BUKU DUAPULUH DUA

23K 676 11
                                    

Disinilah mereka sekarang di ruang keluar di mansion natan

Marsa duduk di sebelah kanan natan dan berhadapan dengan mika dan edo

Natan mulai membuka suaranya

Setelah beberapa saat yang lalu edo menceritakan kejadian bagiamana dia bisa bertemu marsa dan bagaimana dia bisa menjadi kakak marsa itupun dibantu oleh mika ibu marsa dan edo

Natan menghela nafasnya sebelum berucap

"Jadi edo kakak kandung marsa dan ibu adalah ibu kandung marsa"

Edo dan mika mengangguk

Dan ternyata natan malah menegakkan senyumnya

"Jadi kufikir memang seharusnya aku bertemu dengan keluarga kandung istriku"ujar natan dengan menatap edo dan mika

"Yeah aku fikir juga begitu dengan fakta bahwa kau adik iparku "ujar edo dan di akhir katanya dia berkekeh entah apa yang di fikirkan edo saat ini membuat natan memincingksn matanya tanda menerka nerka apa yang dilakukan edo sahabat,bawahannya serta kakak iparnya

Melihat kekehan edo natan yakin pria dingin di rumah sakit dan menyebalkan jika di luar rumah sakit pasti akan membuat hal hal yang berhubungan dengan sepupu jauhnya vero yah meskipun sebenarnya vero sepupu angkat

"Yaah itu tak masalah" balas natan

Marsa menatap natan dan edo

Marsa rasa natan dan kakaknya sudah sangat kenal bukankah tadi kakaknya bekerja di rumah sakit natan rapi kenapa edo seolah olah biasa dengan natan yang notabenya adalah bossnya

Natan yang melihat kebingungngan marsa mengusap kening marsa yang tanpa sadari berkerut
Saat tangan natan mengelus kening marsa
Marsa mendongakkan kepalannya

"Edo sahabatku dari kecil dan papa kami juga bersahabat  " ujar natan

Mika yang mendengar itu menatap natan antusias

"Nak natan berarti anak rosa "timpal mika

"Iya tan"

"Pangil mama saja"

Natan tersenyum akhirnya dia punya mama lagi

"bukankah papamu meninggal dan setelah itu suamiku lalu mamamu"

"Iya ma saya rasa ini ada sangkut pautnya dengan edy"ujar natan

"Edy "pekik mika

"Yaah edy ,saya rasa papa saya meninggal karena di bunuh edy dan saat itu saya melihatnya dan juga mama saya terkena serangan jantung karena edy dan fakta lagi om malrama di bunuh oleh edy itu baru saya ketahui beberapa tahun lalu namun saya belum mempunyai bukti yang bisa menjebloskannya ke penjara"

"Yaah mama rasa juga ada yang aneh dengan kematian malrama  ternyata edy yang melakukan "timpal mika

Edo dan marsa mendengar itu dengan serius

"Dan aku rasa kematian papa adalah karena racun serbuk yang cara bekerjanya terhirup pantas saja para dokter cuma menyimpulkan bahwa papa hanya meninggal karena serangan jantung  dan saat aku melihat tempat kejadian meskipun itu sudah beberapa tahun yang lalu aku menemukan sebuah kertas berisikan serbuk itu di bawah karpet meja tanpa sengaja"timpal edo

''Baiklah saya rasa kita sudah mempunyai banyak bukti untuk menjebloskan edo ke penjara"

Mereka tersenyum lega bisa membuat seseorang biang masalah yang menyebabkan orang orang yang mereka sayangi telah tiada


****************************

Saat ini marsa dan natan sudah ada di kamar utama tepatnya kamar mereka berdua
Mama dan edo sudah pulang ke rumahnya

Kini natan duduk disebelah marsa mereka berdua merasakan canggung

Hingga tiba tiba natan memeluk marsa dan membuat marsa terkager namun setelah itu marsa membalas pelukan natan
Dan jujur saja marsa ribdu dengan suaminya

Setelah lama berpelukan natan melepaskan pelukan itu dan membuat marsa kecewa

Melihat wajah marsa kecewa membuat natan terkekeh lantas mengecup kening marsa lalu mengusap perut marsa

"Bagaimana keadaan baby"ujar natan

"Aku rasa dia baik baby tidak membuat repot bundanya" balas marsa dan ikut mengelus perutnya

"Aku merindukan kalian"

Marsa mengerjapkan matanya jadi selama ini natan benar benar memperdulikannya dan itu membuat bibir marsa melengkung

"Aku jga"ujar marsa lirih namun masih bisa di dengar oleh natan

''Jadi apakah aku boleh mengunjunginya"

"Nengunjungi siapa"balas marsa bingung

Namun setelah melihat wajah natan yang menaikan sebelah alisny marsa menyadari apa artinya mengunjunginya

Tanpa sempat marsa ingin memprotes bibir natan sudah menempel di bibirnya kecupat lebut dan lumatan halus membuat marsa mau tak mau membalasnya karena jujur marsa merindukan bibir natan yang menurutnya benar benar menggoda

Mereka saling menyecap menyalurkan hasrat rindunya dalam ciumanan

Tangan natan sudah sampai di balik kaos marsa si usapnya perut agak menonjol itu dan setelah itu natan menghentikan ciuman membuat marsa kecewa

"Sabarlah lain kali kita akan bercinta yah meskipun saat ini aku ingin memasukimu dan membuatmu mengerang menyebut namamu tapi percayalah ini bukan waktu yang tepat kamu dan baby butuh istrahat "
Marsa mengerjapkan matanya mendengar kata vulgar itu keluar dari bibir natan namun saat menyadari bshwa natan memperdulikan dirinya serta baby membuat marsa tersenyum

"Tidurlah"natan membantu marsa berbaring dan menutup tubuh marsa dengan selimut

cuupp

Diciumnya kening marsa dan natan segera ikut bergabung dalam ranjang dan memeluk marsa hingga akhirnya mereka berdua dengan saling memeluk erat mengetahui bahwa sebenarnya mereka tidak mau berpisah

GAIRAH MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang