Suga masih setia dengan tidur damainya. Para tetua menyarankannya untuk dirawat di bangsal kerajaan, karena kini statusnya telah berubah."Kita akan jelaskan padanya pelan-pelan, kalian bisa kan?". Ketiga member Bangtan mengangguk mengiyakan permintaan Raja kedua.
Jungkook memandang Suga yang masih terlelap dengan wajah pucatnya. Hatinya ikut merasa sakit melihat hyungnya yang tak berdaya.
Masih terngiang kemarin ia memaki Suga dengan kasarnya.Jin menepuk pelan pundak Jungkook. Tersenyum menguatkan semuanya.
"Secepatnya kita harus mengkonfirmasi dengan beberapa media, jangan terlihat murung seperti itu, Suga tak apa". Jungkook mengangguk dengan lemah. Kihyun merengkuh pundaknya memeluk posesif ikut menyesapi kegelisahan Jungkook.Jimin kini tengah duduk dimeja rapat bersama keluarga kerajaan. Keempat pangeran menempati kursi berurutan, para raja pun demikian didampingi ratu disebelahnya. Dengan kaisar tertinggi berada diujung tengah memimpin rapat diikuti beberapa tetua.
"Kalian tau kenapa kita harus berkumpul disini, bagi keluarga kerajaan mengeluarkan aurora sebesar itu hanya diperbolehkan ketika keadaan genting seperti perang ataupun ketika keadaan anggota kerajaan tengah terancam". Namja paruh baya aka kakek para pangeran kini menatap Jimin dengan pandangan tajam. "Bisa kau jelaskan kenapa kau mengeluarkan kekuatanmu Jimin-ssi". Jimin menelan ludahnya kasar, ia tau kakeknya pastilah kecewa terhadapnya.
Jimin mendongak menghembuskan nafasnya pelan. Mau tak mau ia harus menjelaskannya secara detail kepada seluruh anggota keluarga. Taehyung menatapnya sinis, kilatan kebencian masih menyelubung di manik birunya.
"Sebenarnya aku hanya ingin menyusulnya, aku hanya ingin menghalanginya agar ia tak hibernasi". Beberapa tetua berbisik mendengar penjelasan Jimin.
"Lanjutkan".
"Tapi saat aku datang, seseorang memakai tudung hitam entah sedang melakukan apa pada Suga-hyung, aku hanya mencoba menyelamatkannya".
"Tudung hitam". Namjoon menoleh dengan nada heran.
"Hmmm, kurasa dia merencanakan sesuatu hal yang buruk". Jimin kembali mengingat ekspresi namja yang menyerangnya.
"Kau tau dia siapa?". Namjoon kembali menyelidik.
"Ani.. hanya saja...". Jimin menggantung penjelasannya membuat semua orang lebih intens memandangnya.
"Dia tau tentangku yang belum aku tahu". Jimin menunduk membuat beberapa orang menatapnya aneh.
"Maksutmu apa sayang". Sang eomma melontarkan pertanyaan selembut mungkin.
"Dia mengetahui bahwa aku lahir dari yeoja berdarah campuran".
"PARK JIMIN". bentakan keras berasal dari kakek yang tengah berdiri meluap amarahnya dengan gebrakan.
"Kenapa aku harus mengetahui dari orang lain, bukan dari kalian". Jimin menatap orang-orang dengan tatapan sendu.
"Jiminnie". Hosoek menggeleng pada Jimin mengisyaratkan agar ia berhenti.
"Bahkan ia mengatakan, kenapa kakek tak menghukum appa karena menikahi eomma, sedangkan paman Sehun kakek hukum sampai ia mengalami hal yang berat".
Brakkkk...
Jimin terlempar beberapa meter akibat letupan aurora sang kakek.
Hoseok dan Namjoon berlari membantu Jimin. Sang nenek nampak memegang erat lengan suaminya."Jaga ucapanmu bocah". Sang kakek kembali meluap. Emosinya kini telah meluap.
"Aku tak akan meninggalkannya meski kakek yang menyuruhnya. Aku sungguh akan menikahinya". Taehyung memanas mendengar kalimat yang dilontarkan Jimin.
Brukkkk....
Ia menerjang kerah baju Jimin mendorongnya hingga tersudut ke pilar istana. Teriakan dari para eomma tak ia dengarkan.
"Tutup mulutmu brengsek, aku tak akan membiarkan hal itu terjadi". Taehyung mengepalkan tangannya ke udara bersiap menghantam telak Jimin namun niatnya gagal karena rengkuhan Namjoon memisahkan keduanya.
"Apa maksutmu Taehyung-ssi". Kini appanya ikutan berdiri melihat tingkah putranya yang memalukan.
"Aku mencintainya appa. Aku mencintainya, tapi dia..". Taehyung menunjuk-nunjuk Jimin dengan tatapan kebencian. "Dia hanya mencari kesempatan, bahkan ia tak bertanya pada Suga-hyung terlebih dahulu, apa ia ingin menikah dengan Jimin". Taehyung merosot dalam dekapan Namjoon, tangisnya pecah mengingat kejadian yang menyesekkan hatinya.
"Lalu kau ingin aku diam, dan membiarkan si tudung hitam menyerap energinya terus menerus. Dan membiarkan racun ditubuhnya menyebar. Kau ingin ia mati hah". Teriak Jimin tak kalah emosi ketika Taehyung memberontak padanya.
"Diamlah, ini pun sudah terjadi. Dan kau Tau juga Tae, jika Jimin tak melakukan apapun nyawa Suga taruhannya. Satu hal lagi dia telah terikat pada Jimin, jangan menyiksanya". Sang appa menatap sedih putranya yang kini terisak perih.
Ketiga member Bangtan kini tengah duduk bersama manager dan beberapa staf membahas keadaan Suga.
Satu keputusan ahir yang mereka sepakati, bahwa konferensi pers akan diadakan setelah kesepakatan dengan pangeran Jimin beralngsung, dan untuk sementera Suga akan berada di Fentesya. Bangtan akan tetap melanjutkan tour tanpa kehadiran Suga dengan alasan sang member dalam keadaan tak baik.
Jimin memilih mengunjungi bangsal tempat Suga dirawat. Mantanya tak henti memandang sosok mungil yang kini terbaring tak berdaya. Ia masih merutuki dirinya sendiri atas kejadian yang dialami kesayangannya.
"Maafkan aku hyung". Jimin menunduk meremat tangan Suga sesekali menciumnya dengan lembut.
Lenguhan manis menyadarkan sesi tangis Jimin, ia menatap Suga yang kini tengah mencoba membuka kelopak matanya.
"Hyung". Ucapnya lembut membelai pipi kanan Suga.
Kedua manik mereka bertemu. Jimin menyadari sesuatu. Ia dapat membacanya sekarang. Ia dapat merasakannya sekarang.
Jimin Pov
Apa ini, perasaan apa ini?. Aku bisa membacanya sekaligus merasakan.
Rasa sakit yang dialaminya dulu, kini aku tau semuanya, beginikah rasanya terhubung dengan belahan jiwa.
Jimin pov end
Suga masih memandang Jimin heran.
"Kenapa kau disini". Jimin hanya menyuguhkan senyum hangatnya. Suga memandangnya takjub, tak pernah ia lihat senyum seorang Park Jimin yang sangat menawan. Bahkan dirinya yang biasa acuh kini mendadak menyukai hal itu."Kenapa aku bisa merasakan apa yang ada dihati dan pikiranmu". Ucap Suga kebingungan. Ketika ia tersadar tautan manik mereka bertemu, disana Suga merasakan kekhawatiran Jimin terhadapnya. Dan yang membuatnya kini tengah shy-shy sekaligus senang adalah perasaam hangat yang dirasanya dengan sangat jelas Jimin menunjukkan perasaannya melewat tatapam mata.
Jimin mengarahkan jemari Suga tepat di dada kirinya. Bisa Suga rasakan detak jantung yang berdegup kencang tak beraturan.
"Ini selalu terjadi ketika aku didekatmu hyung". Suga merona mendengar pernyataan Jimin. Sedang Jimin tersenyum senang ketika matanya dengan jelas melihat bahwa perasaannya diterima baik.
"Aku mencintaimu hyung".
Tbc.....
Yeah update...
Yupp... kesibukan kinan udh radak abis, jd udh normal deh.Btw kmrn kan kinan ngomong ada work baru ye kan... maafkan.. belum di publish. Datanya hilang. Dan harus nulis ulang 😤😥😭😭😭
Jadi karena sebel aku lanjutin up yang ini deh... heheh btw makasih bwt tmn2 yg suppport kmrn pas member Arkara tampil. Kemarin pengalaman pertama bgr bagi kinan dan tmn2 tampil didepan banyak orang, lebih tegang dr pada ikut karnafal yah.. wkwkwkwkkwwkkw..
Oke see u...
Thx .. jgn.lupa like and voment...
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE IDOL [ MinYoon]
Fanficmungkin bagi seorang Min Suga kedatangannya ke dunia Park Jimin sebatas panggilan pekerjaan. Yah Min Suga idol di dunia nyata yang tergabung dalam group vokal atau lebih terkenal boyband "Bangtan Boys" berisi 4 orang namja. Namun pekerjaannya kali i...