Permainan I *26

188 18 15
                                    

King Nesfa/ Prince Nesfa P.O.V

Akhirnya, hari ini telah tiba. Pada pagi yang mendung ini, semua sudah berkumpul di lapangan dengan kelompok masing-masing. Setelah mendengar pidato panjang, kami mulai mempersiapkan diri bersama kelompok masing-masing.

"Princess Ieltsa, di mana kotak obatnya?" Suara Princess Nurfa ditengah-tengah kegaduhan.

Terdengar suara Princess Ieltsa menyahut, "Bukan aku yang bawa!"

"Aku yang bawa!"

Aku menoleh pada sumber suara. Princess Irshy berlari melewatiku dan menyerahkan kotak obat pada Princess Nurfa.

Melihat Princess Irshy membuatku bertanya-tanya. Apa dia sudah tau King M yang sebenarnya? Karena sangat tidak mungkin jika dia sudah tau dan tidak bereaksi apapun. Tanpa kusadari, aku telah memperhatikannya.

"Ehem, biasa aja lihat nya." Suara Prince Andra menyadarkanku.

"Apa?" tanyaku.

"Biasa aja lihat nya, dia tidak akan hilang," ujar Prince Andra.

Aku menatapnya tajam, "Sudahlah, ayo kembali!"

Bisa kudengar Prince Andra tertawa. Berdecak kesal, aku pun berjalan meninggalkan mereka. Bisa kuperkirakan, ini sudah sekitar jam 8 pagi. Tapi jika melihat sekeliling terlihat masih jam 5 pagi.

Cuaca hari ini yang buruk. Awan hitam menggantung dan menghalangi sinar sang surya. Entah kebetulan atau apa, hal ini terjadi tepat dengan permainan ini. Firasatku juga tidak begitu baik. Semoga saja firasatku ini salah.

Kulihat beberapa orang berjalan menuju lapangan, mungkin saja permainan akan segera dimulai. Kuputuskan untuk berjalan menuju lapangan juga. Ternyata, sudah banyak orang yang berkumpul di lapangan.

Mataku mencari-cari keberadaan kelompokku. Aku terkejut saat ada orang yang menepuk bahu ku. Aku menghela nafas lega setelah tau siapa yang menepuk bahu ku.

"King Nesfa! Kami mencarimu, semua sudah menunggu di sana." Prince Hida bertanya padaku.

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal, "Ah maaf."

Aku berjalan di belakang Prince Hida di tengah-tengah kerumunan orang. Kurasakan seseorang sedang berbisik. Tepat di telingaku.

"Kita harus menangkap Melody itu!"

Aku menoleh ke belakang dan tidak menemukan siapapun. Mungkin hanya perasaanku saja. "Itu mereka!"

Aku melihat anggota kelompokku berkumpul di sana. Ada Prince Adhyth dan Princess Nurfa sedang bersendau gurau. Dasar mereka itu, jelas sekali kalau punya hubungan serius.

Aku baru sadar kalau permainan ini sudah dimulai. Sekarang hanya tinggal menunggu giliran kami untuk masuk arena permainan. Untung saja kami berada di kelompok 21, itu termasuk awal. Selama menunggu itu juga, sudah ada 10 peserta dari 5 kelompok yang berbeda telah keluar.

Setelah menunggu lama, akhirnya tiba giliran kami. Dan di sinilah kami berada.

Di depan hutan terlarang.

Baru melangkahkan kaki saja, suasana mencekam langsung menyelimuti. Kami terus berjalan lurus, masuk semakin dalam. Suara burung gagak itu mengiringi perjalanan kami. Kawasan ini lembab, pohon-pohon menjulang tinggi. Lumut dan cahaya yang kurang membuat kami harus berhati-hati.

Langkah kakiku langsung terhenti saat melihat keadaan di depanku. Mereka yang berjalan di belakangku juga ikut berhenti.

"Apa ini?" tanya Princess Ambrita.

The Kingdom Class of C [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang