Pesta II *12

191 21 0
                                    

Dunia ini selalu
dipenuhi keajaiban,
dan keajaiban yang
kudapatkan adalah
kamu
-Prince Adhyth-



Princess Irshy P.O.V

Semua sibuk melihat bunga api yang bermekaran dilangit malam. Mataku mencari-cari dirinya. Dan akhirnya aku simpulkan, bahwa Prince Andra tidak ada di kerumunan orang-orang itu.

Kuputuskan untuk mencarinya. Lewat lorong-lorong istana yang tak asing lagi bagiku. Jadi teringat masa kecil saat aku tersesat diistana karena belum hafal lokasinya.

Aku menangis sangat kencang waktu itu, sampai seorang pelayan menemukanku disudut istana. Bahkan sampai kamar pun aku masih terus saja menangis. Princess Nurfa kecil yang berada disampingku memandangku dengan tatapan bingung.

"Kenapa kau menangis ?" tanya Princess Nurfa kecil dengan polosnya.

"Tadi aku tersesat dan tidak bisa menemukan dimana kamarku," jawabku waktu itu di sela-sela tangisanku.

"Lho ? Bukannya kamu tadi udah bolak-balik lewat depan kamar ya ?" ucapan Princess Nurfa kecil waktu itu langsung membuatku berhenti menangis karena malu.

Haduh. Benar-benar memalukan, hal seperti itu tidak akan terjadi lagi ! Bahkan dialam mimpi pun tidak akan pernah terjadi !
   
Oke, kembali ke realita saat aku mencari Prince Andra. Baik, ini jadi sedikit menyeramkan. Lorong ini hanya diterangi oleh cahaya lilin dan cahaya bulan yang remang-remang.

Terdengar suara berisik di dekat sini. Aku merinding, namun karena penasaran aku berjalan mencari sumber suara tadi. Langkahku terhenti. Walau pun hanya diterangi oleh cahaya bulan, aku tau pasti. Disana Prince Andra dengan seorang ...gadis ? Gadis yang sama dengan gadis yang kulihat waktu itu.

Detik itu juga, aku tau bahwa perasaanku ini tidak terbalaskan. Aku tau bahwa dia, Prince Andra mencintai gadis lain. Aku merasa bodoh, hanya karena dia mengajakku ke pesta bukan berarti dia juga memiliki perasaan yang sama dengaku. Oh bodohnya diriku ini !

Hatiku yang rasanya sudah teriris-iris ini membuatku menangis. Aku mundur beberapa langkah dan langsung berlari meninggalkan tempat itu. Air mata ini tidak bisa berhenti mengalir. Bagaikan ditusuk oleh jarum, hati ini terasa perih. Aku terus berlari menuju taman istana.

Duduk di tepi kolam, aku menumpahkan kesedihanku disana. Aku terus menangis, hingga seseorang menepuk pundakku. Aku menoleh kearahnya. Dia, Prince Nesfa, ikut duduk ditepi kolam bersamaku.

"Berhentilah menangis," ucapnya memelukku, aku menangis di pelukannya.

"Kenapa ...kenapa mencintai itu rasanya sakit ?" tanyaku terus menangis.

"Karena itu ...akan membuat kita menjadi lebih kuat saat akan menghadapi cinta selanjutnya," jawabnya. "Jangan menangis lagi," ucapnya menenangkan.

Tangisku mulai mereda, masih terdengar suara sengguk an ku.
   
"Jangan pernah menangis seperti itu lagi. Karena saat kau menangis, aku juga akan merasa sedih," ucapnya. Karena terlalu lelah menangis, aku tertidur.

"Aku mencintaimu Princess Irshy," kata-katanya masih terdengar jelas di telingaku.

Mengiringi tidurku. Bulan yang bersinar dilangit malam itu adalah saksi bisu kisah cinta pertamaku.

The Kingdom Class of C [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang