Intermezo (Annoying BF)

1.3K 144 4
                                    

Author's Pov

-Na Yeon X Jungkook
-Flashback

Seorang namja duduk dengan gelisah. Namja itu Jeon Jungkook. Bibirnya bergerak-gerak, menyanyikan sebuah lagu sekedar untuk mengusir rasa gelisah yang memenuhi kalbunya. Tangan kirinya terangkat, ia menyibak lengan kemejanya dan melirik jam. Nafas panjang keluar dari bibir namja itu.

"Lama sekali," gumam Jungkook. Ia kembali bernyanyi kecil, tanpa memerhatikan banyak orang yang sejak tadi melayangkan tatapan kepadanya.

Kedua kaki Jungkook mengetuk lantai dengan gugup. Ia bersandar di kursi dan kembali menegakkan tubuhnya. Gelisah, hanya itu yang ia rasakan saat ini. Sedetik kemudian, namja itu berdiri. Ia mulai berjalan mondar-mandir di depan bangku panjang yang tadi ia duduki. Kedua tangannya mengepal, ia menatap sebuah ruang di ujung koridor.

"Hah...masih beberapa menit," gumam Jungkook lagi.

Kini, namja berparas imut itu memilih duduk kembali. Diraihnya sebuah ponsel dari kantong. Ia membaca beberapa pesan yang masuk namun tak berkeinginan untuk membalas pesan tersebut.

Beberapa menit berlalu. Pintu ruangan di ujung koridor terbuka lebar. Jungkook meletakkan ponselnya begitu saja di bangku. Ia meraih buket bunga soba dan tersenyum. Sepasang bola mata Jungkook, mencari-cari sosok yang sedari tadi tengah ia tunggu. Ia menghembuskan nafas berat. Selangkah, dua langkah ia maju menyeruak di antara orang-orang. Ia hanya menatap satu orang.

Yeoja itu, Kim Na Yeon. Ia menarik-narik tali tasnya dengan gusar. Ia terus menunduk sementara bibirnya bergumam tak jelas. Beberapa kali ia hampir menabrak orang di depannya. Ia membungkuk sekilas. Tak menyadari di ujung koridor, seorang namja tengah menunggunya.

"Na Yeon ah," panggil Jungkook. Ia melambaikan tangan pada yeoja yang kini berdiri kaku. Dua meter, jarak yang memisahkan mereka. Jungkook tersenyum. Ia berharap jarak itu akan segera memendek. Tetapi, Jungkook memilih diam. Ia terus menatap wajah Na Yeon yang kini memerah.

"Kookie ya..." gumam Na Yeon dengan nada bergetar. "Hiikkss...aku..."

"Oh, wae?" tanya Jungkook seolah tersadar. Ia melihat yeoja tercintanya tengah menangis. Jungkook berlari ke arah Na Yeon, ia mengangkat tangan, ingin menyeka airmatanya, namun diurungkannya. "Kenapa menangis?"

"Disana...aku ah hiikksss,"

"Wae? Waeyo? Kau bertemu siapa disana?" tanya Jungkook dengan nada khawatir. Na Yeon menggeleng keras, membuat rambut panjangnya bergerak-gerak. "Lalu...apa yang terjadi? Kau tak bisa mengerjakan soalnya?"

"Anniyo..." kata Na Yeon. Ia semakin terisak. Beberapa kali ia memukul dada Jungkook tanpa mendapatkan perlawanan berarti. Jungkook membiarkan dadanya menjadi objek untuk menyalurkan emosi aneh Na Yeon siang itu. "Aku...Hiikkss...aku rasa..."

"Oh, katakan padaku!" kata Jungkook. "Uljima, banyak yang melihat,"

Na Yeon seolah tak peduli. Dia ada dimana. Manja, aneh. Itulah sifat Na Yeon yang Jungkook sendiri sudah hafal. Tetapi ini adalah pertama kalinya Na Yeon menangis dengan emosional di depan Jungkook.

Jungkook menggeleng, ia meraih tangan Na Yeon yang memukuli dadanya. Dengan lembut, ia menggenggam tangan kecil itu. Ditatapnya lekat-lekat mata Na Yeon yang basah. Yeoja itu membalas tatapan Jungkook dan semakin terisak.

"Katakan padaku. Apa yang kau rasakan," kata Jungkook. Ia mengangguk pada Na Yeon. Berharap yeoja itu akan segera mengatakan apa yang membuatnya menangis.

"Aku menyelesaikan semua soalnya," kata Na Yeon. Jungkook mengangguk, masih menatap mata Na Yeon. "Tapi aku begitu gemetar. Disana, aku tak mendengar suara apapun selain goresan pena di kertas. Aku merasa takut, Kookie ya,"

Oppa!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang