyung Shik ah, tolong bawa gadis itu kehadapanku besok tanpa sepengetahuan Mark...Aku sangat ingin bertemu dengan gadis itu...", ucap pria paruh baya itu.

"Ye, algeseumnida sajangnim...", ucap Hyung Shik lalu pamit undur diri.

Raymond Tuan PoV
"Akhirnya kau berubah Mark...Daddy senang akhirnya kau bisa membuka dirimu kembali...Gadis seperti apa yang bisa membuatmu berubah drastis seperti ini? Jika dia adalah sumber kebahagiaanmu, daddy akan menerimanya menjadi menantu keluarga ini..."

Keesokkan harinya...

Hwa Yang Art High School

Seorang namja berjalan di lorong kelas lantai 3. Ia sibuk dengan earphone ditelinganya dan ponsel ditangannya hingga ia tidak melihat jalan. Langkahnya terhenti karena seseorang menghalangi jalannya.

"Ji Min ah, aku ingin bicara denganmu...", ucap seseorang yang menghalangi jalannya tadi.

Ji Min menatap pria itu dengan tatapan datarnya. Ia merasa jengah dengan pria yang ada dihadapannya ini.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Kookie ya? Bicaralah disini...", ucap Ji Min datar.

"Ji Min ah, apa kau melihat Rosé? Sejak tadi pagi aku tidak melihatnya di sekolah...Apa kau tahu kemana dia? Aku tanya kepada sahabatnya, tidak ada yang memberitahukannya padaku...Mereka justru menatap sinis kepadaku...", ucap Jung Kook.

Let Me : Will you, for me?Where stories live. Discover now