Sëquël| Part4

1.2K 27 7
                                    

Kaira yang tertido itu aku pandang tanpa perasaan . Melihatkan keadaannya yang begitu lemah , aku pendamkan sahaja apa yang aku fikirkan . Apa yang telah terjadi juga aku langsung tidak bertanya . Hampir sejam juga dia menangis kerana tidak dapat menerima kenyataan bahawa dia kehilangan bayi yang dikandungnya selama entah berapa bulan itu .

Mahu menyebut anakku? Entahlah ,, benarkah kandungannya itu anakku? Bagaimana boleh terhasilnya anak jikalau kami selama ini berjauhan? Ya allah aku buntu .

Perut tiba tiba berbunyi minta diisi . Aku sedar sudah seharian aku tidak menjamah apa apa makanan . Akhirnya aku memutuskan untuk turun ke kafe hospital .

Makanan di kafe ini sedikit pun tidak membuka seleraku . Setelah hampir sepuluh minit berfikir , akhirnya hanya salad dan segelas mint tea dibeli . Entah sejak bila aku makan makanan sihat , tetapi sungguh aku tidak punya selera .

Sedang aku sibuk mengunyah salad yang rasanya tidaklah terlalu sedap itu , tiba tiba seorang gadis mengambil tempat dihadapanku . Wajahnya aku perhatikan dan aku yakin aku pernah nampak dia .. oh! Gadis yang memohon maaf itu .

" Hi , im Kate . Still remember me or nah? " Aku hanya mengangguk perlahan dan meneguk mint tea yang sudah tinggal separuh itu . Apa yang gadis ini mahukan?

" Im sorry but i have something really important to tell you . I dont want to do this but its bothering me , um " Wajahnya kelihatan serba salah . Tiba tiba dia mengeluarkan sampul surat dari dalam tas tangannya . Isyarat matanya meminta aku untuk membuka . Tanpa berfikir , aku terus mengambil dan melihat isi dalamnya .

" Wait , what is this? where did you get this? is this the same guy , uh i mean Blake? " Beberapa keping gambar yang berada didalam sampul surat itu membuatkan jantungku berdegup laju . Ianya gambar Kaira dan lelaki bernama Blake itu didepan pintu bilik hotel .

" Yes , and um . That baby , its Blake's child . You— you deserves to know about this since Olivia is your wife " Gadis bernama Kate ini kelihatan teragak agak . Mungkin rasa bersalah kerana membocorkan rahsia Kaira .

Betapa hancur nya hatiku ketika ini , hanya tuhan yang tahu . Aku sudah agak , pasti ada yang tidak kena dengan anak itu . Aku bersyukur anak itu tidak sempat lahir kedunia .

" Thanks but i have to go " Aku bangun dari tempatku dan meninggalkan Kate seorang diri disitu . Destinasiku satu , rumah Wendy .

*****

" Wendy , i have to go . Kalau Kaira cari i , just tell her i need time . And bila dia dah discharge , give this letter to her . Thankyou " Aku berkira kira untuk terus pergi apabila Wendy mengambil surat itu dari tanganku tetapi langkahku terhenti apabila Wendy memanggil namaku .

" Where are you going Rayyan? Whats wrong with you? Olive bagitahu you ke tak what happened? " Wajah Wendy yang kelihatan risau itu aku pandang . Perlahan lahan , senyuman hambar diukir .

" She doesnt have to tell me . I know what happened and i taktahu mana silapnya i . Just , i need time to heal myself " Dan aku berlalu pergi tanpa mengendahkan panggilan Wendy . Kaira , abang mintak maaf sangat .

*****

Masuk harini , sudah tiga hari Rayyan langsung tidak datang menjengukku . Bila ditanya pada Wendy , dia hanya kata Rayyan sibuk . Bukankah haritu dia sudah datang ke sini?

" Olive , you dah boleh discharge harini . Doktor kata , you still tak kuat so you need to be careful " Aku tersenyum pada Wendy dan mengangguk perlahan .

" Wendy . Where's Rayyan? " Wendy tiba tiba berhenti mengemas pakaianku . Wajahnya kelihatan cuak lagi . Aku pelik dengan apa yang berlaku . Rayyan langsung tidak menghubungiku . Tidak memberitahuku dimana dia berada . Dan Wendy pula tidak mahu bekerjasama .

