Apabila mata dibuka , aku sedar aku masih didalam kereta . Rayyan memandu dengan begitu fokus sekali . Kepala terasa pening . Tekak terasa mual . Okay , itu sebab sebenar aku terjaga dari tidur .
" Abang .. nak muntah "
Rayyan memandangku . Mungkin tidak sedar aku terjaga , dia agak terkejut .
" Alamakk , kejap . Kita berhenti kat depan tu sikit "
Aku hanya mengangguk dan memejam mata . Apabila kereta diberhentikan ditepi jalan , aku terus berlari keluar dan memuntahkan segala isi perut ditepi semak itu . Belakang-ku diusap Rayyan perlahan .
" Nah air "
Aku mengambil lalu meneguk air mineral itu rakus . Tekak terasa pedih . Namun aku diamkan sahaja dan memandang kawasan sekeliling .
" Abang , kita nak pergi Cameron ke ni? "
Rayyan tersenyum lalu mengangguk . Dia memapah ku ke-kereta dan setelah kami sama sama berada didalam kereta , perjalanan diteruskan .
" Sikit lagi nak sampai dah "
Aku pula yang mengangguk . Kepala disandarkan kemudian mata kembali dipejam . Kepala masih pening .
*****
" Abang , sweater takde . Sejuk laa "
Aku memeluk tubuh . Rayyan tidak menjawab malah tersenyum dan berjalan kebelakang membuka bonet . Beg kertas diambil dan sweater milikku yang berwarna purple dihulur . Aku mencapai hulurannya dan memandang kedalam bonet .
Eh sejak bila aku pack baju dalam beg besar ni?
Wajah Rayyan dipandang penuh tanda tanya . Tetapi dia hanya memberi pandangan innocent dan kembali menutup bonet selepas beg besar itu dibawa keluar .
" Apa? Kenapa pandang abang macamtu? "
" Sejak bila kita bawak beg besar ni? "
Rayyan tersengih . Tanganku diraihnya kemudian digenggam erat sebelum mengucup setiap satu jariku . Dah jadi kebiasaan pulak .
" Awak tu tengah bawak baby abang . So , abang lah kemas baju baju ni . Mummy-to-be takboleh penat . Malamni kita stay sini okay? "
Aku memandang Rayyan tidak percaya . Dia kemas semua baju ni dan rancang semuanya? Tapi bila masa??
" Rania tahu? "
Rayyan menggeleng . Beg itu diangkat dengan tangan kirinya manakala tangan kanan menggenggam erat tanganku . Kami berjalan beriringan masuk kedalam rumah rehat milik daddy .
" Mana abang dapat kunci? "
" Hahaha sebenarnya abang rancang suprise ni dengan mummy . So yeah , mummy bagi kunci "
Aku dah boleh agak semua ni pasti telah dirancang dengan mummy . Mereka berdua ni boleh jadi kawan baik . Lepasni kena call mummy!
" So , nak rest dulu ke nak keluar jalan? "
" Nak tidur kejap boleh? Kepala still pening lah . Sejam je "
Rayyan hanya mengangguk dan berjalan masuk kedalam tandas . Aku menghempas tubuh diatas katil kemudian memeluk bolster . Mata dipejam .
" Baik awak peluk abang "
Mata kembali dibuka . Rayyan menarik bolster yang dipeluk lalu membaringkan tubuhnya disebelahku . Aku tersenyum lalu memeluk pinggangnya erat .
" Eh . Nanti terlajak tidur pulak? "
" Takpe . Baru pukul 12.30 . Abang dah kunci jam pukul 2 . Tidurlah . Abang pun penat ni drive . Jalan sesak tadi "
YOU ARE READING
Heartbreaker First Love ✔ | EDIT
Rastgele" People didnt quite understand our relationship , and neither do i sometimes . But the thing is , we were bestfriends , enemies , and maybe even lovers " Berjumpa kembali setelah terpisah untuk sekian lama . Namun dalam keadaan yang tidak pernah di...