Rania berjalan laju kearah kami . Rayyan yang tersenyum dipeluknya erat . Tiba tiba terasa kekok pulak . Lebih lebih lagi teringat akan layananku padanya semasa hari perkahwinan dulu .
Sebaik sahaja pelukan antara mereka terlerai , Rania memandangku kemudian terus memelukku . Aku yang terkejut diketawakan Rayyan .
" Kak Olive! Kenal Rania tak? "
Aku mengangguk perlahan . Dia tersenyum kearahku dan akhirnya dia ketawa . Aku rasa daripada tadi dia tahan tawa tu .
" Kak , rileks lah . Rania tak marah pun pasal apa yang jadi haritu . Dah , jom laa balik . Rania penat tau "
Tanpa sempat aku membalas , Rania menarik tanganku dan meninta aku untuk menunjuk dimanakah letaknya kereta . Beg yang dibawanya hanya ditinggal . Mungkin nak buli Rayyan?
" Abangg cepat lah bukak kereta! Lambat la "
" Nia tinggal beg besar ni dekat abang , lepastu suruh orang cepat pulak "
Rania ketawa melihat Rayyan yang dari tadi merungut tak henti henti . Aku hanya menggeleng melihat mereka berdua bertekak . Apa yang aku tahu , mereka memang rapat sejak Rayyan pindah ke negara asal mamanya - filipina .
Rania tinggal dengan nenek Rayyan sejak kecil lagi . Sebab itu aku tak kenal siapa Rania .
" Sayang , termenung apa lagi tu? Masuk laa . Taknak balik? "
Aku masuk kedalam kereta seleps ditegur 'berangan' . Rania tiba tiba mencubit lengan Rayyan .
" Apa lah abang ni usik Kak Olive! "
Rayyan mengaduh perlahan membuatkan aku ketawa diikuti dengan tawa Rania .
" Chill lah abang . Nia gurau je "
*****
Tiba sahaja dirumah , aku menunjukkan Rania bilik untuk nya . Rayyan pulaa duduk diruang tamu - membuka televisyen .
" Abang , nak air ke? "
Aku menegur . Rayyan menggeleng lalu menarikku duduk disebelahnya . Tangannya dilingkarkan sekitar leherku . Tetapi matanya masih fokus pada televisyen .
" Sayang okay kan Rania stay dengan kita? "
Rayyan mula mengalih matanya memandang tepat kedalam mataku . Aku sedikit gugup untuk menjawab soalannya . Bukan kerana tidak suka - tetapi kerana pandangannya .
Oh Rayyan , matamu melemahkanku . Saat pertama kali ku lihatmu 🎼
" Mes-mesti lah okay . Nanti ada kawan nak sembang . Nak gosip . Yang paling best , nak kenakan abang "
Tangan Rayyan mencuit hidungku kemudian pipiku menjadi mangsa cubitan manjanya . Aku merengus , dia ketawa . Heh .
" Abang lagi pakar nak kenakan sayang dengan Nia tauu "
" Iye lah tu . Akak jangan percaya sangat cakap abang tuu . Dulu , dia yang selalu kena dengan Nia "
Spontan aku dan Rayyan memandang kearah suara . Rania yang sedang menapak kearah kami tersenyum manis . Rambut-nya yang masih belum sepenuhnya kering menunjukkan dia baru lepas mandi .
" Eh kacau je lah orang nak sweet dengan wifee "
Langkah Rania terhenti . Senyuman diwajahnya hilang serta merta membuatkan aku cuak . Dia terasa dengan kata kata Rayyan ke?
" Oh . Takpe Nia boleh naik balikk lah "
Dia ingin berpatah balik namun aku memanggil namanya .
" Takpayah dengar cakap abang awak ni . Meh sini "
Dia kembali tersenyum kemudian berlari anak kearah kami . Punggung dihempas diatas sofa kemudian remote ditangan Rayyan dirampas .
" Hahah akak pujuk Nia , so abang kalah okay! "
" Akak ingat Nia merajuk? "
Rayyan menarik semula remote ditangan Rania . Berebut remote pulak dua beradik tuu . Tetapi - Rania menang .
" Rania tipu je . Tak best lah merajukk ni . Not my style! Akak layann korean drama tak? "
Rania mula menukar channel kepada OneHD . Rayyan hanya memerhati Rania dengan wajah geram . Nak je aku ketawa tengok dia kalah dengan perempuan . Adik sendiri pulak tu .
" Rania Daniella . Awak tu datang sini bukan nak mengajar wife abang drama drama ni . Awak kena kerja . Start masuk office nanti , busyy lah . Takde masa nak drama okay "
Rania mencebik . Dia kembali menukar channel HBO dan remote diberi semula kepada Rayyan . Mungkin tiada cerita kegemarannya .
" Kalau macamtu taknak kerja lah "
" Abang report mama "
Rayyan ketawa besar apabila Rania menjelingnya . Aku hanya menggeleng kepalaa melihat perlakuan mereka . Comel tau tak?
" Akakk . Nia lapar lah . Jom masak masak kat dapur? "
Aku mengukir senyum kemudian mengangguk . Memang aku ada bercadang nak masak pun sebenarnya . Baru ingin mengangkat punggung , Rayyan memegang tanganku . Satu persatu jariku diciumnya .
Alamak dia ni . Depan Rania lahh . Rasanya pipi ni dah blushing .
" Abang ni mengada lah . Nia ajak akak masak je . Bukannya pergi perang punn "
" Abang mengada dengan wife sendiri je okayyy "
Rania rolling eyes . Tanganku ditariknya menuju kedapur . Aku membuka peti ais untuk melihat apa yang ada . Ada mee . Ada udang . Ada ayam . Ada sotong .
Emm mee kuah boleh kan?
*****
" Hmm sedapnya akak masak! "
Rania berkata teruja . Terasa kembang hidung apabila dipuji sebegitu . Tak sangka pulak sedap . Aku hanya mengikut resipi yang mummy pernah bagi je . Rayyan pula , menikmati sungguh dinner yang aku masak .
" Abang , besok kita keluar jalan boleh? Lusa dah kena kerjaa "
Rania memandang Rayyan . Begitu juga dengan aku . Namun tiada respon . Masih dengan suapannya .
" Abanngggg! "
" Hah? ye?? "
Rania menggeleng kepala melihat abangnya yang begitu khusyuk menghabiskan mee kuah itu .
" Sayang ada kelas tak besok? "
Aku mengangguk perlahan . Nak ponteng takboleh . Dah berjanji dengan Syifaa .
" Takpe . Kelas besok pagi . Lepas kelas boleh laa nak keluar "
Rayyan mengangguk . Dan Rania tersenyum kearahku . Senyumannya aku balas .
" Thankyou abang , kak "
YOU ARE READING
Heartbreaker First Love ✔ | EDIT
Random" People didnt quite understand our relationship , and neither do i sometimes . But the thing is , we were bestfriends , enemies , and maybe even lovers " Berjumpa kembali setelah terpisah untuk sekian lama . Namun dalam keadaan yang tidak pernah di...