I Can See You But... (Zavira Aline)

1.8K 84 0
                                    

Sudah satu pekan ini aku hanya berdiam diri di rumah saja. Sesekali aku menonton televisi, meneruskan cerita novelku, juga mengurus website pernikahan. Setiap aku melihat wajah Arjuna di televisi rasanya hatiku terasa lega. Setidaknya aku tahu jika ia baik-baik saja.

Siang ini FTV Arjuna sedang diputar di televisi swasta. Ia berperan sebagai pria nakal yang sering mencampakan hati wanita. Ia terlihat arogan dan tampan. Brewoknya yang sudah tercukur rapih membentuk wajahnya, baju rapih, rambut yang disisir ke belakang. Aku terhanyut menonton laganya di televisi. Tapi aku merasa iri dengan pemeran wanita tersebut, Arjuna merangkulnya mesra, tertawa bersama, mendiskusikan hal-hal sepele, mengucapkan kalimat cinta, juga selalu menemani wanita itu. Berbeda sekali dengan pernikahan kami berdua. Aku menyentuh layar televisi yang memfokuskan wajah Arjuna di televisi.

"Kamu sebenarnya milikku, dan aku mencintaimu.."

Aku menonton FTV tersebut sampai habis. Aku mengecek jadwal bioskop bulan ini di internet. Arjuna bermain di layar lebar bulan ini.

Sudah biasa sebenarnya, aku ingin menontonnya di layar lebar walau aku tahu, aku hanya menambah luka di hatiku, tapi aku tidak peduli.

Rasanya lebih baik aku pergi menyegarkan kepalaku, menghilangkan rinduku yang sudah tidak terbendung lagi.

Aku mengambil kunci mobil dan memacu mobilku ke mall yang memiliki layar lebar. Aku akan melihatmu seharian ini Arjuna..

***

Sesampainya di bioskop antrian sudah panjang, padahal hari ini hari biasa. Aku sabar mengantri satu demi satu antrian berkurang.

"Mbak saya mau tiket untuk film My World, Is You My Love" penjaga tiketnya menggunta-ganti layar yang terpasang di bawah meja mencari teater yang kosong.

"Maaf mbak, sudah habis.. karena hari ini hari ke-3 pemutaran film itu.." aku hanya tersenyum pasrah dan mengucapkan terimakasih.

Aku melangkah keluar dari antrian dengan wajah menyesal kenapa tidak dari pagi saja aku mengantri.

"Mbak?" panggil seorang laki-laki yang sepertinya sebaya denganku.

"Mbak tadi mau beli tiket film My World, Is You My Love ya?" tanyanya ramah. Aku menganggukan kepala. Aku menebak-nebaknya jangan-jangan dia calo penjual tiket.

"Saya ada 2 tiket, tadinya saya mau menonton dengan teman saya. Tapi karena hujan deras dia tidak bisa datang. Sayang kan tiketnya.." ujarnya menunjuk 2 lembar tiket yang ia pegang.

"Jangan mas, jadi ngerepotin saya.." ia mendorong tiket itu ke tanganku. Karena merasa tidak enak aku mengambil dompetku, mengeluarkan selembaran uang 50.000 dan ingin membayar tiketnya.

"Engga usah mbak, buat mbak aja saya ikhlas. Saya juga tetap mau nonton film itu walau tidak ada teman saya. Gak apa-apa kan ya mbak saya duduk di samping mbak?"

"Ya gak apa-apa mas, aduh saya beneran gak enak loh ini. Saya bayar aja ya?"

"Jangan mbak, beneran deh gak apa-apa.." Aku menatapnya ragu, tapi aku ingin melihat suamiku bermain film. Aku sudah rindu berat.

"Yasudah kalau begitu, lain kali saya ya yang akan memberikan tiket gratis.." candaku. Ia hanya tertawa. Aku dan laki-laki itu memasuki ruang bioskop bersamaan. Sebenarnya aku merasa canggung menonton film bersama laki-laki lain. Tapi tak apalah asalkan aku bisa melihat Arjuna.

Film diputar, saat wajah Arjuna yang menjadi pembukaan film hatiku berteriak senang.

Aku hanya ingin melihatmu.

Arjuna aku mencintaimu, sangat mencintaimu..

My Husband an ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang