Jimin
Aku memasuki perpus dengan perasaan kalut. Ah, bagaimana tidak, selama ini aku mendekati yeoja angkuh itu, dan hingga sekarang dia masih sama saja. Menyebalkan. Aku menarik bangku dengan suara keras---dalam hati aku memaki diri sendiri karena tadi aku sudah menyuruh In Ha untuk tenang---lalu duduk di hadapan Jungkook. Aku meraih buku asal-asalan dan membacanya, lebih tepatnya berpura-pura membaca.
"Oppa," ujar Na Yeon yang kini beringsut dari bangkunya ke sebelahku. Kulihat kedua bola mata Jungkook mengikuti gerakan yeochin barunya itu. "Apa yang terjadi disana tadi? Kenapa sangat ribut?"
"Disana?" tanyaku sambil menunjuk arah rak buku dengan gerakan daguku. Na Yeon mengangguk dengan antusias. "Aku berbicara dengan In Ha,"
"Eeyy...kenapa In Ha ada disini?" tanya Na Yeon tak percaya. Ia menarik tubuhnya menjauh dariku.
"Dia mencari sebuah buku," jawabku asal. Aku menutup bukuku dan menatap Na Yeon dengan tajam. "Kenapa hingga sekarang, kau tidak memanggil kakakmu dengan sebutan yang benar sih?"
"Opppaaa! Kenapa mulai lagi?" gerutu Na Yeon. Ia berpindah tempat duduk lagi, sekarang di samping Jungkook. "Oppa sendiri, kenapa sampai sekarang masih mendekati yeoja aneh itu dan menyebalkan itu?"
"Yeoja aneh dan menyebalkan itu adalah kakakmu," kataku kesal. Beberapa pasang mata langsung tertuju padaku. Aku baru saja bicara dengan keras, aku tahu.
"Oppa, kau tak tahu apa-apa, In Ha bersikap buruk sejak kecil. Karena itu aku berhenti memanggilnya Eonnie," kata Na Yeon.
"Apa yang terjadi?" tanya Jungkook penasaran. Na Yeon menggeleng dan mengangkat bahunya. "Ah, kenapa tak bicara dengan jelas?"
"Geunyang...dia selalu seperti itu. Aku sudah berusaha menjadi adik yang baik. Aku menemaninya bermain, tapi ia selalu menganggapku memonopoli permainan. Aku hanya ingin dekat dengannya. Tapi...tapi sampai sekarang dia lebih suka berada di kamarnya itu," kata Na Yeon. "Aku rasa, ia tidak menyukaiku. Dia membenciku. Hmm, itu terjadi sejak kami masih kecil, jadi aku tak punya alasan untuk memanggilnya Eonnie lagi,"
"Waahh, aku tak menyangka pribadinya ternyata cukup buruk," kata Jungkook. Aku melayangkan sebuah pukulan ringan ke lengan Jungkook karena kesal. "Kenapa kau masih disini, Jimin ah? Kau tak biasanya berada di perpus,"
"Ahh, Oppa tetap disini!" kata Na Yeon. Ia tersenyum padaku.
"Na Yeon ah," kata Jungkook. "Aku sungguh tak mengerti. Kenapa kau memanggil Jimin dengan sebutan Oppa dan aku tidak?"
"Oohh...aku sudah lama memanggil Jimin Oppa seperti itu," kata Na Yeon. Aku menggeleng, sudah punya feeling bahwa anak ini menyukaiku. Ia terus tersenyum setiap kali bertemu denganku. Tapi sekarang ia berpacaran dengan Jungkook, sahabatku sendiri.
"Aku pergi dulu," kataku.
"Oppa!" panggil Na Yeon. Ia menutup bibirnya dengan telapak tangan saat menyadari suaranya memenuhi ruang perpus. "Oppa, hari ini kau akan bergabung dengan kami bukan? Kita belajar bersama,"
"Anni...aku ada acara yang lain," kataku singkat. Aku beranjak dari perpus sebelum ia menahanku lagi. Huufft...aku berjalan cepat untuk segera sampai di kelas. Hmm, sebenarnya kelasku berseberangan dengan kelas In Ha. Aku bisa melewatinya.
Aku tertegun menatap In Ha yang sedang bercanda dengan Min Young. Yeoja berkulit putih bersih itu begitu cantik, bahkan tanpa polesan make up yang kentara, ia tetap terlihat manis. Aku tersenyum, aku akan bersamamu hingga sore nanti Kim In Ha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa!!!
Fiksyen PeminatBTS FAN FICTION Cast: Park Jimin, Kim Namjoon, Jeon Jungkook, OC Jimin jatuh cinta dengan seorang yeoja cantik di sekolahnya, In Ha. Tapi In Ha menyimpan perasaan rahasia pada namja lain. Bisakah Jimin mendapatkan hati In Ha? Bisakah Jimin menangan...