Sebulan kemudian...
In Ha
"In Ha ya, saya akan membuka perbannya," kata seorang dokter.
Aku mengangguk ragu. Yah, aku sudah dioperasi. Kedua mataku mungkin bisa melihat lagi. Itu yang mereka katakan padaku.
Aku duduk dengan gugup, kedua tanganku meremas ujung piyama rumah sakit yang ku kenakan. Aku bernafas senormal mungkin saat dokter membuka lilitan perban di sekitar mataku.
"Sedikit lagi," kata dokter itu. Aku semakin gugup. Aku merasakan tangan dokter di wajahku. Ia telah selesai membuka perbanku. "In Ha ya, coba buka matamu. Perlahan-lahan saja,"
Aku mengangguk. Tapi aku begitu takut untuk melakukannya. Aku takut jika ini tidak akan berhasil.
"In Ha ya, jangan takut," kudengar suara Namjoon Oppa. Ia berdiri tak jauh dariku. Aku mengangguk lagi.
Perlahan, aku membuka mataku. Sedikit, aku merasakan kilatan cahaya masuk ke mataku. Benarkah aku bisa melihat? Aku kembali menutup mataku. Pedih.
Sekali lagi, aku mencoba membuka mataku. Aku berkedip-kedip, pelan-pelan aku mengangkat kedua tanganku ke depan wajah. Satu, dua, tiga...aku melihat jemariku, aku melihat tanganku. Samar. Aku mengerjapkan mataku.
"In Ha, bagaimana?" tanya dokter. Aku menggeleng pelan. Aku merasa pusing karena cahaya yang terasa silau. "Kau melihat sesuatu?" aku mengangguk pelan. Kurasakan dokter menepuk pundakku. "Jangan dipaksakan. Coba kamu lihat yang lain,"
"In Ha ya, kau bisa melihat kami?" tanya Na Yeon.
Aku menatap ke tepi ruangan. Aku mengangguk saat melihat Na Yeon. Namjoon Oppa ada di sebelahnya.
"Syukurlah," kata Namjoon Oppa. Ia bergerak ke arahku lalu duduk di sebelah tubuhku. "Kau bisa melihatku?"
"Ehmm," gumamku. Aku merasa tubuhku tersentak, Namjoon Oppa memberikan pelukan singkat. Aku tersenyum. Namjoon Oppa terlihat sedikit lebih kurus. Ia terlalu banyak khawatir padaku. "Oppa, senang bisa melihatmu kembali. Jangan khawatirkan aku lagi," gumamku saat Namjoon Oppa melepaskan pelukannya.
"Bagus, operasi ini berhasil," kata dokter sambil menyentuh puncak kepalaku. Aku mengangguk dan tersenyum. Meski sesungguhnya dalam hati aku merasakan pedih. Karena aku, seseorang harus memberikan matanya. Selama beberapa waktu terakhir, aku menunggu. Aku menunggu seseorang meregang nyawa agar ia bisa memberikan matanya padaku.
"In Ha, kau bisa melihat dengan baik?" tanya Namjoon Oppa. Aku menggeleng.
"Sepertinya aku masih harus beradaptasi dengan mataku yang baru," gumamku. Dokter mengangguk. Ia mengatakan mataku akan baik-baik saja. Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh ruang. "Eomma...Appa... Na Yeon..." ucapku sambil mengabsen siapa saja yang ada. Aku tersenyum pada mereka. Aku tak akan membuat mereka khawatir lagi. "Anna...Min Young...Jungkook...Jimin..." tambahku.
Namjoon Oppa menggenggam tanganku erat. Aku menatapnya.
"Oppa..."
***
Flashback
Namjoon
"Oh...Hyung!" seru Jimin saat aku masuk ke kamarnya. Ia duduk segera saat aku mendekat. "Gomawo, Hyung,"
"Bagaimana keadaanmu?" tanyaku. Ia mengangkat bahunya dan tersenyum. Aku baru tahu, Jimin sedang sakit keras. Ia pingsan saat melihat kecelakaan yang menimpa In Ha. Ia tak bangun untuk beberapa hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa!!!
FanficBTS FAN FICTION Cast: Park Jimin, Kim Namjoon, Jeon Jungkook, OC Jimin jatuh cinta dengan seorang yeoja cantik di sekolahnya, In Ha. Tapi In Ha menyimpan perasaan rahasia pada namja lain. Bisakah Jimin mendapatkan hati In Ha? Bisakah Jimin menangan...