Semalaman aku menelfonnya karena merasa bersalah juga khawatir. Tidak ada jawaban begitu juga dengan pesan-pesan yang aku kirimkan. Dibaca pun tidak. Kami memang jarang bertengkar karena intensitas pertemuan kami yang hanya sebulan sekali.
Mataku terasa berat karena belum tidur semalaman. Aku menelfonnya sekali lagi.
Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi coba beberapa saat lagi..
"Hafttt mas padahal aku tidak ada maksud membuat kamu marah, aku hanya ingin berdiskusi dengan mu.."
Seharian ini rasanya aku tidak dalam keadaan baik untuk melakukan banyak hal. Pikiranku melayang kemana-mana.
"Mas.. sungguh penuh air mata pernikahan kita.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband an Actor
RomanceAku kira semua ini hanya mimpi.. Mencintaimu tidak pernah sejelas ini.. Kamu hanya seseorang yang seperti tokoh fiksi yang aku kagumi.. Tapi takdir mempertemukan kita pada titik yang sama.. Walau kamu tidak mencintaiku.. Aku tahu jelas kamu menjauhi...