Hening (Arjuna Mahardian)

1.7K 60 2
                                    

Aku langsung memanggil taksi yang lewat dan meminta menuju Food Health. aku akan menemui Anton dan menanyakan di mana alamat baru rumah Aline. Anton pasti tahu. Aku sudah menelepon Anton berkali-kali tapi tetap saja tidak ada jawaban. Sepertinya Anton memang menghindariku. Aline juga pasti di sana sedang bekerja.

Aku berlari masuk ke dalam Food Health dan memnecet tombol lift tidak sabaran. Aku menuju ruangan Anton. Semua mata karyawan Anton menatapku dengan tatapan benci, kecewa, dan sedih. Aku tidak peduli.

Aku langsung ke dalam ruanganAnton yang didominasi warna putih.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Anton dengan suara datar dan matanya kembali lagi pada laptop di depannya.

"Apa Aline bekerja hari ini? Tadi saat aku melewati lorong aku tidak menemukannya."

Anton terkesiap dan menutup layar laptopnya. Rahangnya mengeras matanya menatapku dengan tatapan dingin.

"Kamu sudah tahu kabar terbaru dari Aline?"

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Kabar terbaru apa yang dimaksud Anton?

"Aline sudah tiada Juna."

"Dia pulang kampung atau sedang mengambil cuti?"tanyaku.

"Dia sudah meninggal Juna."

Rasanya badanku terasa lemas mendengar Aline sudah meninggal. Tapi aku tertawa..

"Hahaha mana mungkin. Anton kamu jangan menakut-nakutiku!"

Anton mengusap wajahnya.

"Aku tidak bercanda. Apa wajahku seperti sedang bercanda?" tanyanya. Aku memang tidak menemukan raut bercanda samasekali pada wajah Anton.

"Tidak mungkin Anton! Tidak!"

"Kamu harus percaya itu Juna."

Aku menangis sesegukan dan berteriak. Membuat Anton langsung menghampiriku dan memegang pundakku.

"Itu sebuah kenyataan Juna, Aline sudah tidak ada. Dia sudah tenang Juna." Aku menggelengkan kepalaku cepat.

"Aline sangat mencintaiku! Dia tidak mungkin meninggalkanku tanpa berpamitan padaku Anton.. tidak mungkin.."

"Dia mengakhiri hidupnya sendiri. Ia menggantung dirinya sambil memegang secarik kertas yang sepertinya ditujukan untukmu."

Anton mengeluarkan secarik kertas dari laci kerjanya.

"Aku tidak mau mengabarimu, aku takut jika menganggu kamu Juna.. Aline sudah meninggal 2 minggu lalu.."

"Bagaimana bisa Anton? Aku ini memang laki-laki bodoh dan tidak bisa diandalkan."

"Sudah Juna sudah jangan menangis. Aline pasti sedih melihatmu seperti ini."

Rasanya degupan jantungku berhenti, nafasku sesak, lalu semuanya menjadi gelap.

My Husband an ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang