CHAPTER 38

251 29 1
                                    

BRAKKK

Semua orang yang ada di dalam studio dance itu terkejut lalu menoleh kearah suara yang memekakkan telinga. Orang yang baru saja mendobrak pintu ruang dance, langsung saja menghampiri seseorang yang ada disana.

SREK

Orang itu menarik tshirt polos orang yang sudah membuatnya naik pitam itu dengan sangat kasar. Matanya tajam menatap orang itu bahkan siap menerkamnya hidup - hidup.

"Park Ji Min, katakan padaku dimana Rosé berada sekarang?!!!", ucap pria itu tajam.

"I-i-it-u a-a-ku ti-dak ta-hu, h-hyu-hyung...", ucap Ji Min terbata karena takut.

"Jangan bohong padaku, Park Ji Min!!! Katakan padaku, saekkiya!!!", ucap pria itu dengan nafas memburu.

"..."

"Mark...!!! Geumanhae...!!!", teriak seorang pria berkulit putih pucat.

"Mwo? Geuman? Aku tidak akan pernah berhenti sebelum menemukan Rosé, hyung...", ucap Mark dengan wajah merah dan masih mencengkeram kuat tshirt polos Ji Min.

"Kita bisa membicarakannya baik - baik, Mark...Tenanglah...", ucap pria itu lagi.

BRUK

Mark menghempaskan tubuh Ji Min ke lantai ruang dance itu dengan kasar. Ho Seok dan Nam Joon segera menghampiri Ji Min untuk membantunya berdiri. Ji Min terbatuk - batuk karena cengkeraman Mark terlalu kuat disekitar lehernya. Mark menghampiri pria berkulit pucat dan bermata sipit yang tadi selalu menyelanya.

"Yoon Gi hyung, tadi kau bilang apa? Bicarakan baik - baik? Apa kau pikir aku bisa bersikap baik di saat seperti ini hah?!!!", bentak Mark.

"Kau tidak akan menyelesaikan masalah dengan membunuh Ji Min sekalipun, Mark!!! Aku juga khawatir kepada Rosé...Dia adikku...Aku juga marah...Tapi emosi tidak akan menyelesaikan masalah, Mark!!! Yang harus kita pikirkan sekarang adalah bagaimana cara menemukan keberadaan Jung Kook...Aku yakin jika saat ini Rosé sedang bersama Jung Kook...", ucap Yoon Gi dengan nada tinggi.

"Aiisshhh~ arrgghhh!!!", teriak Mark frustasi sembari mengacak - acak rambutnya.

Back to Old Guest House

Seorang pria muda secara perlahan mencari jalan masuk untuk menyelamatkan gadis yang sedang disekap oleh para penculik. Ia juga sedang memastikan jika kedua dalang penculikan yang tak lain adalah Mina dan Joon Hoe tidak berada di dalam salah satu ruangan di rumah itu agar bisa menyelamatkan gadis itu. Akhirnya setelah cukup lama ia mengitari rumah tua itu, ia pun mendapat celah agar bisa masuk. Ia masuk melalui atap loteng rumah tua itu. Ia turun secara perlahan. Setelah ia turun dengan selamat, ia pun mulai menyusuri seluruh ruangan yang ada di rumah tua itu dengan hati - hati. Ia melihat ada 2 orang penjaga sedang berjaga - jaga di depan salah satu kamar. Ia sangat yakin jika kamar itu adalah tempat dimana si gadis disekap. Pria muda itu pun berhasil masuk tanpa diketahui oleh penjaga yang disewa oleh Mina.

Ceklek

Pintu dibuka dengan sangat hati - hati. Si pria muda terkejut melihat siapa gadis yang sedang disekap oleh Mina dan Joon Hoe itu. Gadis itu terikat dikursi di kedua tangan dan kaki, mata tertutup kain serta mulut yang dibungkam dengan perekat berwarna hitam.

TAP

TAP

TAP

Pria muda itu melangkah mendekati sang gadis muda secara perlahan. Ia terlihat waspada terhadap sekitar. Ia khawatir ada salah satu penjaga yang memergokinya menyelamatkan Rosé.

"Rosé ya...", panggil pria muda itu pelan.

Rosé bereaksi saat mendengar suara pria muda itu. Rosé merasa lega karena mendengar suara seseorang yang ia kenal. Pria itu membuka ikatan di mata dan melepas perekat berwarna hitam di mulut Rosé.

Let Me : Will you, for me?Where stories live. Discover now