BUKU DUAPULUH ENAM

21.6K 610 4
                                    

Pagi yang cerah secerah wajah   marsa dan senyuman tak pernah lepas dari bibir marsa

Diliriknnya tempat natan tidur namun natan sudah tidak ada, mungkin sudah berangkat ke kantor mengingat sekarang sudah pukul 8

Gara gara natan aku jadi bagun kesiangan

Di usapnya peluknya pelan
''Selamat pagi baby,hari ini kamu mau makan apa"

"Ah nasi pecel dekat rumah mama "

Tiba tiba saja nasi pecel mampir di pikiran marsa membuat marsa tersenyum sambil mengusap perutnya

Diambilnya hp nya di meja dekat ranjang

Lalu segera mengubungi kakaknya

"Hallo"ujar  suara di sebrang sana

"Kak ,,tolong belikan nasi pecal dekat rumah kakak"ujar marsa tanpa basa basi

"Iya adek sayang "balas edo

Klik

Sambungan telepon di putuskan sepihak oleh marsa

Edo merasa semakin lama sifat marsa seperti natan saja dengan seenak jidatnya memutuskan pangilan tanpa ada kata bye atau apalah



Sedangkan marsa tersenyum senang akan kakaknya yang segera datang membawa nasi pecel

Namun tiba tiba hp marsa berdering menandakan ada panggilan telepon dan tanpa melihat nama siapa yang menelepon marsa sudah tau sebab nada panggilan khusus natan berbeda dari yang lain

"Hallo"ujar suara di sebrang sana

"Iya hallo"

"Kamu sudah makan"

"Belum"jawab marsa singkat namun membuat seseorang di sebrang sana uring uringan

"Kenpa belum makan ,cepat makan"

Marsa mengeleng dan tentu saja natan tidak mengetahui hal itu ah bodohnya marsa

"Aku masih menunggu kakak bawa nasi pecel"

"Hah...edo akan kesitu"ujar natan tidak suka

""Iya membawa nasi pecel"balas marsa enteng

"Yah ....kenapa harus edo aku kan suamimu seharusnya kalau ngidam mintanya ke aku"ujar natan tidak terima

"Tapi kan aku pengennya kak edo"

Natan merasa sebal akan hal itu hingga secara tiba tiba memutuskan pangilannya

"Ck kenapa sih"gerutu marsa saat   natan memutuskan teleponnya secara sepihak



Tak membutuhkan waktu lama edo sudah sampai di mansion natan

"EDO HERE!!!!!!"teriak edo membuat beberapa pelayan menghentikan aktivitasnya hanya untuk menatap pria tampan itu yang tersenyum ala pepsoden yang membuat wanita yang melihatnya terpesona kecuali marsa tentunya

Edo masuk ke dalam rumah tak lupa membawa sebuah kantong kresek di tangan kanannya

Marsa yang baru saja keluar dari lif segera menghampiri kakaknya    

"kakak"ujar marsa

"Hay my sister"balas edo tak lupa senyum  an itu

Mereka saling berpelukan menghiraukan seseorang yang baru saja masuk mansion itu

Mereka berpelukan amat lama sampai sebuah deheman membuat marsa dan edo  melepas pelukan mereka

Edo dan marsa menatap natan yang berwajah kesal bagaimsna tidak jika marsa dan edo saling berpelukan sangat lama dan natan tidak suka skan hal itu meskipun edo kakak marsa

Dengan senyum menyebalkannya edo menghampiri natan

"Ck suami over PROKTECTIF"ujar edo jahil

Natan berdecak sebal
"Ck kenapa loe kesini"balas natan

"Yaa terserah gue lah"balas edo dengan senyum jahilnya

Marsa yang menyadari kekesalan natan segera menghampiri natan

"Kenapa udah pulang''

"kangen"ujar natan singkat langsung memeluk tubuh marsa

Edo mendelik saat mengetahui bahwa seorang natan sangat manja pada istrinya

Setelah berpelukan marsa segera menghampiri edo

"mana kak"

"Nih" edo mengangsurkan kantong kresek yang sedari tadi di pegangnya ke pada marsa

Marsa mengabilnya dan segera pergi ke dapur  meninggalkan kedua pria yang menatap punggung marsa dengan pandangan kenapa di tinggal

Edo yang segera tersadar langsung tertawa

Dan membuat natan menatap edo tidak suka meskipun natan itu kakak ipar nya toh dia tetap sahabat natan

Natan dan edo segera pergi ke ruang keluarga
Marie membawakan segelas coffe untuk natan dan edo

"Ck itu sih belum seberapa"

"Maksud lo"

"Marsa pernah nyuruh gue ambil mangga dekat rumah gue"ujar edo

Natan mengernyitkan dahinya

"Terus masalahnya apa"ujar edo

"Ck ..masalahnya tuh yang punya janda ganjen yang suka pangil gue berondong sayang hah jijik gue"

Natan tanpa kuasa tidak dapat menahan tawanya sedangkan edo menampakkan wajah jijiknya saat membayangkan kejadian itu

Dilain tempat marsa malah asyik asyik mengambil piring dan menaruh nasi pecel itu dipiring aroma khas sambal kacang tercium membuat senyim marsa semakin mengembang

Tak kuasa menahan segera marsa mengambil satu sendok nasi pecel dan memasukannya ke dalam mulutnya dan benar saja sesuai dengan keinginannya sambal kacang lumer di mulut marsa  .

Marsa dengan asyiknya melahap nasi pecel itu tanpa  memperdulikan kedua pria yang saat ini sedang membicarakan dirinya

Toh biarkan saja








Natan dan edo masih asyik berbincang sampai natan ingin mengetahui bagaimana kejadiannya ngidam marsa waktu itu

Namun sebelum edo membuka mulut

"Hay sob"ujar iyan yang tiba tiba saja masuk ke ruang keluarga dimana natan dan edo berada

Natan dan edo menatap sebal iyan

"Yah ada apa dengan kalian"ujar iyan

Natan tidak memperdulikan pertanyaan tidak berbobot iyan

"Tumben lo kesini"tanya natan

"Nohh si muka dua bbm katanya dia disini"tunjuknya ke edo

Tanpa disuruh iyan duduk di sebelah edo

"Lanjutkan do"ujar natan

Saat akan membuka mulutnya tiba tiba

"Ehh nat istri lo mana"tanya iyan tanpa menyadari bahwa edo dan natan sedang berbicara serius

"DIAAMMM!!!!''teriak natan dan edo berbarengan

Iyan hanya mengaruk tenggkuknya yang tidak gatal,

"istri gue lagi di dapur dan lo diem aja"ujar natan tegas

Iyan reflek mengangguk karena memang jika suara natan menjadi tegas berarti dia tidak mau di ganggu gugat

Tanpa mereka sadari marsa sudah menghabiskan makanannya dan dia merasa bosan akhirnya marsa segera keluar lewat pintu dapur ke kolam renang duduk dipingir kolam renang danmemasukan kedua kakinya ke dalam air marsa tidak menyadari bahwa seseorang telah menatapnya sedari tadi.

GAIRAH MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang