pilih siapa?

5.9K 669 17
                                    

Jimin mulai menyelidik Taehyung yang sedari tadi sudah menempeli Suga.

Merasa ditatap dengan aura kelam dirinya mencoba menoleh. "Ada apa denganmu hyung, kenapa menatapku seperti itu".

Jimin melengos menghindari tatapan dongsaengnya.
"Hei..hei kau marah". Taehyung melesat mencengkram bahu Jimin. Kini keduanya berhadapan.

"Kau menyukai Suga".

Skak mat...

Pertanyaan itu kini membekukan Taehyung. Dirinya kini paham kenapa hyung yang lebih tua beberapa bulan ini bersikap seperti ini.

"Hmmm kurasa". Taehyung mengangguk pelan dengan kedua bahu terangkat.

"Aku bisa membaca semuanya Tae, kau jangan pernah mencoba mendekatinya kalau perasaanmu masih setengah-setengah". Keduanya bertatapan tajam tanpa mau mengalah.

Aura mencengkam lebih mendominasi, karena satu persatu pangeran yang berselisih ini mengeluarkan auroranya.

Kita tinggalkan saja mereka yang adu kekuatan.









Jin masuk membawa nampan berisi sepiring makanan dan segelas air putih.
"Makanlah". Ia tau dongsaengnya ini sedari tadi belum mengisi perut.

"...."

Merasa tak ada jawaban Jin membeku merasakan rasa bersalahnya ketika membentak adik tercintanya ini.

"Maafkan hyung Suga, hyung tak bermaksut hikksss membentakmu". Jin memeluk adiknya dari belakang dengan isakan yang lambat laun bertambah keras.

"Hyung". Suga berbalik menatap hyungnya. Jemarinya mengusap pelan air mata di pipi hyungnya.
"Jangan menangis".

"Maafkan hyung". Suga mengangguk pelan dan mereka berdua berpelukan menghilangkan semua keresahan yang berkecamuk.












Di malam hari yang sedikit sunyi nan dingin Suga habiskan dengan menyesap segelas coklat hangat. Matanya masih sibuk memandangi kegelapan hutan di sebrang. Berdiri di beranda dekat penyangga menyesapi sepoi angin membuat pikirannya tenang.

"Hyung".

Deg...deg...

"Aku mencarimu".

Deg...deg..

"Hyung, aku merindukanmu".

"Mau apa kau". Suga menepis dekapan erat yang ia terima dari sang namja.

"Hyung maafkan aku". Ucapnya lirih kembali.

"Tak ada yang perlu kudengar atau kukatakan padamu. Pergilah". Suga mendorong sang namja hingga terhuyung beberapa lanhkah kebelakang.

Brukk..

Sang namja bersimpuh di hadapan Suga.

"Hyung.. kumohon". Lirihnya kembali dengan suara perih tertahan.

Deg.. deg..

Ingatkan aku bahwa kau telah menyakitiku lebih.

Sekali dia meninggalkanmu tak luput kemungkinan dua tiga kali dia akan melakukan kesalahan yang sama.

"Bangunlah, meski kau bersujud sampai besokpun tak akan merubah apapun". Suga berjalan menjauh meninggalkan namja yang masih dalam mode bersimpuh.

Sang namja tak mau kalah. Ia rengkuh kembali sosok dingin yang menolak kehadirannya.
"Sungguh aku menyesal hyung, maafkan aku hikss.. hiks".

Suga menepis semua perlakuan sang namja. Kini keduanya berhadapan dengan tatapan yang berbeda. Disisi lain Suga menampakkan jerah dan emosi meluap sedang satunya merasa sedih nan perih.

PRINCE IDOL [ MinYoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang