Aku bangun terburu-buru sekadar sarapan roti mentega yang aku oleskan sembarang. Karena semalam sibuk mempersiapkan presentasi rapat hari ini aku sampai lupa menyalakan alarm. Laptopku juga aku tinggalkan tidur dengan keadaan menyala. Sesampainya di kantor aku langsung menyiapkan ruangan rapat. Menyiapkan semua kebutuhan presentasi. 30 menit menjelang rapat. Beberapa staff sudah berkumpul dan memuji hasil kerjaku. 1 jam sudah berlalu. Aku gelisah dan menelfon pak Anton untuk cepat datang. Luna hanya duduk di kursi rapat sibuk memainkan gadgetnya dengan headset yang ia kenakan di kedua telinganya.
Akhirnya setelah menelfon berkali-kali telfonku diangkat, tapi tidak ada suara. Hanya ada hembusan nafas saja. Aku juga belum selesai berbicara tapi telfonku sudah dimatikan. Benar kata Luna, Bos Anton tidak bisa diperkirakan. Aku menunggunya sabar sembari mengecek presentasi yang aku buat. Aku tidak mau ada kesalahan. Jam sudah menunjukan pukul 10.00 Pak Anton baru memasuki ruangan rapat. Tanpa ada kata maaf terlambat darinya, ia langsung meminta presentasi dimulai.
Presentasi berjalan lancar, aku juga mencatat point-point penting yang pak Anton utarakan.
"Aline setelah ini ke ruangan saya," perintahnya. Aku langsung menuju ruangannya setelah merapihkan semua peralatanku.
"Aline, kita akan mengadakan promosi besar-besaran menjelang ulang tahun Food Health ke-8 tahun. Yang menjadi ambasador kita tahun ini adalah Arjuna Mahardian.." rasanya nafasku terasa sesak mendengarnya.
"Kamu tahu kan Arjuna Mahardian? Aktor yang sibuk bulak-balik main di layar lebar itu loh.." aku hanya terdiam, jelas aku tahu Arjuna.
"Kamu hubungi manajemennya ya, kalau kamu sibuk banget kamu minta Luna aja hubungin management si Arjuna. Tugas kamu dan Humas mengundang sponsor, dan mematangkan tema untuk promosi, dan acara ulang tahun. Luna nanti juga akan memberikan list orang-orang yang datang ke acara ulang tahun Food Health. Jadi kamu jangan bingung.."
"Baik pak.."
"Oiya sama bilangin Luna saya minta design undangan acara besok pagi, jangan ditunda-tunda lagi!" aku mohon undur diri dan menuju meja kerjaku.
Mas Juna namanya semakin membesar. Ia sedang naik daun, ambasador Food Health tahun ini mas Juna. Membuat hatiku tak karuan mendengarnya.
"Aline jangan ngelamun!" seru Dodi teman sebelah meja kerjaku. Aku hanya tersenyum lesu, dan ke ruangan Luna memberikan semua mandat dari Pak Anton. Aku ingin banyak bertanya mengenai persiapan ulang tahun Food Health, dan ambasador. Aku harus menyibukan diriku lagi, mengenyahkan bayangan mas Juna jauh-jauh. Mengingatnya membuat hatiku dalam keadaan tidak stabil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband an Actor
RomantikAku kira semua ini hanya mimpi.. Mencintaimu tidak pernah sejelas ini.. Kamu hanya seseorang yang seperti tokoh fiksi yang aku kagumi.. Tapi takdir mempertemukan kita pada titik yang sama.. Walau kamu tidak mencintaiku.. Aku tahu jelas kamu menjauhi...