" People didnt quite understand our relationship , and neither do i sometimes . But the thing is , we were bestfriends , enemies , and maybe even lovers "
Berjumpa kembali setelah terpisah untuk sekian lama . Namun dalam keadaan yang tidak pernah di...
Apabila pagar rumah yang ku anggap boleh tahan besar ini terbuka secara automatik , aku tahu lah bahawa ini akan jadi tempat yang akan menyimpan segala kenangan manis dan pahitku bersama Rayyan . Enjin kereta dimatikan dan Rayyan memandangku . Tanganku dicapai dan diramas .
" Ready? "
" Absolutely! "
Rayyan ketawa kecil kemudian kami sama sama keluar dari perut kereta . Mataku meliar melihat ke seluruh laman hadapan rumah . Pemerhatianku terhenti dan mataku menangkap sebuah kolam buatan kecil yang disertakan dengan jambatan batu untuk menyeberang serta air terjun sebagai hiasan disebelah kanan rumah itu . Ya Allah cantiknya!
" Tuu , cantiknya! "
Rayyan menghala pandangannya pada tempat yang ditunjukku . Dia mengukir senyum dan bergerak merapatiku . Dahiku dicium sekilas dan tanganku diraih .
" Suka? Kolam tu idea suami awak ni sendiri tau? Rania selalu cakap dalam novel , lelaki nak ambik hati perempuan kena pandai hias rumah . Contohnya macamtu lah . So , abang berjaya ambik hati awak kan? "
Aku ketawa kecil namun tawaku terhenti apabila teringat nama yang disebut Rayyan . Rania?
" Wait , who's Rania? "
" Ya Allah . Dah berbulan kita kawin , abang lupaa nak cakap . Okay , save this . Kita masuk dulu then tengok tengok apa yang patut . Abang janji , malamni kita story okay? Pillowtalkk "
Aku mengukir senyum lalu mengangguk . Aku berjalan masuk sambil memeluk lengan Rayyan . Mulutku sedikit ternganga melihat susunan perabot didalam rumah ini beserta dengan ruangnya yang agak luas . Ianya disusun dengan tema berwarna hitam dan putih namun cukup cantik .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Jom naik tengok bilik pulak "
Aku mengangguk laju dan mengikut Rayyan memanjat anak tangga satu persatu . Sampai sahaja ditingkat atas itu , sekali lagi aku terkejut dengan susunan warnanya . Kalini berwarna hitam , putih dan merah . Tidak luas seperti dibawah , hanya terdapat sebuah televisyen bersama sofa dan beberapa pasu yang dijadikan hiasan .
Masuk pula didalam bilik , aku agak terpempan . Kaki mula terasa seperti tidak mampu digerakkan . Dari ruang tamu bawah sampai kebilik atas , hampir kesemuanya berwarna hitam dan putih . Dan serta merta aku tersenyum .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
