Luka itu bisa saja hilang...
Tapi jangan lupakan satu hal...
Setiap luka menorehkan bekas. meski secuil bekas itu akan terbawa sampai nanti... dan tak akan memudar.....Appa....
Eomma..."Yoongi-ah jangan kemana-mana ne, berjanjilah pada Eomma tetap disini sampai mereka pergi".
"Tapi Eomma, aku..a..ku..".
"Eomma berharap lebih padamu, anak Eomma pasti kuat nde...".
Cekreeeekkkk...
Slashhhhhhhhhh
.."MMMMMMMMmmmm hiksss..hikss. Eomma".
Namjoon dan ketiga dongsaengnya nampak sedang duduk diruang kerja ayahnya. Lebih tepat adalah ayah Namjoon dan Taehyung. Sang ayah yang baru saja selesai study riset nampak mengernyitkan kening. Hemmm.. tak biasanya sang anak dan pangeran lain akan berkumpul diruang kerjanya.
"Jadi ada yang bisa kubantu untuk kalian?".
...
Jimin masih terdiam di ruang pribadinya. Memikirkan kejadian demi kejadian yang ia alami tadi.
"Apa Eomma mengganggumu sayang?". Jimin menoleh dan menggeleng dengan seulas senyum lembut.
"Kau sedang memikirkan apa, tak biasanya kau berdiam disini". Sang Eomma tersenyum menebak kebiasaan sang putra.
"Eomma adakah kaum kita yang bisa menyembunyikan kekuatannya?". Jimin menatap Eommanya ragu.
Sang Eomma mengelus surai putranya pelan. "Apa ada sesautu yang menarik perhatianmu?".
"Aku bahkan tak bisa membaca pikirannya Eomma, ini aneh sekali". Jimin mengusak surainya yang kini nampak kusut.
Sang Eomma tersenyum...
"Percayalah takdir tak akan salah, kau hanya perlu mengikuti kata hatimu sayang". Jimin mengernyitkan kening menanggapi penjelasan Eommanya."Perlu kuberitahu satu hal rahasia...". Jimin nampak ragu tapi mau.
"Saat dulu Appa menyatakan cinta pada Eomma, Appamu juga tak bisa membaca pikiran Eomma".
.
.Jungkook dan Kihyun terlelap damai meninggalkan Jin dan Suga yang kini tengah bertatapan.
"Kau kembali Suga". Suga hanya mengangguk. "Ini menyiksaku hyung, sangat". Tangannya mencengkram kuat surai hitamnya.
"Kau harus menyelesaikan ini secepatnya. Aku tak tahan melihatmu seperti ini hiksss..hikss". Jin mengusap air matanya pelan diikuti Suga yang meraih pelupuk matanya.
"Jangan bersedih hyung, aku tak apa". Keduanya saling bertatapan.
"Lihatlah kornea matamu berubah, bagaimana bisa kau tak apa-apa, kau kembali... Yoongi kau kembali". Suga merengkuh bahu dongsaengnya kuat. "Tenanglah hyung, tak apa".
"Kau akan kesakitan lagi seperti dulu, karena tubuhmu menolak darah Appamu. Kau tau Yoongi ia hanya ingin melindungimu".
"Berhentilah menyebutnya hyung, aku tak mau mendengarnya". Jin balik mencengkram pundak dongsaengnya.
"Berhentilah egois agar kau tak tersiksa". Bentak Jin.
"Aku tak bisa melepas segel ini hyung, aku setuju mengikuti perkataan Eomma". Ucap Suga final.
"Lalu kau mau setiap saat tersiksa hah". Bentakan emosi ini kian memburu.
"Lalu aku harus apa hyung, aku hanya ingin seperti kalian". Kini raut wajahnya tenggelam dalam kedua pahanya yang tertekuk.
"Maafkan hyung... maaf... tak seharusnya hyung mengucapkannya". Jin memeluk adik tercintanya dengan isakan keduanya.
Hoseok menatap aneh Taehyung, tak biasanya sepupunya yang suka nyengir itu akan terdiam melamun seperti ini.
"Yak.. kau kenapa?". Taehyung hanya memutar bola matanya malas.
"Kau merusak suasanaku kuda".
"Yak.. berhentilah memanggilku kuda". Hoseok menjitak kepala Taehyung dengan kesalnya.
"Apa kau pernah melihatnya". Hoseok memutar kepalanya dengan pandangan bertanya.
"Maksutku Idol tadi, Min Suga". Ucap Taehyung lebih detail.
"Hei.. hei.. kenapa kau bertanya idol tadi, jangan bilang kau tertarik padanya?". Mata Hoseok memicing ke arah Taehyung.
"Molla...". Kedua bahu Taehyung terangkat.
"Aisshhh.. kau tau bukan, Jimin mengincarnya".
"Lalu". Taehyung memasang wajah acuhnya.
"Cari yang lain, jangan berebut seperti ini". Cicit Hoseok panjang lebar.
"Aku hanya berargumen seperti pernah melihatnya, kau saja yang menyimpulkan ini dan itu, dasa kuda".
"Yakkkk...". Keduanya berlarian seperti anak umut 5 tahun.
.
.
Sementara Appa Namjoon dan Taehyung sedang mematung. Namja bermarga Kim itu tampak menyendiri di balik jendela kamarnya. "Apa kau masih hidup?". Lirihnya pelan.
Seokjin telah terlelap dalam tidurnya, jika kau bertanya apa Suga sama, jawabnya tidak. Sosok mungil pucat itu kini nampak berjalan di lorong, entah mau kemana. Langkahnya gontai tanpa arah.
"Min Suga". Suara namja yang pernah ia kenal memberhentikan jalannya.
"Kau mau kemana?". Tanyanya lagi. Namun sosok pucat itu tak bergeming. Enggan menoleh pada namja dibelakangnya.
Sang namja yang memang sadar diri sosok itu tak akan berbalik, berjalan mendekatinya. Lebih tepatnya berhadapan.
"Kenapa kau keluar malam-malam sendirian, bukankah kau sakit". Jemari panjang yang ingin menggapai sedikit pipi pucat itu harus terhentak tat kala sang pemilik menepisnya.
"Min Suga". Lirihnya lebih mendalam.
"Berhenti mengurusiku, aku muak denganmu". Lontaran kata yang menusuk hati itu tak membuat sang namja pergi begitu saja.
Grebbbb...
"Lepaskan".
Brukkk...
Satu pukulan mendarat dengan tidak elit pada namja tadi, yang dengan tidak sopan telah merengkuhnya.
"Jangan pernah menyentuhku dengan tangan kotormu itu, pergilah"."Maafkan aku.. aku tau kau marah, tak bisakah kau memaafkan kesalahanku yang dulu". Sosok didepannya telah bersimpuh berharap namja pucat itu akan melunak.
"Dalam mimpimu". Satu hentakan membuatnya terjungkal, dan Suga dengan wajah dingin nan kesal berjalan sedikit menjauh.
"Aku mencintaimu... bukan berarti karena aku menerimanya hatiku menjadi miliknya. Tidak.. hatiku masih terikat padamu Min Suga".
Hening... tak ada balasan dari arah manapun.
"Kumohon mengertilah, aku...".
"Berhentilah,.. aku sudah membuang memori tentangmu, kuharap kita tak pernah bertemu". Suga menusuk tajam dengan kata-kata dan pandangannya.
"Aku mencintaimu..". Kata-kata itu terlontar lagi.
.
. Tap... tap tap..
"Bukankah dia telah menjawab dengan jelas, apa aku perlu mengartikan padamu. DIA MENOLAKMU MARK-SSI".
BRUKK..
.
TBC..
Hehehe mumpung senggang, sekalian mood.
Btw punya usul nama2 bwt ortu pangeran2 gak.. kinan idenya lagi mampet..
Please voment guys..Makasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE IDOL [ MinYoon]
Fanfictionmungkin bagi seorang Min Suga kedatangannya ke dunia Park Jimin sebatas panggilan pekerjaan. Yah Min Suga idol di dunia nyata yang tergabung dalam group vokal atau lebih terkenal boyband "Bangtan Boys" berisi 4 orang namja. Namun pekerjaannya kali i...