Sebangunnya aku Anton langsung memberikan alamat pusara Aline. Aku memasukan surat yang belum aku baca disakuku. Aku harus memastikan ini mimpi atau kenyataan.
Aku berharap pusara itu bukan Aline..
Gerbang putih pemakaman terlihat dari kejauhan. Setiap langkahku terasa berat. Ada pemakaman baru yang masih penuh dengan bunga.
Di batu nisan itu tertulis jelas namanya.
Zavira Aline..
Tidak Mungkin..
Mungkin nama mereka sama..
Zavira Aline..
Tidak mungkin itu dia!
Aku memastikannya dan mendekati pusara itu.
Ini benar kamu..
Aku menangis tersedu-sedu mengutuk diriku sendiri.
Apa yang aku lakukan sampai membuat Aline seperti ini? Semua ini salahku!
"Aline, aku sudah mencintaimu. Aku sudah memberikan jawabanku dari hatiku yang terdalam. Apa kamu tidak mau hidup bersamaku membangun impian seperti yang kamu mau?"
"Aline aku terlambat sangat terlambat menyadari perasaanku. Saat kamu tidak ada aku baru tersadar betapa aku mencintaimu.. Apa kamu sudah bertemu ibu di sana?"
"Aline bangun.. ALINE BANGUN! INI AKU SUAMIMU ARJUNA! BANGUN ALINE! AKU MOHON!"
"Aline maafkan aku.. maafkan aku.." aku memeluk pusara Aline. Mengecupnya dengan bibirku dan tetesan air mata.
"Aline kapan kita akan bertemu lagi? Aku ingin memulai semuanya dari awal bersamamu.."
The Letter
Arjuna Mahardian
Dear Arjuna..
Maaf ya aku hanya menulis surat. Kamu pasti tidak ada waktu juga ya untuk membaca tulisanku?
Mas..
Aku harus pergi. Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Sebenarnya aku berjanji pada diriku sendiri juga ibu untuk selalu ada di sampingmu. Tapi sepertinya takdir mengatakan lain.
Kamu menemukan wanita impianmu.
Kamu menemukan apa yang kamu mau.
Dia cantik, pintar memasak, dan sepertinya dia juga sangat mencintaimu.
Selamat ya mas..
Mas...
Maafkan aku membuatmu terbebani.
Membuatmu kesal dan menyesal.
Aku bahagia dengan pernikahan kita, sungguh.
Saat aku tidak ada. Ingatkan istrimu untuk menyiapkan air panas untukmu mandi dan makanan.
Jaga kesehatanmu sebaik mungkin. Makan buah dan tidur cukup.
Mas..
Aku mencintaimu walau kamu tidak mencintaiku.
Aku merindukanmu walau kamu tidak merindukanku.
Aku ingin merengkuhmu walau kamu menepisku menjauh.
Kenapa?
Karena cinta tidak butuh alasan.
Aku tidak membutuhkan alasan untuk mencintaimu.
Semoga di kehidupan berikutnya kita dapat bertemu kembali.
Banyak sekali yang ingin aku bicarakan.
Maaf jika aku terlalu mencintaimu..
Selamat tinggal Mas Juna..
Sekali lagi, aku mencintaimu..
Aku melipat kertas itu. Aku benar-benar menyesal.
Seharusnya aku datang lebih cepat untuk memeluknya juga melindunginya dari semua rasa sakit.
Aline aku akan selalu mencintaimu..
Tidak akan ada yang bisa menggantikanmu sampai kapan pun..
Karena aku percaya cinta kita kekal selamanya..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband an Actor
RomantizmAku kira semua ini hanya mimpi.. Mencintaimu tidak pernah sejelas ini.. Kamu hanya seseorang yang seperti tokoh fiksi yang aku kagumi.. Tapi takdir mempertemukan kita pada titik yang sama.. Walau kamu tidak mencintaiku.. Aku tahu jelas kamu menjauhi...