werewolf 1 - Awal mula

1.1K 64 15
                                    

Tujuh tahun kemudian
-----------------------

"Aku memilih Checyl!"

"Mmm aku juga!"

"Kalau kau?"

"Aku? Tentu saja aku juga pilih Checyl"

Tiga suara untuk Checylia! Artinya, tiga warga yang masih tersisa telah memilihmu. Dan sekarang tiba waktumu untuk membuka kartu karakter. Tunjukan siapa dirimu sebenarnya!

"Baiklah" jawab Checylia.

Checyl mulai membuka dan menunjukkan kartu karakternya. Bravo! Dugaan para warga benar, yang menjadi werewolf adalah Checyl.

Sesuai perjanjian di awal, yang kalah akan skotjump sepuluh hitungan.

"Ahh! Baru ikut langsung kalah. Ahh gamau ah, bete!" kata Checyl.

"Eits, sesuai perjanjian. Cepat lakukan!" perintah sang moderator, Ibrahim.

"Iya - iya"

Para warga menang, werewolf tertangkap. Akhirnya mereka tidak ikutan skotjump. Karena dari tadi si werewolf lah yang menang. Baru kali ini, werewolf tertangkap. Entah karena para warga yang pintar, atau si Checyl nya yang kurang lihai dalam meyakinkan warga.

Yah itulah kesibukan kelas ini saat jam kosong dan waktu istirahat berlangsung. Gara - gara salah satu anggota kelas yang menyebarkan virus ini ke kelas, sebagian anak di kelas demam akan permainan ini. Tak salah game ini banyak disukai orang. Pasalnya saja disini dituntut untuk meyakinkan pemain yang lain bahwa bukan dirinya yang werewolf. Sangat sulit bukan? Menuduh, dituduh, berpendapat, menyanggah, mencurigai, bahkan berbohong dalam game ini sangat diperkenankan.

"Tuh kan, mending sini aja liat video K- pop" ucap Risma ke Checyl.

"Bener juga, tapi ternyata game ini lebih seru dari K- pop" kata Checyl.

"Huh" ujar Risma

"Ahaha, sekian lama kita skotjump akhirnya kita yang menang!" sambil menepuk tangan warga yang lain.

"Haha bener tuh si Faris" kata Kujang.

"Ayok lanjut! Maen lagi yuk!" ajak Rara.

"Lanjuut!" sorak mereka.

"Teeeteeeteeet.... Saatnya jam ke lima dimulai... It's time to begain the fifth lessons"

"Ohh tidak, sudah masuk"

"Sialan! Baru saja mau main!" kata Rikhi dengan kesal.

"Sudah lah nanti atau besok kita main lagi. Sekarang sudah jam nya fisika, ayo kembali lagi ke bangku masing - masing" kata Aji.

"Oke lah kapan - kapan lanjut lagi ya"

"Iya, gimana kalo nanti pulang sekolah?" tanya Andre.

Krikkrikkrik....

"Yah aku kacang lagi. Yaudah lah"

"Mmm, iya ndre gapapa nanti juga bisa main" ujar Rara.

"Maaf nanti pulang sekolah aku gabisa, mau ngerjain matematika" kata Yola.

"Oke. Main werewolf kapan pun terserah" ujar Tantri.

Meskipun terbilang sudah dewasa, namun anak - anak kelas 10 ini juga kecanduan bermain werewolf. Dan kelihatannya mereka sangat nyaman dan senang dalam memainkannya. Game ini benar - benar dapat melatih para pemain nya untuk bersikap tenang dan konsisten dalam menghadapi setiap tuduhan. Kalo permainannya seseru ini, seperti tak mau lepas dari "werewolf" disetiap hari nya.

XXXXXXX

Semua part di cerita ini sengaja saya buat lebih singkat. Karena sebenarnya, cerita ini adalah permintaan teman saya. Jadi harus saya kabulkan 😅. 

LET'S PLAY WEREWOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang