BUKU DUAPULUH EMPAT

22.8K 644 2
                                    

hari ini merupakan sidang edy natan dan edo telah membuka kembali kasus kematian kedua orang tuanya dan papa mertuanya

"Aku ikut natan"

Natan melihat marsa yang merajuk dengan muka memelas

Ck dasar wanita

"Tidak marsa "

Marsa yang mendengar itu mrncebik kan bibirnya

Huh benar benar menyebalkan

''Kenapa ,aku kan juga ingin tau "
Marsa tetap bersikukuh untuk ikut membuat natan bedecak sebal

Dasar keras kepala oh ayolah dimana marsa yang slalu menurut
Semenjak hamil marsa selalu semauannya mungkin efek kehamilannya dan tentu saja anaknya akan menurun pada sifat keras kepalanya buktinya istrinya yang biasanya kalem jadi keras kepala

"Disana berbahaya"

Natan masih tetap pada pendiriannya yang tidak mengijinkan marsa ikut

Dengan cepat marsa mengeleng

''Tidak, kan ada mama sama kak edo dan kamu juga"

Natan menghela nafasnya pasrah saat wanita hamil itu menampak kan wajah ingin menangis

" baiklah"

Natan mendekat maju ke arah marsa

Cuup

Diciumnya kening marsa
Membuat mata marsa mengercap ngercap cepat

"Benar kah " tanya marsa memastikan bahwa natan tidak sedang bercanda

"Yeah"

Marsa melompat kegirangan setelah berdebat dengan natan akhirnya marsa lega

"Hey ingat baby"

Seketika marsa menghentikan aksi lompatnya

"Hehe maaf"





Sampai di tempat sidang marsa bertemu mamanya dan edo

Marsa memeluk mamanya begitu juga natan menyalami mertuanya

"My sister"ujar edo sumringah
Marsa langsung memeluk edo dengan amat sangat erat entah kenapa dia merasa sangt rindu dengan kakak satu satunya ini

"Ehem"

Dehaman itu membuat edo dan marsa melepaskan pelukannya nampak natan tak suka melihat marsa dan edo berpelukan lama erat pula

"Hay sob" ujar edo

Natan dan edo berpelukan sebentar

Setelah natan melepaskan pelukannya
Edo menatap natan jahil

"Jadi cemburu nih"

Natan mendelik kesal pada edo

Ck kalau bukan kakak iparnya udah ku pecat

"Kakak"teriak marsa memperingati eso supaya tidak menganggu suaminya

Edo mengedikkan bahunya dan dengan cuek mengandeng mamanya  masuk ke ruang sidah

Marsa dan natan yang menyadari itu menatap punggung edo tajam

Namun saat tangan hangat menyentuh tangan marsa membuat marsa menoleh natan mengengam tangan marsa dan mereka saling tersenyum satu sama lain

"Ayo"

Marsa mengangguk

Persidangan berlangsung edy dijatuhi hukuman seumur hidup karena kasus pembunuhan berencana dengan barang bukti yang kuat yang telah dikumpulkan edo dan natan

GAIRAH MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang