Permainan III *28

153 17 0
                                    

Princess Ieltsa P.O.V

Pagi saat udara dingin masih terasa, aku memaksakan diri untuk keluar dari tenda. Aku berdecak kagum saat melihat pemandangan di sekelilingku. Di hutan yang selalu dilarang untuk dimasuki, ternyata ada keindahan yang menakjubkan.

Mataku menangkap sesuatu yang aneh, terkejut saat melihat peristiwa di depanku. Entah dari mana asalnya, Prince Arbi dan Prince Hida juga Prince Adhyth menghampiriku.

"Apa yang kau lihat?" tanya Prince Arbi, aku menunjuk pada peristiwa di depanku.

Tak lama kemudian Queen Imel, Princess Ambrita dan Princess Audly datang menghampiri kami.

"Ada apa i-" Ucapan Queen Imel terhenti saat melihat apa yang sedang aku lihat.

"Yo! Sedang apa kalian di sini?"

Entah dari mana asalnya, Prince Andra, Prince Arya dan King Nesfa datang menghampiri. Prince Andra dengan wajah cerah berdiri di samping Princess Ambrita.

Nafas kami sama-sama tercekat saat melihat peristiwa di depan kami.

"Mereka ... sedang apa?" Pertanyaan Prince Andra hanya dijawab dengan gelengan kepala.

Tau apa sedang kami lihat? Dua Princess dari Kingdom C saat ini sedang tertidur pulas di bawah pohon. Siapa? Tentu saja Princess Nurfa dan Princess Irshy!

Mungkin karena kehadiran kami, Princess Nurfa merasa terusik. Perlahan membuka mata dan terkejut saat mengetahui jika hari telah siang.

Sementara Princess Irshy terlonjak kaget saat Princess Nurfa tiba-tiba berdiri. Princess Nurfa sendiri memandang kami heran.

"Aish!" Princess Nurfa meringis saat Princess Irshy menjitak kepalanya.

"Apa kau yang kau lakukan? Sakit tau!" protes Princess Irshy.

Princess Nurfa mendelik pada Princess Irshy, "Harus nya aku yang bertanya padamu, kakak galak!"

Aku dapat merasakan mood Princess Irshy yang sedang buruk jadi bertambah buruk. Aku mencoba mengalihkan mereka dari perdebatan panjang, "Ka-kalian baik-baik saja?"

"Eh, memangnya kami kenapa?" tanya Princess Nurfa dengan polosnya.

Kami yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala. Sementara Princess Irshy pergi berlalu begitu saja. Semua memandangnya dengan penuh tanda tanya. Aku menghampiri Princess Nurfa, "Ada apa dengannya?"

Princess Nurfa hanya mengangkat bahunya dan berbicara, "Yosha, kalau begitu jangan bengong di sini!"

Aku menatap punggung Princess Nurfa yang mulai menjauh. Terdengar suara teriakan Princess Nurfa yang sedang menyusul Princess Irshy, "Hei, kak! Tunggu aku!"

Hari sudah semakin siang, tenda yang kami bangun juga sudah dirubuhkan. Saat para perempuan membereskan perlengkapan, para lelaki itu benar-benar tidak berguna. Mereka hanya bicara ini itu yang tidak penting.

"Eh, apa ini Princess Ieltsa?" Princess Nurfa mengambil jubah yang sudah usang.

"Oh, itu jubah milik Gix."

"APA?!" Itulah respon yang mereka berikan.

"Kenapa kau menyimpannya?" tanya Princess Audly.

Aku mengangkat bahuku dan menjawab, "Entahlah. Sebagai kenang-kenangan, mungkin."

"Lagipula, jubah itu terlihat unik lho." Queen Imel juga ikut berbicara.

"Sudahlah, cepat kita selesaikan ini!" Suara Princess Irshy terdengar.

The Kingdom Class of C [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang