BUKU SEMBILAN

37.8K 903 1
                                    


Marsa syock mendengar penjelasan dari ibu nya ternyata natan yang menjebak marsa dan ayah nya juga tega memberikan marsa pada natan ooh ralat bukan ayahnya jadi sekarang siapa ayahku dan dimana ibuku

"Jadi kamu tidak usah kembali kesini tidak ada yang mengharapkan kamu lagi di rumah ini"ujar helen

"Hiks...hiks.."
Marsa hanya menangis
Tiba tiba di luar sana ada suara gaduh siapa sebenarnya yang membuat onar

Marsa dan helen keluar dan marsa melihat pengawal natan kesini

Oohh tidak pasti mereka akan menjemput marsa

"Nah kalian sudah datang cepat bawa wanita ini pergi aku tak sudi melihatnya "ujar helen remeh

"Tidak aku tidak mau"

Tolak marsa

"Tapi kami diperintahkan tuan muda nona jadi bagaimanapun kami harus membawa nona muda "ujar salah satu pengawal natan

"Tidak"

Marsa berusaha kabur namun sebelum marsa lari pengawal natan lebih sigab dari pada marsa dengan cara membius marsa itu merupakan hal paling mudah untuk di lakukan agar marsa mudah dibawa ke bos nya tidak memberontak

Marsa jatuh pingsan dan para pengawal membawa marsa pergi

"Bagus "gumam helena tertawa sinis

*****************************

''Eegghh dimana aku"
Diliriknya kedua tangannya sekarang yang di borgol

"Hiks ...hikss lepaskan"teriakan marsa menggema di gudang itu yaah gudang natan membawa marsa ke gudang dan memborgol tangan marsa agar tidak kabur

"Tap tap tap"

Suara langkah kaki membuat marsa semakin meronta dan berteriak

Natan laki laki itu yang baru saja akan membuka pintu langsung saja mendibraknya karena dia takut marsa kenapa kenap

"Kauuu bajingan lepaskan aku"teriak marsa dan menatap natan dengan  mata yang tajam

"Tak akan aku biarkan kali ini kamu lepas"

"Kubilang lepaskan "teriak marsa berkobar kobar

"Aku membencimu "
Teriakan itu sukses membuat natan mematung

Dan  sadar akan hal itu marsa semakin gencar untuk membuat natan marah

"Hahaha kau pria pengecut brengsek menipuku hanya karena ingin menikmati tubuhku kau benar benar licik"

''Plakkk"

Natan menampar pipi marsa dia benar benar emosi

"Hhhhhaahh" marsa malah ketawa tidak jelas

Natan pun meninggalkan marsa

Setelah kepergian natan marsa menangis air matanya jatuh dengan deras ia amat sangat sakit hatii

'Oohh tuhan bagaimana bisa hidupku berantakan ayah yang selama ini aku sayang ternyata bukan ayah kandungku dan dia juga tega memberikan ku pada pria itu hanya demi harta dan menikah dengan pria brengsek itu
sekarang dimana orang tua ku''

Marsa menangis dan menagis sampai dia merasa lelah dan tidur

******************************

Dikamar  natan meruntuki kebodohannya seharusnya dia tidak menampar marsa

Tapi dia benar benar keterlaluan oooh lebih tepatnya yaa natan memang pengecut brengsek

Tapi saat marsa mengucapkan itu entah hati natan merasa sakitt

"Ap a aku mulai mencintainya ooh tidak seharusnya kau senang dia menderita begitu sehingga ayahnya si edy yang brengsek itu juga menderita"

Sekarang sudah pukul 12 malam kenapa dia selalu membatangkan panasnya tubuh marsa di bawahnya oooh sialll sekarang membayangkan nya saja membuatnya berdiri

Tidak mungkin dia menyetubuhi wanita itu dalam keadaan begini

"Baiiiklah aku akan mandi air dingin  ssiiiialll"

GAIRAH MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang