Kehidupan Min Suga yang biasanya dingin kini sudah menghangat. Beberapa hari ini ia nampak asyik bermain bersama pangeran ketiga aka Taehyung. Bahkan keheranan itu juga tak ditampik oleh pangeran yang lain, lalu apa kabar Jimin. Jangan ditanya lagi, wajahnya sudah merah karena amarah yang memuncak melihat kesayangannya tertawa bersama namja lain."Sudahlah Jim, semua orang juga tau bahwa Min Suga adalah milikmu". Namjoon menanggapi malas gerutuan Jimin.
"Tapi hyung, lihatlah mereka tertawa bersama tanpaku". Namjoon memutar bola matanya sangat malas. Pasalnya kali ini Jimin benar-benar kekanakkan.
"Tanpa kau cemburupun Suga tak akan meninggalkanmu, harusnya kau paham itu". Namjoon menepuk pundak jimin dan berlalu pergi, sedang Jimin hanya mengerutkan kening seraya berpikir.
Suga dan Taehyung kini berhadapan membelakangi pintu kamar Suga.
"Nanti main lagi ya hyung, sekarang istirahatlah". Tangannya menggapai pipi Suga mengelusnya pelan. Suga hanya mengerjapkan matanya lucu nan menggemaskan.Skip.
Saat makan malam, sepeeti biasa sekua keluarga berkumpul. Namun kini ada hal yang berbeda dari biasanya. Kalian pasti tau seorang Park Jimin selalu tak akan diam meski di meja makan, namun kali ini tidak. Ia terdiam menikmati makanannya, yah meski terlihat sangst jelas bahwa ia tak benar-benar menikmati makanannya. Suga menatapnya sedikit heran.
"Tumben diam".
Sampai detik terahir makanan ia telan, Jimin maaih setia dalam diamnya.
Semua orang telah melangkah pergi setelah membungkuk dan berpamitan. Jimin berjalan mengitari taman belakang istana diikuti Suga yang diam-diam berjalan mengendap dibelakangnya.
"Kau mau apa hyung". Suga celingukan mencari Jimin yang hilang dari hadapannya dan kini telah berganti di belakangnya.
"Ahh.. itu.. a..aku". Kegugupannya membuat Jimin menatapnya jengah.
"Aku sedang tidak mood untuk bercanda, aku malas". Kepergian Jimin semakin membuat Suga terheran.
"Kenapa dengan dia, apa salahku". Gumamnya pelan yang pasti tak akan terdengar oleh Jimin.
Jam dinding menunjukkan angka tengah malam, namun Suga berbeda disaat orang-orang tengah tertidur pulas, matanya masih membelalak lebar.
Helaan nafas berulang kalia ia keluarkan. Sedari tadi pikirannya hanya tertuju pada namja bantet yang mendominasi otaknya.
Sedetik kemudian terlintas ide briliannya. "Kenapa tak dari tadi kulakukan, bodohnya..".
Kini posisinya berubah menjadi duduk bersila ditengah ranjang. Matanya menutup perlahan, helaan nafas kembali keluar. Namun kini lebih teratur.
"Jim, kau mendengarku".
Tikkk...tikkk..
Sampai sudah kehitungan 10 ia memanggil-manggil Jimin namun tak ada respon apapun.
"Bukankah ini akan selalu berhasil, bukankah kita sudah terikat, aisss lalu kenapa ia tak menjawab". Suga berguling-guling meremat sprei dengan gemasnya.
"Apa dia sudah tidur". Kepalanya menggeleng menolak.
"Kalaupun tidur, pasti dia mendengarku bukan?". Ia masih setia bermonolog dan menjawab sendiri pertanyaan yang terlontar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE IDOL [ MinYoon]
Fanficmungkin bagi seorang Min Suga kedatangannya ke dunia Park Jimin sebatas panggilan pekerjaan. Yah Min Suga idol di dunia nyata yang tergabung dalam group vokal atau lebih terkenal boyband "Bangtan Boys" berisi 4 orang namja. Namun pekerjaannya kali i...