" Rayyan asked me to give you this " Surat ditangan Wendy aku capai . Dengan hati yang berdebar , aku buka surat itu . Surat itu bukan lah surat formal tetapi jantungku tetap berdegup laju .

Sayang , im sorry that i have to go . Abang taktahu dimana silapnya abang mendidik seorang Olivia Kaira selamani . Anak yang gugur tu bukan anak abang kan? Itu anak Blake kan?

Lututku terasa longgar membaca soalan itu . Apa yang Rayyan cakapkan ni? Dia salah faham!

Abang tak marah awak tapi abang kecewa . Kaira . Awak datang London , sebab nak capai impian untuk sambung belajar tetapi apa yang awak buat? Mungkin salah abang sebab tak temankan awak sepanjang awak kat London . Abang langsung tak terfikir yang awak akan buat abang macamni . Maaf sebab tak berada kat sisi awak masa awak sakit . Mungkin Blake boleh jaga awak , kan? Lepas discharge , balik lah Malaysia . Nazel kat rumah asik rindukan awak je . Jaga dia , jangan cari abang . Kalau dia tanya abang mana , cakap je daddy work ^^ See you later , my love .

Air mata yang ditahan itu akhirnya jatuh juga . Surat itu terlepas dari tangan dan aku menangis semahunya . Wendy yang melihat juga agak terkejut . Laju saja dia mendekatiku lalu tubuhku dipeluknya erat . Berkali kali soalan whats wrong ditanya namun aku hanya mampu menangis .

Apa yang berada didalam surat itu , sangat menghancurkan hati . Rayyan tidak bertanya pada aku walau satu soalan pun semasa dia menemaniku haritu . Namun sekarang , dia pergi begitu saja tinggalkan aku . Ya allah , apa salah aku?

Abang!

*****

Aku berjalan laju kearah Rania yang tersenyum sambil melambai itu . Tubuhnya aku peluk erat . Berbelas jam didalam flight , aku hanya berharap yang Rayyan akan menjemputku ketika aku tiba di KLIA namun hampa . " Ran , abang mana? "

Wajah Rania tiba tiba berubah tetapi dia tetap tersenyum . Aku tahu ada yang disembunyikan dari aku . Pasti Rania tahu dimanakah Rayyan sekarang . " Jom kita balik dulu , kesian Zel kat rumah tu "

Ikutkan hati aku masih mahu bertanya tetapi tubuhku terlalu lemah , akhirnya aku hanya mengangguk dan bersetuju dengan cadangan Rania .

Tiba sahaja dirumah , Nazel berlari laju dan terus sahaja dia memelukku erat . Menitis juga air mata yang ditahan tahan dari tadi . " Mummy i miss you "

Semakin laju air mataku jatuh . Tubuh Nazel dipeluk erat seolah olah tidak mahu dilepaskan lagi . " Mummy pun rindu baby jugak "

Pelukan dilepaskan dan aku bersalam dengan daddy dan mummy . Tubuh seorang ibu itu aku peluk dan mummy yang sedar akan aku yang sedang menangis , mengeratkan lagi pelukan .

" Olive sabar ye sayang " Pelukan pada mummy dilepaskan dan air mataku di lapnya kemudian dia tersenyum .

" Mummy tahu Rayyan kat mana? " Mummy tersenyum hambar kemudian menggelengkan kepalanya tanda dia tidak tahu .

" Daddy? Taktahu jugak? Nick? " Nick yang sedari tadi hanya memandang turut menggeleng . Aku terasa sangat lemah dan akhirnya aku terduduk .

" Mummy , Rayyan salah faham dengan Olive .. " Dan air mataku mencurah lagi . Nazel ditarik dan aku memeluknya erat . Mencari kekuatan darinya .

" Daddy mana mummy? " Aku tidak terus menjawab , sebaliknya pipi Nazel aku cium lama . Rindu pada Nazel , rindu pada Rayyan . Ya allah , Rayyan betul betul tinggalkan aku kalini .

" Daddy work , sayang "


Gosh! Imma not a crybaby but i cry myself a river masa taip ni . Whats wrong with me lol . Oh okay , if awak orang yang mudah tersentuh . Sila prepare diri untuk next part ye hhehe . Saya takreti buat orang nangis dengan cerita saya but im going to try anyway <3

Heartbreaker First Love ✔ | EDITWhere stories live. Discover now