Prince or King? *34

152 17 21
                                    

King Nesfa P.O.V

Selama perjalanan menuju Kingdom C, aku terus tersenyum. Tragedi yang terjadi hari itu, tidak sepenuhnya merugikan. Buktinya, aku bisa mendengar Princess Irshy yang mengungkapkan perasaannya padaku.

"Aku jadi ragu kalau kau masih waras, King."

Aku menatap sinis Prince Andra, dia itu memang berbakat menghancurkan suasana hati orang lain.

"Biarkan saja, Prince Andra! Dia hanya tidak sabar untuk bertemu calon tunangannya!" Queen Nanda ikut menimpali.

Aku mendengus kesal dan itu membuat mereka tertawa.

Akhirnya kami tiba di Kingdom C. Entah kenapa aku merasa gugup saat memasuki istana. Aku melihat ke atas, di sana ada Princess Irshy yang terlihat terkejut. Aku tersenyum dan dapat kulihat pipinya yang memerah.

Aku tertawa kecil saat dia mengalihkan pandangannya dan bersembunyi di balik punggung Princess Nurfa. Tingkahnya itu sangat menggemaskan. Apalagi saat melihat wajahnya yang memerah. Manis sekali.

Kami hanya berbincang-bincang di pesta kecil ini. Aku tertawa kecil melihat tingkah Princess Irshy. Princess Nurfa menarik tangannya, tetapi dia menggeleng dan mencegah Princess Nurfa.

Princess Irshy justru menarik tangan Princess Nurfa untuk kembali ke atas. Tapi, sepertinya Princess Nurfa menolaknya. Jadilah Princess Irshy pergi seorang diri dan Princess Nurfa berjalan kearahku.

Dia berdiri di depanku dan menyeringai, "Tidak mengejarnya, eh?"

Aku tersenyum licik. Tanpa berkata apapun, aku berjalan menjauh dari Princess Nurfa. Sebelum itu, aku dengar Princess Nurfa berbisik.

"Awas saja kalau kau sampai melukainya!"

Akupun menyusul Princess Irshy, walaupun aku tidak tau kemana perginya. Jadi, sekarang aku hanya berkeliling istana Kingdom C ini. Di belokan, aku bertemu dengan Princess Irshy.

Wajahnya langsung memerah begitu melihatku. Dia langsung berbalik arah, tapi aku mencegahnya. Aku berbisik tepat di telinganya, "Tidak merindukanku, eh?"

Aku tau wajahnya pasti sangat merah sekarang. Dengan terbata dia menjawab, "U-untuk apa aku merindukanmu!"

"Tidak tau." Aku berbisik, "Mungkin karena kau mencintaiku."

"S-siapa bilang!"

"Oh, tidak mau mengakuinya? Queen Irshy?" Aku tersenyum jahil.

"Uh, pergi sana!" ucapnya.

"Benarkah? Baik, aku akan pergi sekarang." Tentu saja ini hanya untuk menggodanya.

Dia memegang tanganku saat aku berbalik. Mencengkeramnya dengan erat. Aku tersenyum dengan tingkahnya.

"Jangan, jangan pergi lagi."

Di luar dugaan, Princess Irshy menangis. Aku benar-benar bingung sekarang, bagaimana cara menenangkannya?

"Aku takut kau ... kau meninggalkanku. Bagaimana jika saat itu kau mat-" Aku menempelkan jari telunjukku pada bibir mungilnya.

Aku mengangkat dagunya, membuatku dapat melihat matanya yang berkaca-kaca. Aku tersenyum lembut dan berkata, "Aku tidak akan pergi."

"Sungguh?" Aku tertawa dan mendekapnya erat, "Tentu saja."

Aku membelai lembut rambut Princess Irshy. Dari kejauhan, aku dapat melihat Princess Nurfa yang tersenyum padaku.

Aku akan menjaganya, Princess Nurfa. Jangan khawatir tentang itu.

🍁🍁🍁

The Kingdom Class of C [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang