Author's Pov
Jimin tertunduk. Ia menulis beberapa lembar halaman sejak tadi. Bibirnya menggumamkan lagu yang ia dengar dari earphone. Sesekali ia menegakkan kepalanya sekedar untuk memahami materi pelajaran yang tengah ia pelajari.
Jimin meletakkan penanya dan mendengarkan dengan seksama, berita yang disiarkan melalui radio. Ia menyentuh earphone.
"...dan sebentar lagi akan dilakukan. Pemadam listrik bergilir di sekitar Seoul. Pemadaman ini akan berlangsung selama sekitar satu setengah jam. Diharapkan kepada warga..."
Praaaankk!!!
Jimin melepaskan earphone nya dan menoleh. Dream catcher yang ia gantung di pinggir jendela terjatuh dan pecah.
"In Ha ya..." gumam Jimin. Pikirannya melayang, mengingat In Ha yang sore tadi masih berada di sekolah, dan sekolah mereka menjadi salah satu tempat yang terkena pemadaman listrik.
Jimin membiarkan dream catcher nya berantakan dan langsung meraih jaket. Sambil memakai jaketnya, ia hampir melangkah keluar dari kamar. Sejenak Jimin terkaget karena melihat presensi Eomma nya yang mendadak.
"Jimin ah, kau mau kemana?" tanya Eomma.
"Aku harus pergi sebentar," sahut Jimin sambil membenahi jaketnya.
"Andwae!" seru Eomma. Ia meletakkan nampan berisi gelas dan obat Jimin di atas meja. "Kau harus minum obat dan tidur,"
"Sebentar saja, Eomma," kata Jimin. Ia meraih tangan ibunya. "Aku akan segera kembali,"
"Tapi Jimin ah..."
"Aku pergi," kata Jimin. Ia melangkah cepat meninggalkan ibunya.
"Jimin ah!" teriak ibunya yang kini berdiri di pinggir pintu kamar Jimin. Ia menatap punggung Jimin yang akhirnya menghilang di balik tangga.
"Biarkan saja dia pergi," kata ayah Jimin yang muncul dari kamar sebelah. Kedua mata ibu Jimin berkaca-kaca, ia menahan tangisnya. "Gwenchana,"
Ibu Jimin mengangguk dan menyandarkan kepalanya di bahu ayah Jimin. Keduanya berpegangan tangan.
"Biarkan dia melakukan apapun yang dia inginkan sekarang," gumam ayah Jimin.
***
Dua orang yeoja berjalan sambil bersenda gurau sembari melewati koridor kelas. Mereka berjalan beriringan menuju sebuah ruang kelas. Min Young dan Anna. Mereka mencari-cari sosok In Ha yang ternyata masih di kelas. Kedua tangan In Ha terlihat sibuk menggoreskan ujung pensilnya di atas kertas berukuran A3.
"In Ha ya," panggil Anna dengan suara lembut. Anna dan Min Young melongok ke dalam kelas melalui pintu yang terbuka setengah. Yang dipanggil mengangkat kepala, In Ha sedikit kaget dan mengangkat sebelah tangannya.
"Hah!" seru In Ha. "Sudah jam segini,"
"Oh, kau keasyikan menggambar hingga lupa waktu," kata Min Young yang kini berdiri di sebelah bangku In Ha. "Kajja...kita pulang,"
"Ehmm...tunggu sebentar, aku aman membereskan semua ini," kata In Ha. Ia menggulung kertasnya dan dengan hati-hati menyimpan di tabung. Ia menggeliat pelan untuk meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku karena duduk di tempat yang sama selama beberapa jam. Sebenarnya In Ha sangat ingin ke studio melukis tetapi karena gedung tersebut sedang direnovasi, ia memilih tinggal di kelas. Berada di rumah sedikit membuat In Ha tak nyaman karena hubungannya dengan Namjoon.
Min Young dan Anna membantu In Ha membereskan barang-barangnya. Merek bertiga berjalan beriringan keluar dari lingkungan sekolah. Hampir sepi karena ini sudah jam delapan lewat. Tetapi karena banyak kegiatan di sekolah, memang mereka sudah sering pulang hingga malam hari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa!!!
FanfictionBTS FAN FICTION Cast: Park Jimin, Kim Namjoon, Jeon Jungkook, OC Jimin jatuh cinta dengan seorang yeoja cantik di sekolahnya, In Ha. Tapi In Ha menyimpan perasaan rahasia pada namja lain. Bisakah Jimin mendapatkan hati In Ha? Bisakah Jimin menangan...