The New *1

664 41 5
                                    

Saat pertama kali melihatmu
tak pernah terfikir olehku
bahwa aku akan jatuh
pada pesonamu
-Prince Nesfa-



Prince Ludvi P.O.V

Aku baru saja keluar kamar dan hendak menuruni tangga, tiba-tiba kulihat seorang gadis berlari melewatiku. Ia tampak tergesa-gesa. Aku tau siapa dia, Princess Nurfa.

Akhir-akhir ini, ia memang sering terlambat untuk sarapan bersama. Mungkin saja ia terlalu malam untuk mengerjakan tugas yang memang lumayan banyak. Tapi itu bukan urusanku, aku tidak suka mengurusi masalah orang lain. Bagiku semua perempuan itu sama saja, KONYOL!

Di meja makan, kudengar King sedang menceramahi Princess Nurfa. Yah ... walau begitu, Queen tetap saja membelanya.

"Pokoknya lain kali kamu harus datang tepat waktu!" ucap King mengakhiri ceramahnya. Dan semua bernafas lega.

Sarapan pun dimulai, kudengar Princess Nurfa berbisik pada Princess Irshy. Aku tak tau pasti apa yang mereka bicarakan,tapi yang jelas itu bukanlah hal yang bagus.

Dasar anak perempuan.

∆∆∆

Princess Nurfa P.O.V

Huh, lagi-lagi kesiangan! Aku tergesa-gesa menuruni tangga, aku sampai lupa untuk mengapa Prince Ludvi. Tapi biarlah ... Prince Ludvi pasti juga tidak akan memperdulikan hal itu.

Sesampainya di meja makan, aku masih diceramahi oleh King? Sial banget.

"Pokoknya lain kali kamu harus datang tepat waktu!" ucap King mengakhiri ceramahnya. Dapat ku dengar anggota Kingdom lain bernafas lega.

Aku yang di samping Princess Irshy membisikkan sesuatu padanya.

"Ingat malam ini!" bisikku padanya. Dia mengangguk, kami tersenyum bersama-sama.

Selesai sarapan kami akan berangkat kesekolah. Biar kujelaskan sedikit tentang sekolah yang kumaksud ini.
Sekolah Kingdoms of Alfbeth. Terdiri dari 24 ruang kelas. Setiap kelas diisi oleh satu kerajaan. Sekolah ini didirikan untuk mengasah keterampilan perang muridnya.

Bukan hanya keterampilan perang saja, ada juga pelajaran huruf kuno, pelajaran ahli perbintangan, pelajaran mantra, pelajaran meramu, dan sebagainya.

"Princess Nurfa!!!" teriak Prince Ludvi dari luar. Aku berlari tergesa-gesa. Lagi.

"Ya iya ...."kataku setelah sampai di luar.

"Kenapa kau selalu terlambat? Cepat masuk kedalam kereta." ceramahnya padaku.

Sungguh sial hariku ini, hari bahkan belum menjadi siang tapi aku sudah diceramahi dua kali?? Entah bagaimana nasibku nanti.

Aku berjalan masuk kedalam kereta dan duduk di samping Princess Aida dan Princess Irshy.

"Ada apa Princess Nurfa?" tanya Princess Aida.

Mendengarnya, aku memasang wajah memelas. "Oh ... kumohon jangan ada sebutan itu kalau tidak ada King."

Ya memang, kami hanya memanggil 'Prince' atau pun 'Princess' jika ada didalam istana. Tapi kami diwajibkan memanggil seperti itu jika di luar istana.

"Ya ya ... baiklah. Kau kenapa adik Fa?" tanya Princess Aida terkekeh saat mendengar penuturan ku.

"Tidak ada kakak Aida," jawabku. Mereka hanya geleng-geleng kepala.

The Kingdom Class of C [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang