Jimin
"Jimin ah?"
Aku menoleh ke arah pintu. Senyumku mengembang saat kulihat kepala seorang yeoja cantik yang menyembul di balik pintu.
"Eomma!" seruku.
"Oh, kau sedang belajar?" tanya Eomma yang kini melebarkan bukaan pintu. Eomma melangkah masuk dan melihat-lihat bukuku. "Kau belajar dengan baik, Jimin ah,"
"Ehmm, begitulah," kataku. "Eomma. Ini sudah malam, kenapa belum tidur? Appa sudah tidur?"
"Bagaimana Eomma bisa tidur Jimin ah?" gumam Eomma. Aku meletakkan pensilku, kutatap Eomma yang kini bersandar di meja belajarku. "Ah! Maksud Eomma, kau sendiri masih terjaga dan belajar seperti ini. Bagaimana Eomma bisa tidur lebih dulu?"
"Hmm Eomma, pergilah tidur. Aku juga akan segera berbaring," kataku. Aku mengangkat kedua tanganku dan melakukan stretching ringan.
"Berbaringlah sekarang," kata Eomma. Aku tersenyum, Eomma menjadi sedikit sensitif sejak aku sakit. "Palli...Eomma ingin bicara,"
Aku berbaring dengan Eomma di sebelahku. Eomma ku yang cantik, ia menggenggam tanganku dan menepuknya sesekali.
"Jimin ah, kau kecewa?" tanya Eomma. Kutatap kedua matanya yang basah. Hah, kumohon jangan menangis.
"Sedikit,"
"Eomma benar-benar minta maaf," kata Eomma. Kurasakan genggaman tangannya semakin kuat.
"Ini bukan salahmu, Eomma," kataku. "Orang itu membatalkan rencananya untuk menjadi donorku. Itu keputusannya. Jadi, Eomma jangan bersedih,"
"Jika Eomma bisa, Eomma akan memberikannya padamu,"
"Eomma, sekarang aku akan berjuang lebih kuat," kataku. "Aku tak ingin menyerah,"
"Ehmm? Jinjja?"
"Oh, aku akan minum obat, aku juga akan menunggu dengan sabar hingga aku bisa dioperasi," kataku tegas. Eomma tersenyum tipis mendengar ucapanku. Sungguh itu adalah senyum penuh kepedihan seorang ibu yang ketakutan karena Putra semata wayangnya tengah sakit keras. "Aku memiliki seseorang, aku tak ingin dia khawatir lagi padaku. Jadi.."
"Seseorang? Nugu?" tanya Eomma kaget.
"Ada deh," kataku sambil tersenyum.
"Kau sedang jatuh cinta?"
"Oh, benar," jawabku. Aku menyentuh dadaku. "Dia membuat jantungku terasa normal kembali,"
"Jinjja...putraku sekarang sudah tumbuh dewasa," kata Eomma. "Yeoja itu, siapa? Teman sekolahmu? Seperti apa dia? Cantik?"
Aku tertawa. Eomma selalu seperti ini jika tahu aku dekat dengan seseorang. Ia merasa cemburu dan takut aku akan lebih mencintai yeoja itu.
"Na Yeonie Eonnie," kataku.
"Eh? Na Yeon punya kakak perempuan?" tanya Eomma. Eomma memang mengenal Na Yeon karena dia pernah main kemari sewaktu kami satu sekolah di SMP. Aku mengangguk, menjawab pertanyaan Eomma. "Jadi, dia pasti cantik dan menggemaskan seperti Na Yeon,"
"Anniyo! Dia tidak mirip sama sekali dengan Na Yeon," kataku. Eomma menatapku dan mendengus tak percaya. "Dia adalah pribadi yang sepenuhnya berbeda dengan Na Yeon,"
"Ah, seperti itu," gumam Eomma. "Kalian satu kelas? Sering bermain bersama?"
Aku menggeleng pelan hingga Eomma terlihat semakin penasaran padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa!!!
Hayran KurguBTS FAN FICTION Cast: Park Jimin, Kim Namjoon, Jeon Jungkook, OC Jimin jatuh cinta dengan seorang yeoja cantik di sekolahnya, In Ha. Tapi In Ha menyimpan perasaan rahasia pada namja lain. Bisakah Jimin mendapatkan hati In Ha? Bisakah Jimin menangan...