Namjoon menoleh kearah adik-adiknya.Menjawab pekikan suara yang membuat siapapun terkaget.
"Kau serius?". Kali ini Namjoon lebih menekan ucapannya.
"Hemmm". Gumamnya dengan anggukan.
"Siapa yang kau inginkan Jim?". Namjoon masih memandang sosok pangeran kedua aka adiknya ini dengan tatapan serius.
"Dia hyung, namja bersurai hitam yang sedang bermain piano". Namjoon terbelalak kembali. "Min Suga". Sontak pekikan langsung terlontar begitu saja.

Jimin hanya menjawab dengan senyuman tamvannya.. yang bisa bikin siapapun lumer.
"Apa alasanmu menyukainya Jim, jarang sekali kau tertatik pada idol". Namjoon orang terpintar dalam analis langsung to the point menganalisa menurut logikanya.
"Dia spesial hyung". Jimin masih tersenyum manis dengan pose anggunnya. Sedang Namjoon dan yang lain malah mengerutkan kening.
"Aku akan jelaskan lain kali tidak untuk sekarang". Lanjut Jimin seolah menjawab apa yang dipikirkan Hyungnya.
Selama acara berlangsung menampilkan boygroup dan girlgroup para pangeran terlihat antusias. Kini puncak acara telah berakhir semua pengisi acara berdiri di penjuru panggung dengan ke empat pangeran.
Tapi sial untuk bangtan mereka tak bisa lagi bersenang-senang. Pangeran kegelapan mereka kini tengah meringkuk di kursi panjang sempit tak ada pergerakan. Ia pingsan setelah memaksakan diri untuk tampil. Erangan kesakitan kini menyeruak dari bibir mungilnya. Suhu tubuh yang sudah mencapai batas, keringat dingin Jin usap dari kening Suga.
"Harusnya kau dengarkan kami untuk tak memaksakan diri". Matanya mulai sembab berair. Ia tak tega melihat dongsaeng yang seperti adiknya sendiri sedang mendeita. Sang maknae tak berhenti memijat pergelangan kaki Suga, dengan tangan bergantian mengusap air matanya. Kihyun berlari kencang mencari dokter dan manajernya.BRukkkkk....
Tubuhnya oleng dan terjungkal ke lantai. Dengan gontai Kihyun kembali berdiri, tangannya mengusap pelupuk mata yang kini telah menyeruak keliar.
"Geonchana?". Suara seseorang yang ia senggol tadi membuatnya mendongak.
"Pa....pangeran". Kihyun masih tak percaya dihadapannya ada 4 pangeran.
"Kenapa kau terlihat terburu-buru sekali?". Hoseok terlihat hawatir pada namja di depannya.
"Ehmmm mian, bisakah Pangeran menolongku". Wajahnya terlihat kusut putus asa, membuat ke empat pangeran didepannya nampak iba.
"Apa yang bisa kami bantu". Pangeran tertua kini nampak bersuara.
"Hyung kami, dia pingsan tolong bisakah pangeran menolong kami memanggil dokter, aku tak paham di sini dan aku akan menghubungi manajer kami dulu. Arggghh si keras kepala itu sudah diperingatkan jangan berlebihan". Surainya semakin kusut setelah cengkraman kuat erangan frustasinya.
"Tenanglah, kau tak perlu hawatir. Lebih baik kita menuju tempat hyungmu dulu, urusan manajer biar pengawalku yang memanggilnya". Hoseok merangkul bahu bergetar Kihyun.
Mereka berjalan menuju ruang ganti Bangtan. Jin menoleh kearah pintu yang terbuka dan nampak syok melihat ke empat pangeran bersama Kihyun.
"Bagaimana keadaannya hyung". Jin hanya menggeleng lemah.
"Dia kambuh lagi". Jin bergetar lemah mengusap air matanya.
Namjoon tampak pilu melihat sosok namja didepannya yang nampak bergetar, hatinya mencuat ikut merasa kepedihan yang dirasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE IDOL [ MinYoon]
Fanfictionmungkin bagi seorang Min Suga kedatangannya ke dunia Park Jimin sebatas panggilan pekerjaan. Yah Min Suga idol di dunia nyata yang tergabung dalam group vokal atau lebih terkenal boyband "Bangtan Boys" berisi 4 orang namja. Namun pekerjaannya kali i...