BUKU DELAPANBELAS

26.1K 634 8
                                    

marsa mengerjapkan matanya
Saat matanya terbuka penuh marsa mengedarkan pandangannya
Namun dia tidak mengenal ini kamar siapa

"Hah bukannya aku tadi di toilet"gumamnya

Flash back on

Marsa  merapikan rambut yang agak berantakan setelah itu dia keluar dari kamar mandi namun saat di lorong kamar mandi terlihat sepi sekali

"Kenapa sepi sekali"fikirnya bergidik ngeri

Namun marsa tidak menyadari keberadaan 2 orang wanita berbeda generasi itu

Saat marsa akan keluar dari lorong kamar mandi marsa merasakan tangannya ditarik kencang oleh seseorang sehinga membuatnya menghadap orang yang menariknya namun sebuah sapu tangan membekap mulutnya hingga iya merasa matanya mulai melemah

"Natan"gumam marsa sebelum pingsan

Kedua wanita itu langsung menarik marsa melewati pintu belakang dan sebuah mobil hitam telah menunggunya

Mereka berdua memasukan marsa ke dalam mobil itu dan dengan kecepatan penuh mobil itu melaju dengan kecang

Kedua wanita dan lagi satu orang pria akhir 45  an tersenyum puas

Mereka menatap marsa seolah mengejeknya

"Liat saja nanti apa yang akan aku lakukan pada suami tampanmu itu"ujar salah satu wanita muda itu dengan senyum kemenangan yang tak pernah lepas dari bibirnya

Sedang wanita  akhir 45 an tersenyum sinis

Flash back off

Marsa merasa kepalanya pusing

Ooh tuhan siapa yang melakukan ini

Cklek

Suara pintu dikamar itu terbuka menampakan seorang wanita muda

"Mila"gumam marsa

Mila tersenyum sinis menatap keadaan marsa yang kurang baik

Mila mendekati ranjang marsa
Dan saat marsa akan mengangkat tangannya dia baru menyadari bahwa tangannya di ikat ohh apa lagi ini

"Well well kasian sekali KAKAk"dengan menekan kata kakak mila tersenyum sinis

Mila semakin mendekati marsa hingga sampai marsa merasakan rambutnya ditarik membuatnya mengduh kesakitan pasalnya mila menarik rambut panjang marsa dengan keras dan membuat kepala marsa terasa pecah

"Aww ap-a mau -mu"ujar marsa terbata bata dengan muka meringis nenahan sakit dikepalanya

Mila mengentikan tarikannya pada rambut marsa
Membuat marsa sedikit lega namun diliar dugaan mila malah menjunjung tinggi sebuah pisau kecil

Marsa merasakan takut luar biasa

"APA YANG KAU LAKUKAN"teriakan marsa malah membuat mila tersenyum mengejek pada marsa

Sedetik kemudian pisau kecil itu menempel pada leher marsa tak lupa rambut marsa ditarik kebelakang oleh mila sehingga membuat mila mllebih mudah mengerakan pisau kecil itu pada leher marsa

Air mata marsa mengalir saat merasakan dinginnya pisau bersamaan dengan teriakan marsa saat pisau kecil itu menyayat sedikit leher jenjang itu membuat matsa berteriak kesakitan dengan air mata mengalir dengan deras

Tercium bau anyir darah menetes di leher marsa

Merasakan perihnya sayatan itu

"Natan tolong aku aku mohon"dalam benak marsa terus mengucap doa agar natan segera datang

Tak lama marsa merasakn tubuhnya melemas dan membuatnya pisang

Mil menatap bangga dengan hasil karyanya
Dengan sayatan panjang sekitar 4cm namun tidak dalam tapi rasa sakit yang dirasakan pasti sakit sekali

"Ck ck ck " mila tersenyum sinis dan meninggalkan pisau berlumuran darah itu dimeja karena dia jijik dengan darah itu

Mila melangkahkan kakinya pergi dari kamar itu


Dilain tempat

Natan  merasa frustasi saat tidak bisa menemukan keberadaan pria tua sialan itu

Natan mengetahui siapa yang membawa pergi marsa yang tak lain adalah ibu tiri dan adil tirinya dan itu semua dalangny adalah edy

"Sialan kau pria tia bangka"teriak natan

Saat ini dia berada di mobil bersama iyan
Pria itu langsung datang ke maldevis saat natan menghubungi nya beberapa jam yang lalu iyan sudah datang  di maldevis

"Tenanglah nat "
Ujar iyan menenangkan natan.

Iyan tak habis pikir dengan edy pria itu benar benar gila menculik marsa yah meskipun dia bukan anak kandungnya

Dreeeettt

Getaran hp iyan membuat natan yang frustasi menatap iyan dengan pandangan "semoga saja''

Iyan mengangguk dan segera mengangkat telpon itu

"Hallo tuan  saya sudah tau dimana nona marsa berada.mr edy membawanya kembali ke AS dan saya sudah tau dimana kiranya posisi mr edy menyembunyikan nona marsa ''

"Baiklah kirim segera alamatnya"

"Baik tuan"

Cklik

Sambungan telepon terputus
"Bagaimana"
Natan dengan tidak sabaran mengucapkan kata

"kita akan kesana  joey sudah tau tempat edy menyembunyikan marsa "

Denagan mendengar itu wajah natan  sumringah

"Benarkah"ujarnya tak percaya

"Yeah"

"Awas saja kau tua bangka "gumam natan diiringi dengn senyum evil tercipata di sudut bibirnya

Meraka  berdua segera menuju bandara dan menaiki pesawat pribadi natan menuju ke AS

GAIRAH MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang