46|Suprise

2.5K 45 2
                                    

Apabila mata dibuka , aku sedar aku masih didalam kereta . Rayyan memandu dengan begitu fokus sekali . Kepala terasa pening . Tekak terasa mual . Okay , itu sebab sebenar aku terjaga dari tidur .

" Abang .. nak muntah "

Rayyan memandangku . Mungkin tidak sedar aku terjaga , dia agak terkejut .

" Alamakk , kejap . Kita berhenti kat depan tu sikit "

Aku hanya mengangguk dan memejam mata . Apabila kereta diberhentikan ditepi jalan , aku terus berlari keluar dan memuntahkan segala isi perut ditepi semak itu . Belakang-ku diusap Rayyan perlahan .

" Nah air "

Aku mengambil lalu meneguk air mineral itu rakus . Tekak terasa pedih . Namun aku diamkan sahaja dan memandang kawasan sekeliling .

" Abang , kita nak pergi Cameron ke ni? "

Rayyan tersenyum lalu mengangguk . Dia memapah ku ke-kereta dan setelah kami sama sama berada didalam kereta , perjalanan diteruskan .

" Sikit lagi nak sampai dah "

Aku pula yang mengangguk . Kepala disandarkan kemudian mata kembali dipejam . Kepala masih pening .

*****

" Abang , sweater takde . Sejuk laa "

Aku memeluk tubuh . Rayyan tidak menjawab malah tersenyum dan berjalan kebelakang membuka bonet . Beg kertas diambil dan sweater milikku yang berwarna purple dihulur . Aku mencapai hulurannya dan memandang kedalam bonet .

Eh sejak bila aku pack baju dalam beg besar ni?

Wajah Rayyan dipandang penuh tanda tanya . Tetapi dia hanya memberi pandangan innocent dan kembali menutup bonet selepas beg besar itu dibawa keluar .

" Apa? Kenapa pandang abang macamtu? "

" Sejak bila kita bawak beg besar ni? "

Rayyan tersengih . Tanganku diraihnya kemudian digenggam erat sebelum mengucup setiap satu jariku . Dah jadi kebiasaan pulak .

" Awak tu tengah bawak baby abang . So , abang lah kemas baju baju ni . Mummy-to-be takboleh penat . Malamni kita stay sini okay? "

Aku memandang Rayyan tidak percaya . Dia kemas semua baju ni dan rancang semuanya? Tapi bila masa??

" Rania tahu? "

Rayyan menggeleng . Beg itu diangkat dengan tangan kirinya manakala tangan kanan menggenggam erat tanganku . Kami berjalan beriringan masuk kedalam rumah rehat milik daddy .

" Mana abang dapat kunci? "

" Hahaha sebenarnya abang rancang suprise ni dengan mummy . So yeah , mummy bagi kunci "

Aku dah boleh agak semua ni pasti telah dirancang dengan mummy . Mereka berdua ni boleh jadi kawan baik . Lepasni kena call mummy!

" So , nak rest dulu ke nak keluar jalan? "

" Nak tidur kejap boleh? Kepala still pening lah . Sejam je "

Rayyan hanya mengangguk dan berjalan masuk kedalam tandas . Aku menghempas tubuh diatas katil kemudian memeluk bolster . Mata dipejam .

" Baik awak peluk abang "

Mata kembali dibuka . Rayyan menarik bolster yang dipeluk lalu membaringkan tubuhnya disebelahku . Aku tersenyum lalu memeluk pinggangnya erat .

" Eh . Nanti terlajak tidur pulak? "

" Takpe . Baru pukul 12.30 . Abang dah kunci jam pukul 2 . Tidurlah . Abang pun penat ni drive . Jalan sesak tadi "

Heartbreaker First Love ✔ | EDITWhere stories live. Discover now